Pada tanggal 27 April 2013, Satuan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Satuan Brigader Mobile (Brimob) Polda Kepulauan Riau bakal melangsungkan latihan gabungan sebagai simulasi penanggulangan teroris, di Jembatan Satu Barelang tanggal 5 hingga 9 Mei 2013.
Letnan Dua Hendri Mulyadi, Komandan Pleton Kompi Markas 134 Tuah Sakti, menyatakan bahwa latihan bakal melibatkan Batalion Infanteri 134 Tuah Sakti, Marinir TNI AL, Satuan Brimob Polda Kepri, petugas Bea dan Cukai Batam, dan Pemerintah Kota Batam sendiri. "Latihan penanggulangan teroris gabungan ditujukan untuk menunjukkan pada masyarakat bahwa antara TNI dan Polri tetap kompak," kata Letnan Dua Hendri Mulyadi.
"Semua satuan akan menggunakan peralatan yang dimiliki. Akan ada sejumlah kapal milik AL yang juga digunakan dalam latihan tersebut," sambungnya. Latihan gabungan tersebut akan dipusatkan di sekitar Jembatan I Barelang dan perairan sekitar jembatan yang menjadi ikon wisata Kota Batam tersebut.
Selain untuk menunjukkan kekompakan antar-instansi, simulasi operasi gabungan tersebut juga bermanfaat melatih ketangkasan para prajurit dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari segala ancaman baik dari dalam maupun luar negeri.
"Bagi kami yang bertugas di perbatasan, kekompakan antar instransi penegak hukum sangat diperlukan agar NKRI tetap terjaga," kata Mulyadi.
Meski Batam bukan daerah konflik, namun seluruh kesatuan keamanan harus selalu waspada terhadap ancaman dari luar dan terorisme.
"Segala kemungkinan bisa terjadi di manapun di Indonesia, jadi sebagai pasukan kami harus selalu siap mempertahankan negara," kata dia.
Pada hari Sabtu itu, juga dilakukan latihan repliing (terjun dengan tali) dari Jembatan I Barelang sebagai latihan sebelum simulasi penanggulanggan teroris gabungan.[]
0 komentar:
Post a Comment