Lanud Adisucipto Menerima Empat Pesawat Latih

Pada 20 Februari 2014 dikabarkan jika tim akrobatik udara TNI AU Jupiter Aerobatic Team (JAT), tiba kembali di home base Landasan Udara (Lanud) Adisutjipto. Delapan pesawat KT-01 Wong Bee ini selanjutnya akan menempati shelter Wingdik di Skadik 102.

Kedatangan JAT ke Lanud ini merupakan pertama kali sejak mengikuti ajang Singapore Airshow 2014, yang berlangsung di Bandara Changi 11 hingga 16 Februari. Dan mengisi acara Gebyar Dirgantara tanggal 18 Februari 2014 di Palembang.

Lanud Adisucipto Menerima Empat Pesawat Latih

Pesawat ini sempat tertahan beberapa hari di pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma. Hal ini dikarenakan guyuran abu yang mendera DI Yogyakarta beberapa waktu lalu.

Kedatangan pesawat yang didominasi warna merah putih yang dipimpin oleh Kol Pnb Wahyu Anggono, SE. Serta Flight Leader adalah Mayor Pnb Ferry Yunaldi ini, disambut oleh Komandan Wingdik Terbang Kol Pnb Ir Bob H Panggabean.

Selain kedatangan tim akrobatik kebanggaan Indonesia, Lanud Adisutjipto juga menerima empat unit pesawat latih jenis Grob G120TP-A. Pesawat buatan Jerman ini merupakan upaya untuk modernisasi Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) TNI AU. Direncanakan, Angkatan Udara akan memunyai 18 pesawat berjenis Grob.

18 pesawat ini diserahkan secara bertahap oleh Kementerian Pertahanan RI. Pada 2013 silam, telah diserahkan 10 armada Grob. Penyerahan ini dimaksudkan untuk menggantikan pesawat latih yang lama.

Sementara ini di Skadik 102 Lanud Adisutjipto, telah memiliki 14 pesawat Grob. Empat sisanya akan diterbangkan dari Lanud Halim tanggal 21 Februari 2014.

Sumber:
Tribunnews

Lagi, Datang 2 Pesawat Tempur T50i Golden Eagle

Pada 9 Januari 2014, PT Korean Aerospace Industries (KAI) mengedrop lagi 2 pesawat tempur T50i Golden Eagle di Lanud Iswahjudi. Dua pesawat Korea ini masih kelanjutan dari pesanan Kemenhan RI untuk latihan tempur militer Indonesia, terutama di ranah udara.

Lagi, Datang 2 Pesawat Tempur T50i Golden Eagle

Pesawat yang diterbangkan oleh pilot-pilot asal Korea ini disambut kedatangannya oleh Kepala Dinas Operasi Kolonel Pnb Djoko Hadi Purwanto, di Shelter Skadron Udara 15. Sehingga, saat ini, sudah ada 14 pesawat T50i Golden Eagle yang terparkir di hanggar Skadron Udara 15. Dimana, terdiri dari 8 pesawat aerobatic berwarna biru garis kuning menyala dan 6 pesawat berwarna biru loreng. [Lanud Iswajudi]

[Foto] Pesawat Udara Jenis Latih Bonanza G-36 Sah Dimiliki TNI AL

Pada 30 Desember 2013, telah dilangsungkan upacara serah terima pesawat udara jenis latih Bonanza G-36 di pangkalan udara Skuadron 200, Lapangan Udara TNI AL, Bandara Juanda, Surabaya.

Spesifikasi pesawat Indonesia produksi Beechcraft, Wichita, Kansas, AS ini adalah mesin tunggal, bertenaga 300 HP, 6 silinder, dan bahan bakar avgas. Kapasitas pesawat terbang ini adalah 4 orang dengan kecepatan 326/jam dan daya jelajah 1713 km di ketinggian maksimal 5639 m.

Mengutip lansiran Tempo, inilah foto-fotonya yang diambil Fully Syafi.

[Foto] Pesawat Udara Jenis Latih Bonanza G-36 Sudah Sah Dimiliki TNI AL
Sejumlah pilot berdiri di depan pesawat Bonanza G-36 selepas upacara serah terima.

[Foto] Pesawat Udara Jenis Latih Bonanza G-36 Sudah Sah Dimiliki TNI AL
Wakasal (Wakil Kepala Staf Angkatan Laut) Laksamana Madya TNI Hari Bowo membuka kain penutup lambang skuadron di badan pesawat terbang Indonesia Bonanza G-36.

[Foto] Pesawat Udara Jenis Latih Bonanza G-36 Sudah Sah Dimiliki TNI AL
Seorang pilot penerbang berpose di depan pesawat Bonanza G-36.

[Foto] Pesawat Udara Jenis Latih Bonanza G-36 Sudah Sah Dimiliki TNI AL
Seorang pilot penerbang berdiri di atas sayap pesawat Bonanza G-36.

[Foto] Pesawat Udara Jenis Latih Bonanza G-36 Sudah Sah Dimiliki TNI AL
Seorang teknisi melintas di depan pesawat Bonanza G-36.

[Foto] Pesawat Udara Jenis Latih Bonanza G-36 Sudah Sah Dimiliki TNI AL
Dua pesawat Bonanza G-36 dengan nomor seri L-213 dan L-214.