Demi Terbang Pesawat Droid UAV LAPAN di BNPT

Militer Indonesia – Pada tanggal 18 Mei 2015 lalu, LAPAN bertandang dan lakukan demo terbang pesawat droid (pesawat tanpa awak) di markas BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme di Sentul, Bogor. Demo itu dilakukan dalam rangka penjajaka kerja sama dua instansi memberantas terorisme.

Sebelum itu, Gunawan S. Prabowo selaku Kepala Pusat Teknologi Penerbangan (Kapustekbang) LAPAN memberikan pemaparan soal pesawat tanpa awak buatan LAPAN di ruang rapat BNPT. Paparannya tersebut menggambarkan mengenai teknologi yang dimiliki pesawat tanpa awak, mulai dari Lapan Surveillance UAV (LSU) 01 hingga LSU 05.

Demi Terbang Pesawat Droid UAV LAPAN di BNPT

Dalam paparannya, Gunawan menjelaskan bahwa saat ini, LAPAN memiliki empat pesawat tanpa awak buatan sendiri. Teknologi yang disematkan di pesawat tanpa awak milik LAPAN antara lain mampu mengambil foto dan video udara sehingga dapat melakukan penginderaan di daerah yang sulit dijangkau.

Hingga kini, pesawat tanpa awak LAPAN telah digunakan untuk berbagai kepentingan seperti mitigasi bencana, pemotretan lahan, dan membantu latihan perang TNI. Di masa depan, pesawat tanpa awak LAPAN diharapkan dapat menjadi transmitter untuk komunikasi pasukan di lapangan.

Selain Kapustekbang, dalam kunjungan tersebut, LAPAN mengirimkan Kepala Biro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat, Agus Hidayat, dan Kepala Bidang Avionik Ari Sugeng, dan tim Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Tim LAPAN disambut oleh Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Irjen Pol Arief Dharmawan beserta jajarannya. [MI - LAPAN]

Militer Indonesia Datangkan 5 Pesawat Tanpa Awak (Drone)

Pada 13 November 2014, Jenderal TNI Moeldoko sebagai Panglima TNI menyampaikan bahwa militer Indonesia mendatangkan lima pesawat tanpa awak atau lebih dikenal dengan istilah pesawat drone untuk memperkuat pertahanan Indonesia. Menyampaikan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Moeldoko enggan menyebut negara asal dan spesifikasi detail kelima drone tersebut.

Militer Indonesia mendatangkan 5 pesawat tanpa awak atau lebih dikenal dengan pesawat drone untuk memperkuatan pertahanan perbatasan.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko - Puspen.

Moeldoko mengaku jika sebetulnya pihak TNI sudah punya drone buatan industri pertahanan dalam negeri. Tapi, kelima drone asal luar negeri itu bisa menjadi bahan bermanfaat guna mengembangkan teknologi pesawat drone dalam negeri. PT Pindad dibantu Dislitbang AU, dan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) sempat membuat serta mengembangkan pesawat tanpa awak itu.

Sebelumnya, Menhan Ryamizard Ryacudu sempat mengutarakan niatnya untuk untuk mendatangkan drone baru untuk memperkuat kekuatan militer Indonesia. Di mana, nantinya drone itu akan dimaksimalkan untuk menjaga wilayah perbatasan Indonesia yang biasanya luput perhatian.

Meskipun demikian, ia menegaskan akan mencoba membeli drone lebih canggih daripada yang sudah ada, supaya teknologinya bisa dikembangkan oleh industri pertahanan nasional. "Untuk sementara, kami akan coba beli lagi, yang jauh lebih canggih. Nantinya dari pembelian itu akan kami kembangkan lagi," tuturnya yang dikutip dari Republika (14/11).

LAPAN Menguji Pesawat Tanpa Awak LSU 03

Pada 25 Januari 2014, LAPAN melakukan uji terbang pesawat LAPAN Surveillance UAV (LSU) 03 di Balai Produksi dan Pengujian Roket Lapan Pameungpeuk, Jawa Barat. LSU 03 merupakan pesawat tanpa awak yang memiliki kemampuan untuk mengangkut beban sebesar 10 kg untuk kebutuhan Airbone Remote Sensing. Dan uji terbang ini bertujuan untuk melihat sejauh mana kestablian pesawat.

LAPAN Menguji Pesawat Tanpa Awak LSU 03
Photo: LAPAN.go.id.

LSU 03 take off pada 07.19 WIB dan sukses landing di lapangan uji Pameungpeuk pada 07.30 WIB. Bambang S. Tejasukmana selaku Kepala LAPAN menyatakan keberhasilan ini bukti meningkatnya sumber daya yang dipunyai LAPAN. Kelak, di masa mendatang, dia mengharapkan perkuatan aplikasi pendukung untuk berbagai pemanfaatan.

Sehari sebelumnya, tepatnya pada 24 Januari 2014, teknisi LAPAN juga melakukan uji penerbangan terhadap pesawat Indonesia LSU 02. Namun, ada beberapa perbaikan seperti pembenahan sistem autonomous pesawat, sehingga bisa terbang lurus sesuai titik koordinat yang ditetapkan.

Mengutip dari LAPAN.go.id, uji terbang LSU 03 juga dihadiri oleh para pejabat struktural eselon I LAPAN.