Home » , » Penyempurnaan Strategi Militer Indonesia Harus Diseriusi Tentara Nasional Indonesia

Penyempurnaan Strategi Militer Indonesia Harus Diseriusi Tentara Nasional Indonesia

Pada 30 September 2013, Jenderal Moeldoko selaku Panglima Tentara Nasional Indonesia menegaskan bahwa anggota TNI tak boleh “main-main” di wilayah inkonsistensi demi menyempurnakan strategi militer Indonesia dan membangun interoperabilitas Trimatra terpadu. Dalam pandangan Jenderal Moeldoko, interoperabilitas merupakan salah satu faktor penentu yang bisa membentuk TNI secara profesional, militan, serta solid.

Penyempurnaan Strategi Militer Indonesia Harus Diseriusi Tentara Nasional Indonesia
Sebagaimana disampaikan Jenderal Moeldoko dalam amanatnya ketika memimpin serah terima jabatan (sertijab) tiga pejabat di Mabes TNI. "Untuk itu, fungsi dan tugas perencanaan menempati peran yang sangat penting dalam proses pembangunan, pengembangan dan gelar kekuatan TNI dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan."

Dalam penjelasan lebih lanjut, Jenderal Moeldoko mengatakan jika saat ini Tentara Nasional Indonesia dihadapkan pada rencana kompartementasi wilayah pertahanan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Wilayah pertahanan ini terbagi dalam tiga komando wilayah gabungan. Di mana, dalam operasionalisasinya memakai dua pendekatan.

Pertama, pendekatan unilateral, yang mengedepankan konsep Trimatra terpadu dengan penguatan interoperability base capacity di setiap matra – baik darat, laut, maupun udara. Pendekatan ini dikembangkan pada konsep kerja sama sipil dan militer joint civil-military operation bagi kepentingan tugas OMSP menjaga kepentingan nasional, termasuk menghadapi ancaman bencana alam.

Kedua, pendekatan multilateral, dengan menempatkan kawasan sebagai bagian dari strategi militer Indonesia dalam rangka menjaga dan mencapai kepentingan Indonesia, serta bagi kepentingan negara-negara tetangga. Perencanaan tersebut juga menyangkut pentingnya interoperabilitas komunikasi elektronik, yang menjadi fungsi dan tugas Satkomlek.

"Interoperabilitas Komlek TNI memiliki dua peran sekaligus, baik pada tataran strategis maupun operasional dan taktis, yang merupakan salah satu faktor penentu suksesnya setiap pelaksanaan tugas TNI," demikian Panglima menjelaskan.

Namun, di lain sisi, pengembangan serta penyempurnaan pembinaan kapasitas sumber daya manusia, sinkronisasi doktrin, strategi militer Indonesia, taktik dan prosedur, mesti terus dikaji secara cermat di Pusjiantra Tentara Nasional Indonesia. Sehingga, tercipta konsep interoperabilitas Trimatra terpadu, sebagai sebuah kekuatan yang utuh.

Diadaptasi dari BeritaSatu

1 komentar:

  1. Doctrin berubah hanya saja doctrin yg asli tetap digunakan hanya utk penambahan yg masih kurang mis dulu menggunakan meriam dg kemajuan teknologi sekarang menggunakan roket jaraknya menengah sdh sampai 100 ( ratusan) km dan jarak jauh yg lebih dr 100km, Conto: UAV/prajurit menggunakan tranmisi/kalau kita sdh peluncurkan satelit sendiri, ketiga matra bisa saling berkomunikasi. Selamat berjuang TNI ku...................................

    ReplyDelete