Militer Indonesia - Pada 17 Oktober 2014, digelar diskusi “Satu Dasawarsa Kebijakan Pertahanan dan Komitmen Revitalisasi Alutsista” di bilangan Cikini. Salah seorang analisis, yaitu Begi R Sutanto dari Universitas Pertahanan, menyatakan bahwa perkembangan industri alutsista Indonesia berjalan cukup signifikan.
Perkembangan perusahaan alutsista, seperti Pindad dan Len Industri, selama sepuluh tahun terakhir pun dinilai cukup menjanjikan. “Sudah cukup banyak berjalan. Dan harapan besar untuk melanjutkan mimpi-mimpi, seperti yang dilakukan oleh negara-negara besar seperti Amerika. Ini mimpi yang harusnya bisa dilakukan dan dijalankan oleh pemerintahan selanjutnya,” ujar Begi yang dikutip Blog Militer Indonesia dari Inilah.com. Hasil produksi dari perusahaan-perusahaan pemroduksi alutsista ini sudah banyak dilirik negara-negara Eropa, seperti Turki.
Analis lainnya, Pambudidoyo, menambahkan selama masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belum ada perkembangan besar di sisi alutsista. Selain, tahap kemajuan dasar saja. Analis yang akrab dipanggil Ipang memberi poin 7 bagi SBY dalam menata alutsista Indonesia selama pemerintahannya.
"Jika berbicara nilai, pembangunan alutsista SBY berada dinilai angka 7. Karena selama ini kita sendiri tidak punya catatan dasar terkait kemajuan alutsista tanah air," ujar Pambudidoyo. Walaupun begitu, konsep yang dibuat pemerintahan SBY sudah baik, hanya pelaksanaannya yang tidak berjalan baik. "Kalau berbicara konsep, SBY sudah bagus tapi pelaksanaanya yang tidak ada," pungkasnya.
Perkembangan perusahaan alutsista, seperti Pindad dan Len Industri, selama sepuluh tahun terakhir pun dinilai cukup menjanjikan. “Sudah cukup banyak berjalan. Dan harapan besar untuk melanjutkan mimpi-mimpi, seperti yang dilakukan oleh negara-negara besar seperti Amerika. Ini mimpi yang harusnya bisa dilakukan dan dijalankan oleh pemerintahan selanjutnya,” ujar Begi yang dikutip Blog Militer Indonesia dari Inilah.com. Hasil produksi dari perusahaan-perusahaan pemroduksi alutsista ini sudah banyak dilirik negara-negara Eropa, seperti Turki.
Analis lainnya, Pambudidoyo, menambahkan selama masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belum ada perkembangan besar di sisi alutsista. Selain, tahap kemajuan dasar saja. Analis yang akrab dipanggil Ipang memberi poin 7 bagi SBY dalam menata alutsista Indonesia selama pemerintahannya.
"Jika berbicara nilai, pembangunan alutsista SBY berada dinilai angka 7. Karena selama ini kita sendiri tidak punya catatan dasar terkait kemajuan alutsista tanah air," ujar Pambudidoyo. Walaupun begitu, konsep yang dibuat pemerintahan SBY sudah baik, hanya pelaksanaannya yang tidak berjalan baik. "Kalau berbicara konsep, SBY sudah bagus tapi pelaksanaanya yang tidak ada," pungkasnya.