Pengarahan Dan Lanud Iswahyudi Terkait Pesawat Tempur T-50i Golden Eagle

Pada 2 Januari 2014, Marsekal Pertama TNI Yuyu Sutisna, S.E. selaku Komandan Lanud Iswahyudi memberi pengarahan pengoperasian pesawat tempur T-50i Golden Eagle kepada para personel Skadron Udara 15. Acara ini dihadiri pula oleh para Komandan Skadra serta para Kadis.

Dan Lanud Iswahyudi Beri Arahan Pengoperasian Pesawat Tempur T-50i Golden Eagle
Pengarahan Dan Lanud Iswahyudi terkait Pengoperasian Pesawat T-50i.
Melansir dari laman Lanud-Iswahyudi, dalam arahannya, Yuyu mengharapkan agar personel Skadra jajaran Wing 3 lebih meningkatkan kinerja dan bekerja sesuai prosedur. Hal ini mengingat, T-50i merupakan pesawat tempur Indonesia yang baru saja dimiliki TNI AU. Karena itu, tentu belum dikenal luar maupun dalamnya. Yuyu juga berharap semua personel saling bekerja sama supaya pesawat tempur tercanggih saat ini itu bisa mulus dipakai tanpa adanya accident.

Sementara, kepada Komandan Skadra 13 dan 14, Yuyu mengharapkan agar mempersiapkan para personel dan pesawat sesuai prosedur untuk mencapai target yang sudah ditentukan. Para komandan juga harus bekerja profesional dan tidak merasa dirinya paling benar. Dia menandaskan supaya mereka tidak memaksakan penerbangan atau pekerjaan tanpa planning dan jadwal yang ada.

Pesawat Tempur T-50i Golden Eagle Tiba di Lanud Iswahyudi

Pada 2 Januari 2014, telah tiba di Lanud Iswahyudi dua pesawat tempur T-50i Golden Eagle yang nantinya dipergunakan untuk latihan penerbang-penerbang tempur muda lulusan sekolah penerbang. Menggantikan pesawat latih Hawk MK-53.

Kolonel Pnb Minggit Triwibowo bersalaman dengan pilot Korea.

Mengutip dari laman TNI, Kolonel Pnb Minggit Triwibowo, S.IP. selaku Komandan Wing 3 Lanud Iswahyudi, Letkol Pnb Wastum, dan segenap jajaran pejabat Lanud Iswahyudi turut menyambut kedatangan pesawat yang diterbangkan oleh pilot-pilot dari negeri Ginseng tersebut.

Gambar pesawat tempur T-501 Golden Eagle.

Dua pesawat ini akan digunakan oleh para penerbang tempur muda lulusan sekolah penerbang, sebelum mereka diizinkan menerbangkan pesawat tempur TNI AU Hawk 100/200, Sukhoi, F-16, maupun F-15. Disamping itu, pesawat ini nantinya juga akan digunakan untuk pesawat aerobatik TNI AU.

Pesawat Indonesia Buatan PTDI Dipesan Militer Filipina

Pada 30 Desember 2013, PTDI (PT Dirgantara Indonesia) berhasil memenangkan tender pengadaan pesawat untuk militer Filipina. Atas kemenangan ini, Budiman Saleh selaku Direktur Niaga dan Restukturisasi PTDI berujar, "Kita menang 2 unit NC2l2i diproyek Light Lift Aircraft nilai bujet US$ 18 juta."

Sebagaimana dilansir Tribunnews.com, NC2l2i merupakan pesawat buatan Indonesia generasi terbaru dari pesawat tipe NC212-200 atau NC212-400. Meski dari segi ukuran jauh lebih kecil.

Pesawat Indonesia Buatan PTDI Dipesan Militer Filipina

Pesawat terbang buatan Indonesia ini dapat dipakai untuk beragam keperluan. Seperti komersial, angkut personel militer, kargo, misi khusus, sampai transportasi VIP. Semisal digunakan untuk penerbangan sipil, pesawat ini bisa dipasangi 24 kursi untuk penumpang.

Dalam penjelasannya, Budiman mengaku jika PTDI berencana memasukkan pesawat Indonesia tipe CN235 Maritime Patrol Aircraft, yang dibuat putra bangsa, dalam tender pengadaan pesawat tipe medium di Kemenhan Filipina. "Januari 2014, kita akan ikut tender berikutnya untuk 3-4 maritime patrol/military transport CN235," ungkapnya.

[Foto] Pesawat Udara Jenis Latih Bonanza G-36 Sah Dimiliki TNI AL

Pada 30 Desember 2013, telah dilangsungkan upacara serah terima pesawat udara jenis latih Bonanza G-36 di pangkalan udara Skuadron 200, Lapangan Udara TNI AL, Bandara Juanda, Surabaya.

Spesifikasi pesawat Indonesia produksi Beechcraft, Wichita, Kansas, AS ini adalah mesin tunggal, bertenaga 300 HP, 6 silinder, dan bahan bakar avgas. Kapasitas pesawat terbang ini adalah 4 orang dengan kecepatan 326/jam dan daya jelajah 1713 km di ketinggian maksimal 5639 m.

Mengutip lansiran Tempo, inilah foto-fotonya yang diambil Fully Syafi.

[Foto] Pesawat Udara Jenis Latih Bonanza G-36 Sudah Sah Dimiliki TNI AL
Sejumlah pilot berdiri di depan pesawat Bonanza G-36 selepas upacara serah terima.

[Foto] Pesawat Udara Jenis Latih Bonanza G-36 Sudah Sah Dimiliki TNI AL
Wakasal (Wakil Kepala Staf Angkatan Laut) Laksamana Madya TNI Hari Bowo membuka kain penutup lambang skuadron di badan pesawat terbang Indonesia Bonanza G-36.

[Foto] Pesawat Udara Jenis Latih Bonanza G-36 Sudah Sah Dimiliki TNI AL
Seorang pilot penerbang berpose di depan pesawat Bonanza G-36.

[Foto] Pesawat Udara Jenis Latih Bonanza G-36 Sudah Sah Dimiliki TNI AL
Seorang pilot penerbang berdiri di atas sayap pesawat Bonanza G-36.

[Foto] Pesawat Udara Jenis Latih Bonanza G-36 Sudah Sah Dimiliki TNI AL
Seorang teknisi melintas di depan pesawat Bonanza G-36.

[Foto] Pesawat Udara Jenis Latih Bonanza G-36 Sudah Sah Dimiliki TNI AL
Dua pesawat Bonanza G-36 dengan nomor seri L-213 dan L-214.

Militer Indonesia Inginkan Pesawat Tempur Tercanggih Sukhoi SU-35

Pada 29 Desember 2013, Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyatakan bahwa Tentara Nasional Indonesia tengah mempelajari untuk memperkuat armada kapal selam Indonesia dengan kapal selam kilo dari Rusia untuk wilayah perairan Indonesia.

Militer Indonesia Inginkan Pesawat Tempur Tercanggih Sukhoi SU-35

Sementara untuk wilayah darat, TNI juga sedang menunggu kedatangan tank Leopard. Dan untuk wilayah udara, militer Indonesia sedang mengincar pesawat tempur tercanggih Sukhoi SU-35. Pesawat ini merupakan seri terbaru dari pesawat tempur Sukhoi SU-35.

Militer Indonesia Inginkan Pesawat Tempur Tercanggih Sukhoi SU-35

Bila tidak ada halangan berarti, Jenderal Moeldoko berharap alutsista yang telah dipesan ini bisa tampil di HUT TNI pada 5 Oktober 2014, yang akan diselenggarakan di Surabaya, Jawa Timur. "Hal ini untuk mengirim pesan bahwa presiden telah mengambil langkah progresif menuju modernisasi sistem pertahanan Indonesia. Untuk standar ASEAN, alutsista kita akan menjanjikan," katanya sebagaimana dilansir Antaranews.

Perbatasan Kalimantan Sangat Membutuhkan Tank Leopard!

Pada 28 Desember 2013, Pangdam Mulawarman Mayjen TNI Dicky Wainal Usman menyatakan bahwa perbatasan Kalimantan sangat rawan. Khususnya, terkait keamanan karena Kalimantan mempunyai titik perbatasan dengan Malaysia dan Singapura yang banyak. Karena itu, MBT (Main Battle Tank) Leopard sangat dibutuhkan untuk menjaga perbatasan Kalimantan.

"Di perbatasan masih sering terjadi pembalakan liar, pertambangan liar dan pencurian ikan. Orang luar seperti sudah ingin caplok sekitar perbatasan kita. Dengan adanya Leopard akan membuat moril lawan jatuh," katanya saat menerima kunjungan wartawan dari Jakarta, di Markas Komando Batalyon Infanteri 623/Bhakti Wira Utama, Sungai Ulin, Kota Banjarbaru.

Perbatasan Kalimantan Sangat Membutuhkan Tank Leopard!

Menurut dia, keberadaan Leopard akan semakin memperkuat alutsista canggih yang ada di jajaran Kodam VI/Mulawarman. Saat ini, tank yang ada di Kodam merupakan tank ringan berjenis AMX dan Scorpion. "Paling tidak, satu kompi tank Leopard (delapan unit) dapat ditempatkan di Kalimantan," tuturnya.

Dalam waktu dekat ini Kodam Mulawarman akan menerima Multi Launcher Roket System (MLRS). Selain itu sudah terbentuk Skuadron Penerbad yang diperkuat 4 heli tempur dan 4 heli angkut.

Saat ini, kata Dicky, Kodam Mulawarman juga sudah menyiapkan satu batalyon kavaleri. Sebelumnya, Kodam ini hanya memiliki detasemen kavaleri.

Kodam Mulawarman juga memperbanyak pos-pos gabungan dengan Malaysia untuk menjaga perbatasan. Keberadaan pos ini untuk mempersempit upaya adanya pemindahan patok perbatasan dan untuk menghalau para pembalak yang notabene berasal dari Malaysia.

Kodam Mulawarman bertanggung jawab menjaga perbatasan di Nunukan yang berbatasan langsung dengan Malaysia.

Dicky mengatakan daerah perbatasan itu cukup rawan. Baru-baru ini, pihaknya menangkan 11 bandar shabu-shabu."Bukti yang berhasil disita adalah 6,6 gram shabu dan uang tunai Rp2,6 miliar. Uang itu diperkirakan dari hasil transaksi shabu," katanya.

Atas temuan itu, Dicky juga melakukan operasi gabungan dengan kepolisian dan kejaksaan karena dikhawatirkan banyak narkoba masuk melalui perbatasan ini. "Biasanya mereka menyamar sebagai nelayan dan memasukkan narkoba melalui jalur sungai," katanya. (Republika)