[Foto] Ketika 16 Pesawat Tempur T-50i Berbaris Rapi

Peristiwa ini mungkin jarang sekali terjadi. Satu skadron (16 unit) pesawat tempur T-50i berbaris rapi di tarmac landasan udara. Inilah yang terjadi dalam acara serah terima pesawat T-50i, dari pihak produsen (Korea Selatan) kepada pihak Indonesia. Satu skadron pesawat tersebut langsung didatangkan dari Madiun ke Jakarta.

Ternyata di samping T-50i, terlihat juga pesawat jet tempur Su-30Mk2, Super Tucano, Grob G-120TP, CN-295, Nbell-412, sampai CN-235 Patroli Maritim TNI AL. Acara tersebut disaksikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Dalam acara tersebut juga dimeriahkan oleh manuver-manuver akrobatik pesawat-pesawat tersebut. Seperti, T-50i yang dikawal 2 Su-30Mk2 melakukan Flypass, Grob G-120TP yang melakukan aksi akrobatik solo.

Cek berikut foto-foto aksi pesawat tempur yang sudah resmi menjadi milik Indonesia ini.

[Foto] Ketika 16 Pesawat Tempur T-50i Berbaris Rapi
[Foto] Ketika 16 Pesawat Tempur T-50i Berbaris Rapi
[Foto] Ketika 16 Pesawat Tempur T-50i Berbaris Rapi
[Foto] Ketika 16 Pesawat Tempur T-50i Berbaris Rapi
[Foto] Ketika 16 Pesawat Tempur T-50i Berbaris Rapi
[Foto] Ketika 16 Pesawat Tempur T-50i Berbaris Rapi
[Foto] Ketika 16 Pesawat Tempur T-50i Berbaris Rapi
[Foto] Ketika 16 Pesawat Tempur T-50i Berbaris Rapi
[Foto] Ketika 16 Pesawat Tempur T-50i Berbaris Rapi
[Foto] Ketika 16 Pesawat Tempur T-50i Berbaris Rapi
[Foto] Ketika 16 Pesawat Tempur T-50i Berbaris Rapi
[Foto] Ketika 16 Pesawat Tempur T-50i Berbaris Rapi
[Foto] Ketika 16 Pesawat Tempur T-50i Berbaris Rapi
[Foto] Ketika 16 Pesawat Tempur T-50i Berbaris Rapi

Photo by Arc

Pramono Edhie Wibowo, Calon Presiden 2014 yang Ingin Pindahkan Peralatan Militer Indonesia ke Pulau Terdepan

Bursa capres semakin memanas. Pada 13 Februari 2014, dalam Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat di Surabaya, Jawa Timur, Pramono Edhie Wibowo menyatakan bahwa peralatan militer Indonesia wajib diposisikan di pulau-pulau terdepan Indonesia. "Pulau terdepan sebaiknya tidak hanya diduduki oleh militer, tetap harus juga diisi dengan penduduk Indonesia. Sehingga, menjadi wilayah hidup," demikian tukas Pramono.

Ketika berbicara tentang wajib militer, Pramono yang eks KSAD TNI menyatakan bahwa sistem pertahanan yang cocok diterapkan di Indonesia adalah sistem pertahanan semesta. Artinya, pertahanan yang tak cuma mengandalkan kekuatan militer semata.

Pramono Edhie Wibowo, Calon Presiden 2014 yang Ingin Pindahkan Peralatan Militer Indonesia ke Pulau Terdepan

"Surabaya dikenal sebagai kota pahlawan, mari semua mencontoh apa yang dilakukan para pendahulu kita di zaman perjuangan kemerdekaan dulu. Memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara," katanya lebih lanjut.

Pada kesempatan tersebut, calon presiden 2014 tersebut juga menyampaikan bahwa pemimpin harus mengenal budaya dan wilayah sendiri. "Jangan menjadi pemimpin yang asing dengan negeri sendiri dan menjalankan pembangunan yang tidak sesuai dengan akar budaya Indonesia," katanya.

Dikutip dari Republika, Pramono mengatakan bahwa pemimpin, di ranah pertahanan dan keamanan, harus bisa menciptakan keamanan dan kenyamanan di seluruh wilayah Indonesia. "Pertahanan dan keamanan adalah syarat utama pembangunan," ujarnya.

Terkait adanya 351 konflik yang terjadi di wilayah Indonesia dalam lima tahun terakhir, calon presiden Indonesia 2014 tersebut juga menyatakan, pengamalan nilai-nilai sila-sila Pancasila dan menjadikan hukum sebagai panglima tertinggi jadi  syarat utama menyelesaikan konflik yang di wilayah Indonesia.

Ha Sung Yong Yakin Pesawat Jet Tempur Indonesia-Korea Bisa Geser F-16

Pada 13 Februari 2014, Ha Sung Yong - Direktur Utama Korea Aerospace Industries - yakin jika pesawat jet tempur Korean Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX) bisa menggantikan pesawat F-16 di masa mendatang. "Pengganti F-16 pada 2025 akan sangat dibutuhkan. Saya percaya dengan kerjasama yang kuat kami dapat memenuhi pengganti F-16 di masa yang akan datang," demikian Sung Yong menjelaskan ketika ditemui pasca acara serah terima pesawat tempur T-501 Golden Eagle di Lanud Halim Perdana Kusumah.

Ha Sung Yong Yakin Pesawat Jet Tempur Indonesia-Korea Bisa Geser F-16
T 50 Golden Eagle (Istimewa/www.airliners.net)

Apa alasan Ha Sung Yong berani menyebut pesawat jet KFX/IFX bisa sukses? Ada lima alasannya.

Pertama, Korea dan Indonesia merupakan sahabat istimewa.
Kedua, letak geografis kedua negara cukup dekat.
Ketiga, kondisi geografis kedua negara sangat memungkinkan untuk mengembangkan pesawat dengan komunikasi yang efektif serta efisien.
Keempat, budaya yang hampir sama sehingga memudahkan kedua negara untuk saling mengerti.
Kelima, kedua negara memiliki kesamaan teknologi terutama untuk mengembangkan pesawat serta helikopter.

Kekuatan Militer TNI AU Makin Meningkat

Pada 13 Februari 2014, Menhan Purnomo Yusgiantoro menyatakan, dalam acara serah terima pesawat tempur T-50i, bahwa kekuatan militer TNI AU secara berangsur-angsur meningkat seiring bertambahnya alutsista yang dimiliki.

Kekuatan Militer TNI AU Makin Meningkat

"Pesawat ini akan meningkatkan peran TNI dalam mengemban tugas yang lebih besar dalam menghadapi tantangan yang lebih komplek di masa datang. Tahun ini sejumlah pesawat tempur yang telah dipesan akan berdatangan dan makin memperkuat TNI AU," tukas Purnomo.

Lebih lanjut Menhan menambahkan bahwa tahun 2014 akan ditambahkan alutsista lain. Berikut beberapa tambahan alutsista terbaru yang dikutip dari Setkab.

Proses Pembuatan
F-16
Super Tucano
UAV (pesawat tanpa awak)
CN-295
CN-235
Casa-212
Herculer C-130H
KT-1B Wong Be
Grob G-120 TP
Helly Super Puma NAS-332
Helly Full Cobat SAR EC-725 Caugar
PSU (Penangkis Serangan Udara)
Radar
24 unit
1 skuadron
-
1 skuadron
2 unit
1 unit
9 unit
1 skuadron
24 unit
3 unit
6 unit
3 batere/6 firing
7 unit

Komparasi Kekuatan Militer Indonesia Dibanding Singapura

Singapura melayangkan protes kepada Tentara Nasional Indonesia gara-gara menamai kapal perangnya dengan Usman Harun. Sebagaimana diketahui, Sersan Usman dan Kopral Harun merupakan dua personel Kors Komando Operasi TNI AL (sekarang Marinir), sempat membom kawasan Orchard Road ketika mengelar operasi Dwikora. Keduanya dihukum gantung pemerintah Singapura tahun 1968.

Terkait protes Singapura ini, pemerintah Indonesia - khususnya TNI - tidak menggubrisnya. Dikatakan bahwa penamaan kapal perang Indonesia itu sudah sesuai prosedur standar. Lagipula, Usman dan Harun itu adalah pahlawan nasional. Nah, bagaimana jika Singapura tetap tidak terima dengan kondisi ini, dan berpikir untuk melakukan aksi militer?

Komparasi Kekuatan Militer Indonesia Dibanding Singapura

Melansir dari Merdeka (8/2/14), bila diperbandingkan, Indonesia dan Singapura, ibarat semut dan gajah. Di mana, Singapura hanya memiliki luas 697 km persegi saja sementara Indonesia punya luas 1.904.559 km persegi. Penduduk Indonesia pun jauh lebih besar dibandingkan Singapura: 240 juta jiwa dibandingkan 5 juta jiwa.

Meski begitu, kekuatan militer Singapura tetap tak bisa dipandang sebelah mata. Memang secara jumlah Indonesia menang, tapi soal kecanggihan? Ada beberapa alutsista militer Singaputar yang lebih canggih. Well, keduanya pun masuk dalam 100 besar kekuatan militer dunia, sebagaimana dilansir situs Global Fire Power.

Berikut perbandingan antara kekuatan militer Indonesia vs Singapura berdasarkan lansiran situs analisa pertahanan tersebut.

Jumlah Personel Militer Beserta Cadangannya

Komparasi Kekuatan Militer Indonesia Dibanding Singapura
Indonesia memang punya jumlah penduduk dan jumlah personel militer yang besar dibandingkan Singapura. Tapi, Singapura memiliki program wamil bagi setiap warganya. Sedangkan, Indonesia tidak ada wamil.

Berikut perbandingannya

Jumlah personel militer aktif

Indonesia: 438.410
Singapura: 72.000


Pasukan cadangan

Indonesia: 400.000
Singapura: 300.000

Penduduk yang bisa dijadikan tentara

Indonesia: 107.538.660
Singapura: 2.105.973

Kekuatan Darat

Komparasi Kekuatan Militer Indonesia Dibanding Singapura
Meski kecil, Singapura serius membangun kekuatan daratnya. Bahkan, Singapura punya lebih dulu tank Leopard. Sedangkan Indonesia, baru tahun ini memperkuat Angkatan Darat dengan Leopard. Dan baru-baru ini memborong berbagai alutsista terbaru, seperti peluncur roket, artileri, dan panser. Jadi, terlihat peralatan perang Indonesia ketinggalan.

Berikut perbandingannya

Tank Baja

Indonesia: 400
Singapura: 132

Kendaraan lapis baja

Indonesia: 506
Singapura: 2.192

Artileri jarak jauh

Indonesia: 62
Singapura: 262

Peluncur roket

Indonesia: 50
Singapura: 18

Mortir

Indonesia: 3.350
Singapura: 100

Senjata antitank

Indonesia: 11.000
Singapura: 4.000

Kendaraan angkut logistik

Indonesia: 11.100
Singapura: 2.100

Kekuatan Laut

Komparasi Kekuatan Militer Indonesia Dibanding Singapura
Singapura memang tidak memiliki kekuatan laut yang tidak seberapa, meski begitu ada enam kapal selam yang menjaga wilayah perairan mereka. Indonesia, yang punya wilayah laut lebih luas, cuma punya dua kapal selam saja. Tiga kapal selam lain baru dipesan dan belum selesai.

Kapal perang

Indonesia: 150
Singapura: 39

Kapal selam

Indonesia: 2
Singapura: 6

Kapal pendarat pasukan

Indonesia: 26
Singapura: 4

Kapal kelas korvet

Indonesia: 23
Singapura: 6

Kapal kelas frigat

Indonesia: 6
Singapura: 6

Kapal dagang

Indonesia: 1.340
Singapura: 1.599

Pelabuhan Laut Utama

Indonesia: 9
Singapura: 1

Kapal Patroli

Indonesia: 70
Singapura: 12

Kekuatan Udara

Komparasi Kekuatan Militer Indonesia Dibanding Singapura
Baru-baru ini saja Indonesia berambisi membangun kekuatan udaranya dengan memuseumkan sejumlah pesawat tempur tuanya dan menggantikannya dengan pesawat baru. Seperti Sukhoi, F-16 Blok C-D, T-50i Golden Eagle, dan Super Tucano. 

Sedangkan, Singapura juga punya pesawat tempur, seperti F-16 Blok D, F-15SG, dan F-5 Tiger. Tapi, urusan serangan darat mereka memakai helikopter serbu apache.

Pesawat tempur dan angkut

Indonesia: 444
Singapura: 359

Helikopter

Indonesia: 187
Singapura: 86

Lapangan udara dan airport

Indonesia: 676
Singapura: 9

Kekuatan ekonomi

Komparasi Kekuatan Militer Indonesia Dibanding Singapura
Ekonomi suatu negara yang besar sangat bermanfaat untuk memperbarui diri terus-menerus. Di bidang militer, ini sangat berguna untuk memodernisasi angkatan perangnya. Indonesia jelas kalah dari sisi ini.

Anggaran pertahanan

Indonesia: USD 5.220.000.000
Singapura: USD 8.302.000.000

Produksi minyak

Indonesia: 982.900 barel per hari
Singapura: 0

Konsumsi minyak

Indonesia: 1.115.000 barel per hari
Singapura: 927.000 barel per hari

Cadangan minyak

Indonesia: 3.885.000.000 barel per hari
Singapura: 0

Devisa

Indonesia: USD 110.100.000.000
Singapura: USD 225.800.000.000

Daftar Alutsista Indonesia Terbaru 2014

Indonesia memang tengah giat untuk menambah alutsista yang puncaknya di tahun 2014 ini. Hal ini terkait rencana Kemenhan untuk memperkuat posisi militer Indonesia di kancah internasional, terutama Asia Tenggara (Baca "Menhan: Peta Kekuatan Militer Indonesia 2014 Terkuat se-Asia Tenggara").

Melansir dari Analisis, inilah daftar alutsista terbaru yang sudah dan akan dimiliki oleh TNI.


TNI AU
12 Pesawat coin Super Tucano (pesan 16 unit, 4 sudah datang)
16 Jet tempur Golden Eagle (sudah datang semuanya Jan 2014)
8 Jet tempur F16 setara blok 52 (jumlah pesanan 30 F16 upgrade)
5 Pesawat angkut sedang CN295 (pesan 9 unit, 5 sudah diterima thn 2013)
8 Pesawat angkut berat Hercules (pesan 9 unit, 1 sudah diterima thn 2013)
6 Helicopter Cougar
6 UAV Heron
4 Radar Thales
1 Simulator Sukhoi
TNI AL
37 Tank amfibi BMP3F (sudah datang dan diserahkan resmi Jan 2014)
25 Kendaraan amfibi LVTA1 dari Korsel (hibah batch 2)
5 Tank amfibi jenis BTR-4 (Pesanan sebanyak 55 unit)
10 MLRS RM Grad
11 Helikopter anti kapal selam Panther
4 Pesawat intai maritim CN235 MPA
4 Helicopter angkut Bell 412 Ep
3 Kapal perang light fregat “Bung Tomo Class”
3 Kapal perang jenis KCR (Kapal Cepat Rudal) 60 m
2 Kapal perang jenis KCR 40 m
3 Kapal perang jenis LST (Landing Ship Tank)
2 Kapal perang jenis BCM (Bantu Cair Minyak)
3 Kapal perang jenis patroli cepat
1 Kapal perang jenis latih layar
2 Kapal selam Kilo
2 Kapal hydrografi
TNI AD
103 MBT Leopard II
50 Tank Marder
38 Howitzer Digital Caesar Nexter
36 MLRS Astross II Mk6
900 Truk angkut pasukan
800 Rantis
80 Panser Anoa
5 Battery Rudal Starstreak
5 Battery Rudal Mistral
180 Rudal Anti Tank Javelin
150 Rudal Anti Tank Nlaw
20 Helikopter Bell 412Ep (6 sudah diserahkan)
16 Helikopter Fennec
6 Helikopter Mi17

Berikut yang dalam proses pembuatan dan dalam proses pengadaan.

Proses Pembuatan
3 kapal selam Changbogo di Korsel
2 kapal perang jenis PKR di Belanda (opsi sampai 10 unit)
8 Helicopter Apache
1 kapal latih layar buatan Spanyol (pengganti Dewaruci)
Proses Pengadaan
16 jet tempur Sukhoi SU35
6 kapal selam Kilo
12 Helikopter Blackhawk

Berikut MEF 2 (2015-2019)

Proses Pembuatan
Pengadaan satelit militer · Penerapan Kogabwilhan
Pemenuhan alutsista 3 Divisi Marinir
Pemenuhan alutsista 3 Divisi Kostrad
Pengadaan sistem jaringan pertahanan udara strategis
Pengadaan peluru kendali SAM jarak sedang
Pengadaan peluru kendali SAM jarak pendek
Pembelian 2-3 kapal perang jenis Destroyer
Pembelian 5-6 kapal perang jenis Fregat
Pengadaan 2 kapal perang jenis LPD atau LHD
Lanjutan Proyek PKR 10514 dengan 4 opsi kapal perang
Lanjutan Proyek KCR 60 m dengan opsi 6 kapal perang
Lanjutan Proyek KCR 40 m dengan opsi 6 kapal perang
Penyelesaian 3 kapal selam Changbogo
Kedatangan 6 kapal selam Kilo
Kedatangan 1 skuadron jet tempur Sukhoi SU35
Penambahan 1 skuadron jet tempur (Gripen, Rafale, Typhoon)
Produksi bersama peluru kendali anti kapal C705
Pengembangan varian peluru kendali C705
Pengembangan Roket Rhan jarak tembak 100 km
Pembelian 7 pesawat CN295 batch 2
Pembelian 3 pesawat AEW
Pembelian 2 pesawai intai strategis
Pembelian 200 MBT (Main Battle Tank)
Produksi 100 Tank medium Pindad
Pembelian MLRS Astross batch 2
Pembelian 100 Panser Anoa Canon
Pembelian 100 Tank amfibi BMP3F

Indonesia Baru Bisa Membuat Pesawat Tempur 10 Tahun Lagi

Pada 5 Februari 2014, Kementerian Pertahanan meraih penghargaan Peningkatan Penggunaan Produk dalam Negeri (P3DN) Cinta Karya Bangsa Tahun 2013 yang diberikan Kementerian Perindustrian. Hal ini dikarenakan Kemenhan sebagai lembaga pemerintahan berupaya untuk selalu menggunakan produk dalam negeri.

Sebagaimana dikutip dari laman VivaNews, Wamenhan Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin utarakan bahwa militer Indonesia memang memakai produk hasil PT Pindad. Khususnya, untuk mendukung kekuatan militer di ranah pertahanan level menengah. "Kapal combatant dan kapal angkut produksi PT PAL juga telah dipakai," tutur Jenderal Sjafrie di Istana Wapres, Jakarta, "Industri pertahanan kita sudah memenuhi tingkat menengah. Sedangkan, ke tingkat tinggi dalam 10 tahun lagi. Bisa membuat pesawat tempur sendiri."

Indonesia Baru Bisa Membuat Pesawat Tempur 10 Tahun Lagi
Pesawat CN-235



Memang hingga saat ini, militer Indonesia masih membeli alutsista tinggi dari negara lain, seperti kapal selam maupun pesawat tempur.

Sejauh ini, PT Pindad telah berhasil memproduksi 250 panser dan puluhan ribu senjata api dan pistol sesuai standar kebutuhan dari Tentara Nasional Indonesia. Bahkan, alutsista buatan Indonesia hasil produksi PT Pindad dilempar di beberapa negara ASEAN. Seperti misalnya Brunei Darussalam dan Malaysia yang hendak membeli panser. Bahkan, dikabarkan sedang mengobservasi pesawat CN 235. Untuk urusan pesawat CN 235, Arab Saudi serta Korsel sudah membelinya.

Selain memberikan penghargaan kepada Kemenhan, di hari yang sama, Kementerian Perindustrian juga memberikan penghargaan P3DN Cinta Karya Bangsa Tahun 2013 kepada dua kementerian lain, yaitu Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perdagangan.

KRI Bung Tomo 357, Mendongkrak Kekuatan Militer TNI AL

Pada 29 Januari 2014, tim TNI AL dikirim ke Jerman untuk menjemput KRI Bung Tomo 357 dari jenis korvet kembali ke Indonesia. Saat ini, kapal perang Indonesia tersebut sedang diretrofit (diperbaiki) di galangan kapal Lusern.

Dikutip dari Koran-Sindo, sebelumnya KRI Bung Tomo 357 merupakan korvet kepunyaan Brunei Darussalam, KDM Nakhoda Ragam Class, yang dijual kepada militer Indonesia dengan harga sangat murah, USD 300 juta untuk tiga kapal sejenis (tidak termasuk bea retrofit). Sementara, dua kapal lainnya, KDB Bendahara Sakam dan KDB Jerambak akan menyusul selanjutnya. Dan direncanakan nantinya kedua kapal tersebut juga akan dinamai dari pahlawan nasional Indonesia, yaitu KRI Usman Harun dan KRI John Lie.

kri-bung-tomo-357-mendongkrak-kekuatan
Gambar kapal militer Indonesia.

Ditilik dari kelayakan, pihak militer Indonesia memandang kapal tersebut masih sangat layak untuk digunakan. Bahkan, sistem persenjataan dan komunikasinya lebih canggih dibandingkan korvet sigma yang dibeli dari Belanda. Yap, KRI Bung Tomo memang dibekali sistem senjata Oto Melara, VLS Mica, Exo Block II, dan torpedo Stinger.

Kedatangan kapal perang tersebut, tentu saja akan mendongkrak moral para prajurit. Sehingga, secara tidak langsung akan meningkatkan kekuatan militer Indonesia juga. Dan... kekuatan korvet ragam class yang sebanding dengan kelas sigma, van speijk, kcr, kapal selam, dan kapal untuk perang lainnya, tentu akan memperkuat daya tawar Indonesia di lautan di kancah internasional.

Peremajaan Alutsista Terbaru TNI AU Tahun 2014 Mencapai Puncaknya

Pada 30 Januari 2014, digelar acara Rapat Koordinasi Operasi Angkatan Udara di Mabes AU, Cilangkap. Acara tersebut juga dihadiri oleh Koorsahli Kasau Marsda TNI Sru Astjahyo Andreas, Irjenau Marsda TNI JFP. Sitompul, Asrena Kasau Marsda TNI Mawardi, Asops Kasau Marsda TNI Bagus Puruhito, Aspers Kasau Marsda TNI Herry Wibowo Eslah, Aslog Kasau Marsda TNI Ida Bagus Anom, Danseskoau Marsda TNI Sudipo Handoyo, Gubernur AAU Marsda TNI Tabri Santoso, serta pejabat TNI AU lainnya. Dalam kesempatan tersebut, Kasau (Kepala Staf Angkatan Udara) memberikan sambutan yang dibacakan oleh Wakasau Marsdya TNI Sunaryo.

Inti dari sambutan tersebut adalah bahwa Tentara Nasional Indonesia, khususnya kesatuan Angkatan Udara, sedang melakukan proses membangun kemampuan serta kekuatan militer demi meningkatkan personel yang tangguh dan profesional. Sesuai Rencana Strategis Pembangunan TNI AU 2010-2014, tahun ini menjadi puncak alutista terbaru Indonesia khususnya TNI Angkatan Udara untuk beberapa jenis pesawat dan lainnya. Karenanya, anggota yang nantinya mengawaki mesti dapat mengatur lagi skala prioritas - seperti alokasi jam latihan dan jam terbang. Dengan demikian, seluruh sasaran operasi bisa terlaksana dan tercapai, tanpa abaikan faktor Lambangja.

Peremajaan Alutsista Terbaru TNI AU Tahun 2014 Mencapai Puncaknya
Gambar pesawat jet T-50 Golden Eagle.

Disebutkan juga bahwa perumusan serta penjelasan kegiatan operasi dan sasaran yang jelas-tajam sangat berguna dipakai sebagai acuan kegiatan di bidang lainnya. Hal ini mengingat jajaran operasi adalah front office dari semua kegiatan TNI AU. Selain itu, doktrin AU pun perlu dimutakhirkan untuk menyelaraskan dan menyesuaikan doktrin operasi AU, dengan mengakomodasi prinsip-prinsip interoperabilitas dan sinergisitas antarmatra, baik dalam masa damai maupun masa perang. Dan profesionalitas para anggota Tentara Nasional Indonesia memang ditunjukkan dengan keahlihan mereka dalam memakai alat-alat militer, kebisaan melaksanakan tugas secara terukur dan memenuhi nilai-nilai akuntabilitas, secara perorangan atau satuan. Karena itu, pembinaan diprioritaskan untuk mencapai kemampuan profesionalisme para penerbang, para pendukung penerbangan, dan pasukan khas TNI AU. Hal itu bisa dilakukan dengan manajeman latihan dan operasi yang baik, di samping latihan tiap personel dan satuan tetap terus berjalan dan tugas operasional lainnya tetap bisa berlangsung dengan baik.

Melansir dari Pelita Online, sebagaimana KASAU mengungkapkan, "Kegiatan bidang operasi penerbangan kita ketahui untuk kesiapan alutsista terbaru TNI AU tahun anggaran 2014, kebutuhan jam terbang adalah sebanyak 67.541 jam dengan sasaran kesiapan pesawat sebanyak 166 pesawat atau 59,7 % dari kekuatan riil 278 pesawat, yang akan digunakan untuk mendukung kegiatan operasi, kegiatan latihan, pendidikan dan pembinaan khusus. Saya mengharapkan Rakor ini juga membahas tentang bagaimana strategi terbaik mengoptimalkan jam latihan personel yang mengawaki skadron udara dan pendukung operasi penerbangan. Tentunya kita juga harus membahas optimalisasi latihan bagi personel Lanud-Lanud dan Paskhas agar tercapai keseimbangan kemampuan operasional, sehingga menghasilkan konsep terbaik guna mencapai keseimbangan antara jam latihan dan operasi serta pengaturan personel agar profesionalisme personel merata."

LAPAN Menguji Pesawat Tanpa Awak LSU 03

Pada 25 Januari 2014, LAPAN melakukan uji terbang pesawat LAPAN Surveillance UAV (LSU) 03 di Balai Produksi dan Pengujian Roket Lapan Pameungpeuk, Jawa Barat. LSU 03 merupakan pesawat tanpa awak yang memiliki kemampuan untuk mengangkut beban sebesar 10 kg untuk kebutuhan Airbone Remote Sensing. Dan uji terbang ini bertujuan untuk melihat sejauh mana kestablian pesawat.

LAPAN Menguji Pesawat Tanpa Awak LSU 03
Photo: LAPAN.go.id.

LSU 03 take off pada 07.19 WIB dan sukses landing di lapangan uji Pameungpeuk pada 07.30 WIB. Bambang S. Tejasukmana selaku Kepala LAPAN menyatakan keberhasilan ini bukti meningkatnya sumber daya yang dipunyai LAPAN. Kelak, di masa mendatang, dia mengharapkan perkuatan aplikasi pendukung untuk berbagai pemanfaatan.

Sehari sebelumnya, tepatnya pada 24 Januari 2014, teknisi LAPAN juga melakukan uji penerbangan terhadap pesawat Indonesia LSU 02. Namun, ada beberapa perbaikan seperti pembenahan sistem autonomous pesawat, sehingga bisa terbang lurus sesuai titik koordinat yang ditetapkan.

Mengutip dari LAPAN.go.id, uji terbang LSU 03 juga dihadiri oleh para pejabat struktural eselon I LAPAN.

Rusia Serahkan 37 Tank Tempur Amfibi Kepada Militer Indonesia

Pada 27 Januari 2014, perusahaan senjata Kurganmashzavod dari Rusia serahkan 37 tank tempur dari jenis Amfibi BMP-3F kepada militer Indonesia. Penyerahan tank-tank tersebut, yang berlangsung di Pusat Latihan Tempur Karang Tekok, Kab. Situbondo, Jawa Timur, diterima langsung oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.

Tank Amfibi BMP-3F | MetroTV

Mengutip dari laman MetroTV.com (27/01/14), turut hadir di acara tersebut yakni: Panglima TNI Jenderal Moeldoko, KSAL Laksamana Marsetio, Komandan Korps Marinir Mayjen (Mar) A. Faridz Washington, dan pejabat Kedubes Rusia.

Kadin Penerangan TNI AL Laksma Untung Suropati menuturkan jika penyerahan Tank Amfibi BMP-3F ini merupakan realisasi pelaksanaan kontrak jual-beli antara Kemenhan RI-Rusia. Pada 11 Desember 2011 silam, pemerintah Rusia juga menyerahkan 17 unit tank yang sama.

Panglima TNI: "Kita Harus Selalu Memordernisasi Alutsista"

Pada 27 Januari 2014, Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyatakan jika Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) TNI, terutama milik Marinir, rata-rata sudah tua. Karena itu, sudah saat diganti atau diremajakan.

"Kita harus selalu memordernisasi alutsista. Kita up date, termasuk tank-tank yang sudah tua. Kalau sudah tua, dimodifikasi seperti apa juga tak bisa. Lupakan yang lama, cari yang baru," demikian Jenderal Moeldoko mengungkapkan kepada wartawan. Pasca mendampingi Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dalam acara serah-terima tank amfibi BMP-3F dari Rusia di Puslatpur Karang Tekok, Kab. Situbondo, Jawa Timur.

Panglima TNI: "Kita harus selalu memordernisasi alutsista"
Tank Amfibi dari Rusia | pertahananbangsa.blogspot.com

Sang Jenderal juga mengatakan bila kelengkapan alutsista adalah bagian dari kesejahteraan para personel TNI. Menurut pandangannya, jika seorang prajurit berangkat ke medan tempur dengan senjata tua, maka moral prajurit akan turun.

"... Kedatangan tank baru ini akan sangat baik bagi pembangunan kekuatan Marinir ke depan. Marinir Indonesia tentu makin hebat!" pungkasnya, seperti dikutip dari MetroTV.com (27/01/14).

TNI AD Kembangkan Alutsista Indonesia Bersama LAPAN

Pada 21 Januari 2014, TNI AD menandatangani MoU (Nota Kesepahaman) dengan LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) untuk bersama-sama kembangkan alutsista buatan Indonesia, terutama untuk pengembangan pesawat tanpa awak serta missil roket Indonesia. Penandatangan tersebut dilakukan oleh KSAD Jenderal TNI Budiman serta Kepala LAPAN Bambang S Tejakusuma di aula serbaguna Mabes AD, Jl. Veteran, Jakarta Pusat.

Sebagaimana dilansir Investor.co.id, MoU tersebut dibuat terkait perjanjian kerja sama yang sudah dilakukan Direktorat Topografi Angkatan Darat bersama LAPAN tentang pemanfaatan iptek kedirgantaraan. Meski berfokus mengembangkan alutsista terbaru TNI, namun kerjasama ini tidak terbatas itu saja. KSAD Budiman mengutarakan, "Beberapa kemampuan LAPAN nantinya bakal kita manfaatkan untuk kepentingan TNI AD." Seperti teknologi penerbangan roket, satelit penginderaan jarak jauh, sains antariksa, sains atmosfir, dan teknologi UAV (Unmanned Aerial Vehicle) pesawat tanpa awak guna mengintai serta memonitor program pembangunan kekuatan militer Indonesia.

TNI AD Kembangkan Alutsista Indonesia Bersama LAPAN

Guna mendukung kerja sama ini, TNI AD menggelontorkan dana sebesar Rp 3,5 miliar. Menurut Budiman, apa yang dimiliki LAPAN juga bisa membantu TNI dalam tugas operasi non-militer, seperti SAR, penanggulangan bencana alam, dan sebagainya. Namun, tetap yang menjadi prioritas adalah pengembangan metode serta pembuatan prototipe. Untuk itu, LAPAN tetap bekerjasama dengan perusahaan yang bergerak dalam industri pertahanan.

"LAPAN tetap bekerja sama dengan industri untuk membangun kompetensi industri itu dalam melayani AD," jelas Budiman.

Di samping, membuat nota kesepahaman dengan TNI Angkatan Darat, LAPAN juga melakukan kerja sama dengan TNI AL. Ke depan, LAPAN juga sedang menyusun kerja sama dengan TNI AU.

Lagi, Datang 2 Pesawat Tempur T50i Golden Eagle

Pada 9 Januari 2014, PT Korean Aerospace Industries (KAI) mengedrop lagi 2 pesawat tempur T50i Golden Eagle di Lanud Iswahjudi. Dua pesawat Korea ini masih kelanjutan dari pesanan Kemenhan RI untuk latihan tempur militer Indonesia, terutama di ranah udara.

Lagi, Datang 2 Pesawat Tempur T50i Golden Eagle

Pesawat yang diterbangkan oleh pilot-pilot asal Korea ini disambut kedatangannya oleh Kepala Dinas Operasi Kolonel Pnb Djoko Hadi Purwanto, di Shelter Skadron Udara 15. Sehingga, saat ini, sudah ada 14 pesawat T50i Golden Eagle yang terparkir di hanggar Skadron Udara 15. Dimana, terdiri dari 8 pesawat aerobatic berwarna biru garis kuning menyala dan 6 pesawat berwarna biru loreng. [Lanud Iswajudi]

Indonesia Terus Membeli Pesawat Tempur dan Kapal Selam dari Rusia

Pada 2 Januari 2014, Kepala Pusat Penerangan Kemenhan, Sisriadi, menerangkan bila pemerintah Indonesia berencana membeli sejumlah alutsista baru untuk memperbagus kekuatan militer Indonesia 2014. Alutista yang diincar adalah 5 kapal selam jenis Kilo Class, yang digunakan untuk perang, dan 6 pesawat tempur Sukhoi dari Rusia.


Sisriadi memastikan bila tim yang berasal dari personel anggota TNI AU telah berangkat ke Rusia untuk menjajaki sekaligus melihat kondisi kapal selam yang Indonesia hendak dibeli. Menurut kabar yang beredar, kapal ini dilengkapi senjata, seperti peluru kendali, torpedo, antiranjau, antipeluru kendali, dan rudal Yakhont. Adapun daya jelajah rudal tersebut mencapai 300-400 kilometer (kin).

Meskipun, pembelian pesawat Sukhoi ini belum diketahui kapan namun dia memberi ancer-ancer-nya, yaitu: "Jadwalnya (ke Rusia) Februari."

Pesawat Tempur T-50i Golden Eagle Tiba di Lanud Iswahyudi

Pada 2 Januari 2014, telah tiba di Lanud Iswahyudi dua pesawat tempur T-50i Golden Eagle yang nantinya dipergunakan untuk latihan penerbang-penerbang tempur muda lulusan sekolah penerbang. Menggantikan pesawat latih Hawk MK-53.

Kolonel Pnb Minggit Triwibowo bersalaman dengan pilot Korea.

Mengutip dari laman TNI, Kolonel Pnb Minggit Triwibowo, S.IP. selaku Komandan Wing 3 Lanud Iswahyudi, Letkol Pnb Wastum, dan segenap jajaran pejabat Lanud Iswahyudi turut menyambut kedatangan pesawat yang diterbangkan oleh pilot-pilot dari negeri Ginseng tersebut.

Gambar pesawat tempur T-501 Golden Eagle.

Dua pesawat ini akan digunakan oleh para penerbang tempur muda lulusan sekolah penerbang, sebelum mereka diizinkan menerbangkan pesawat tempur TNI AU Hawk 100/200, Sukhoi, F-16, maupun F-15. Disamping itu, pesawat ini nantinya juga akan digunakan untuk pesawat aerobatik TNI AU.

Militer Indonesia Inginkan Pesawat Tempur Tercanggih Sukhoi SU-35

Pada 29 Desember 2013, Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyatakan bahwa Tentara Nasional Indonesia tengah mempelajari untuk memperkuat armada kapal selam Indonesia dengan kapal selam kilo dari Rusia untuk wilayah perairan Indonesia.

Militer Indonesia Inginkan Pesawat Tempur Tercanggih Sukhoi SU-35

Sementara untuk wilayah darat, TNI juga sedang menunggu kedatangan tank Leopard. Dan untuk wilayah udara, militer Indonesia sedang mengincar pesawat tempur tercanggih Sukhoi SU-35. Pesawat ini merupakan seri terbaru dari pesawat tempur Sukhoi SU-35.

Militer Indonesia Inginkan Pesawat Tempur Tercanggih Sukhoi SU-35

Bila tidak ada halangan berarti, Jenderal Moeldoko berharap alutsista yang telah dipesan ini bisa tampil di HUT TNI pada 5 Oktober 2014, yang akan diselenggarakan di Surabaya, Jawa Timur. "Hal ini untuk mengirim pesan bahwa presiden telah mengambil langkah progresif menuju modernisasi sistem pertahanan Indonesia. Untuk standar ASEAN, alutsista kita akan menjanjikan," katanya sebagaimana dilansir Antaranews.

Perbatasan Kalimantan Sangat Membutuhkan Tank Leopard!

Pada 28 Desember 2013, Pangdam Mulawarman Mayjen TNI Dicky Wainal Usman menyatakan bahwa perbatasan Kalimantan sangat rawan. Khususnya, terkait keamanan karena Kalimantan mempunyai titik perbatasan dengan Malaysia dan Singapura yang banyak. Karena itu, MBT (Main Battle Tank) Leopard sangat dibutuhkan untuk menjaga perbatasan Kalimantan.

"Di perbatasan masih sering terjadi pembalakan liar, pertambangan liar dan pencurian ikan. Orang luar seperti sudah ingin caplok sekitar perbatasan kita. Dengan adanya Leopard akan membuat moril lawan jatuh," katanya saat menerima kunjungan wartawan dari Jakarta, di Markas Komando Batalyon Infanteri 623/Bhakti Wira Utama, Sungai Ulin, Kota Banjarbaru.

Perbatasan Kalimantan Sangat Membutuhkan Tank Leopard!

Menurut dia, keberadaan Leopard akan semakin memperkuat alutsista canggih yang ada di jajaran Kodam VI/Mulawarman. Saat ini, tank yang ada di Kodam merupakan tank ringan berjenis AMX dan Scorpion. "Paling tidak, satu kompi tank Leopard (delapan unit) dapat ditempatkan di Kalimantan," tuturnya.

Dalam waktu dekat ini Kodam Mulawarman akan menerima Multi Launcher Roket System (MLRS). Selain itu sudah terbentuk Skuadron Penerbad yang diperkuat 4 heli tempur dan 4 heli angkut.

Saat ini, kata Dicky, Kodam Mulawarman juga sudah menyiapkan satu batalyon kavaleri. Sebelumnya, Kodam ini hanya memiliki detasemen kavaleri.

Kodam Mulawarman juga memperbanyak pos-pos gabungan dengan Malaysia untuk menjaga perbatasan. Keberadaan pos ini untuk mempersempit upaya adanya pemindahan patok perbatasan dan untuk menghalau para pembalak yang notabene berasal dari Malaysia.

Kodam Mulawarman bertanggung jawab menjaga perbatasan di Nunukan yang berbatasan langsung dengan Malaysia.

Dicky mengatakan daerah perbatasan itu cukup rawan. Baru-baru ini, pihaknya menangkan 11 bandar shabu-shabu."Bukti yang berhasil disita adalah 6,6 gram shabu dan uang tunai Rp2,6 miliar. Uang itu diperkirakan dari hasil transaksi shabu," katanya.

Atas temuan itu, Dicky juga melakukan operasi gabungan dengan kepolisian dan kejaksaan karena dikhawatirkan banyak narkoba masuk melalui perbatasan ini. "Biasanya mereka menyamar sebagai nelayan dan memasukkan narkoba melalui jalur sungai," katanya. (Republika)

Penerimaan Alutsista Terbaru Leopard di Yongkav 8/2 Kostrad

Pada 23 Desember 2013, Komandan Batalyon Kavaleri  8/2 Kostrad Letkol Kav Otto Sollu, SE beserta Persit dan Prajurit Narasinga menerima kedatangan alutsista terbaru Kavaleri TNI AD jenis Tank Leopard 24A dan Tank Marder. Penerimaan ini dilakukan di pintu gerbang utama Yonkav 8/2 Kostrad dalam acara tradisi yang sederhana tapi khidmat.

Penerimaan Alutsista Terbaru Leopard di Yongkav 8/2 Kostrad

Alutsista baru Tank Leopard 24A dan Tank Marder tiba, setelah sebelumnya dipamerkan di pameran alutsista ketika Hari Juang Kartika TA. 2013 di Makodam V/Brawijaya. Alutsista ini diantarkan menggunakan trailer khusus yang dikawal petugas dari Pomdam V dan perwakilan dari Pussenkav.

Penerimaan Alutsista Terbaru Leopard di Yongkav 8/2 Kostrad

Acara ini merupakan momen bersejarah bagi satuan Yonkav 8. Karena, diberikan amanah oleh TNI AD dan pemerintah Indonesia untuk mengawaki alutsista Indonesia terbaru Kavaleri TNI AD. Berupa Tank Jenis MBT (Main Battle Tank) -salah satu tank terbaik di dunia saat ini.

Kedatangan tank tersebut meningkatkan kekuatan militer Indonesia di mata dunia. Sehingga, negara Indonesia memiliki bargaining position di kancah internasional.

Kemenhan Berutang Rp 8 Triliun untuk Penuhi Kebutuhan BBM Kendaraan Tempur TNI

Pada 18 Desember 2013, Menhan Purnomo Yusgiantoro mengaku jika Kemenhan kekurangan dana APBN khusus BBM (Bahan Bakar Minyak) untuk menjalankan operasional operasi militer. Bahkan, sampai berutang demi mencukupi kebutuhan BBM kendaraan tempur milik Tentara Nasional Indonesia.

"Di sisi lain bujet, belum cukup dari APBN untuk kendaraan operasi kita hanya 40 persen dianggarkannya. Maka dari itu kita diakhir tahun utang kanan kira," kata Purnomo di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta, seperti dikutip Merdeka.com (18/12/13).

Kemenhan Berutang Rp 8 Triliun untuk Penuhi Kebutuhan BBM Kendaraan Tempur TNI
KRI Diponegoro 365 | Merdeka.com

Setidaknya TNI membutuhkan BBM sebanyak 0,4 juta liter tiap tahunnya. Dengan demikian Kemenhan harus berutang sebesar Rp 8 triliun untuk mencukupi kebutuhan tersebut. Maklum saja, alutsista Indonesia milik TNI sudah tua. Jadi, boros BBM. Purnomo menuturkan, "Memang kita membutuhkan BBM, kita di akhir tahun harus membayar 8 triliun untuk BBM. Ditambah lagi peralatan-peralatan militer kita sudah pada tua."

Kemenhan pun menggandeng Pertamina untuk memenuhi kebutuhan BBM ini. Dengan demikian, diharapkan kebutuhan operasional bisa terpenuhi.