Rapat Persiapan Kedatangan Alutsista Indonesia Terbaru: Pesawat T 50 I Golden Eagle

T50 golden eagle TNI AU, blogmiliterindonesia

Pada 11 September 2013, rencananya alutsista Indonesia terbaru: pesawat T 50 I Golden Eagle dari Korea akan transit ke Lanud Balikpapan sebelum menuju Madiun. Untuk itu, demi menyambut kedatangannya Danlanud Balikpapan, yakni Kol. Pnb H R.M Djoko Senoputro S.E dan stafnya menggelar rapat koordinasi. dengan tim dari Dephan dan Mabes AU.

Pada rapat persiapan kedatangan pesawat T 50 I Golden Eagle tersebut dibahas berbagai hal yang terkait dengan kelancaran, kemudahan dan keamanan pesawat selama berada di Lanud Balikpapan. Hadir dalam rapat koordinasi tersebut kepala proyek pengadaan pesawat T 50 I Golden Eagle Kolonel Tek Agus Risnadi, tim dari Mabesau Letkol Tek pipip Ismulyanto, Kepala Dinas Operasi Lanud Balikpapan Mayor Lek Hari Budi Utomo, Kepala Dinas Logistik Mayor KaL W Hendratoko, Kepala Dinas Personel Mayor Adm Widiono Hadi Wijaya, Dansatpom Mayor Pom Karyanto, Kaintelpam Kapten sus Tomi Wahyu, Kapten Pnb Dharma Gultom dari Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi serta Perwira staf Lanud Balikpapan. Pesawat tersebut akan transit di beberapa Negara sebelum transit di Lanud Balikpapan.

Desember 2014, Yonarmed I/105 Tarik Ajusta Yudha Siap Kandangkan Astros II

Untuk meningkatkan kekuatan TNI Angkatan Darat (AD), pengadaan alutsista terbaru terus dilakukan. Selain membeli Tank Leopard dari Jerman, Tentara Nasional Indonesia (TNI) AD juga mendatangkan MLS Astros II yang dibeli dari Brasil.

Desember 2014, Yonarmed I/105 Tarik Ajusta Yudha Siap Kandangkan Astros II
Credit: Merdeka.com.
Menurut lansiran Merdeka (22/8), Yonarmed I/105 Tarik Ajusta Yudha, Singosari, Malang, Jawa Timur, kedapatan sebagai salah satu lokasi untuk menyimpan alutsista ini.

MLS Astros II adalah mobil tempur peluncur roket yang terdiri atas: 2 roket, 4 roket, dan 16 roket. Jarak tembak yang mampu diluncurkan untuk 2 roket adalah 300 km.

Pengiriman alutsista seharga miliaran rupiah itu direncanakan bulan Desember 2014. "Garasi yang telah kami siapkan untuk 18 unit," ujar Komandan Batalyon Armed I/105 Tarik Ajusta Yudha, Letkol Arm Arya Yudha di markasnya, pada hari Kamis (22/8).

Selain itu, Yudha menambahkan, prajurit yang ada juga telah dipersiapkan mulai dari pelatihan bahasa inggris, teknisi dan lain-lainnya. "Karena alat canggih menggunakan sistem komputering, makanya kita terus mempersiapkan personel yang ada," katanya.

Menurut dia alat tempur berat yang digunakan saat ini adalah Meriam 105 mm dengan jarak jangkauan 10 km. Nanti, jika Astros II tiba dari Brasil, Meriam 105 mm tersebut akan ditarik ke markas Armed pusat yang berada di Cimahi. "Diletakkan di mana itu urusan dari pusat," katanya.

Selain itu, alasan TNI AD memilih Astros II lantaran alat perang tersebut canggih dan pantas untuk menjaga kedaulatan Bangsa Indonesia. Jadi, jika terjadi pertempuran jarak jauh, Indonesia mampu menahan gempuran musuh.

"Tetapi untuk tempat latihan penggunaan Astros II masih dicari, karena membutuhkan tempat luas, bebas penduduk dan aman," tuturnya.

Tim Khusus sedang Melobi Harga Apache

Pada 29 Juni 2013 kemarin, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan bahwa Mabes TNI AD telah mengajukan penggelontoran tambahan anggaran khusus sebesar Rp 6 triliun demi membeli sejumlah helikopter serang Apache dari USA lengkap dengan persenjataannya.





”... Sekarang sedang proses negosiasi harga," kata Purnomo Yusgiantoro di Semarang.





Sebuah helikopter Apache ditaksir berharga senilai US$ 40 juta atau setara dengan Rp 388 miliar.





”Saat ini tim khusus dari Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI AD, sedang melobi pemerintah Amerika Serikat mengenai harga helikopter Apache,” imbuhnya.





Keberadaan skadron Apache itu, kata Menhan, untuk melengkapi kekuatan militer Indonesia dalam menjaga kedaulatan negara.





”Selain TNI AD, TNI Angkatan Laut juga menyiapkan helikopter antikapal selam dan membuat armada perusak kapal rudal,” ujarnya.




Solopos

Tim Khusus sedang Melobi Harga Apache

Pada 29 Juni 2013, Dirjen Perencanaan Pertahanan Kemhan Marsekal Muda Henry B Sulistyo menyatakan bahwa TNI AU memborong 16 pesawat latih Super Tucano dari Brazil yang datang secara bertahap ke Indonesia.

"Sekarang sudah ada empat di Skadron 21 Lanud Abdul Rachman Saleh Malang. Bulan Agustus nanti akan datang empat lagi," ujar Henry B Sulistyo.

Harapannya, dengan makin baik pesawat latih yang dipakai, kualitas penerbang tempur TNI AU akan semakin baik.

Jumat (28/06) lalu rombongan tim Kemhan yang dipimpin Wamenhan Sjafrie Sjamsoedin datang ke Malang melihat pemeliharaan Super Tucano sekaligus melakukan cek persiapan kedatangan armada baru.

Menurut Sulistyo, TNI AU menargetkan 16 unit sudah bisa beroperasi secara full pada tahun depan. "Jadi delapan " delapan, tahun ini delapan, tahun depan paling lambat September sudah pas jumlahnya," katanya.

Total nilai kontrak pembelian 16 buah Super Tucano itu mencapai Rp 2, 7 triliun rupiah. "Kita yakin para penerbang di Malang termasuk crew daratnya bisa menjaga aset negara yang cukup mahal ini," kata mantan
Kadispen AU itu.

TNI Angkatan Udara dan Embraer Brasil menandatangani kontrak pembelian delapan Super Tucano di Pameran Dirgantara Farnborough, Inggris, pada 10 Juli 2011. Termasuk di dalam kontrak satu unit simulator untuk pelatihan para pilot Angkatan Udara.

Empat pesawat dengan cocor merah bergerigi yang sekarang sudah stand by di Malang sudah memakai nomor regristrasi TT-3101, 3102, 3103 dan 3104.

Sebelum dikirim ke Indonesia, tim gabungan Kementerian Pertahanan dan TNI AU yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Alit Erbawa tiba di fasilitas produksi Embraer untuk memeriksa pesawat pesanan.

Pemeriksaan meliputi dokumen, pencocokan komponen pesawat, interior pesawat, pengecatan dan uji terbang. Khusus uji terbang dilaksanakan oleh pilot Embraer dan Komandan Skadron Udara 21 Mayor Penerbang James Yanes Singal.

Pemeriksaan di darat mencakup kondisi fisik pesawat, pemeriksaan instrumen pesawat sebelum dan sesudah mesin dinyalakan, serta pemeriksaan kendali pesawat selama proses lepas landas dan mendarat.

Uji terbang dilakukan di ketinggian 25.000 kaki untuk pemeriksaan beberapa sistem pesawat yang meliputi sistem bahan bakar, tekanan udara, auto pilot, mesin, navigasi, komunikasi, landing gear, serta pendaratan pesawat yang didahului dengan beberapa manuver.

Nama Super Tucano melejit sejak Operasi Phoenix Angkatan Udara Kolombia pada 2008.

Pesawat Super Tucano milik Kolombia berhasil menewaskan pimpinan pemberontak FARC, Raul Reyes, dalam suatu serangan lintas perbatasan ke Venezuela.

Pesawat ini memang digunakan di sejumlah negara Amerika Latin. Misalnya, Republik Dominika, Kolombia, Ekuador, dan Chile. Selain Indonesia, Brasil pun mengekspor pesawat ini ke Angola, Burkina Faso, dan Mauritania.

Dilengkapi mesin tunggal turboprop, Super Tucano memiliki kemampuan mengenai target dengan sempurna. Dua senapan mesin dipasangkan pabrikan Embraer Brasil, pada sayap serta 5 hardpoint di sayap dan fuselage untuk mengangkut rudal, roket atau bom seberat 1,5 ton. Pesawat ini pun didesain untuk melakukan serangan anti-gerilya, pengintaian, dan patroli.

Pesawat tempur turboprop memiliki fungsi yang berbeda dengan pesawat jet seperti F 16 atau Sukhoi SU 30. Pesawat turboprop mampu terbang rendah dalam waktu yang lama, sehingga cocok untuk anti-gerilya. Biaya operasi tidak tinggi, perawatan murah, dan bisa mendarat di landasan pacu sederhana.

JPPN

Dua Pulau untuk Latihan Perang Tentara Nasional Indonesia di Simeulue

Bupati Simeulue Riswan NS memberikan izin jika Pulau Babi dan Pulau Selaut di Semeulue dijadikan lokasi latihan perang gabungan TNI (Tentara Nasional Indonesia). Dilansir Atjehpost.com, pernyataan mengenai hal ini disampaikan sendiri oleh Bupati Simeulue pada 27 Juni 2013.

Blogmiliterindonesia, KRI OWA-354 di Pelabuhan Sinabang

Kedua pulau tersebut, kata dia, berada di kawasan perairan laut Kecamatan Teupah Selatan dan Kecamatan Alafan yang dinilai cocok dan jauh dari pemukiman penduduk.

"Seperti harapan kita, dengan adanya latihan perang gabungan TNI mempunyai efek ke depan supaya tidak ada pihak luar yang coba-coba mengganggu perairan Simeulue, khususnya perairan Indonesia," katanya.

Wacana tersebut mencuat dan mendapat restu dari Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Barat (Danguspurla Koarmabar) Laksamana Pertama TNI Amarullah Oktavian.

Sebelumnya diberitakan, pasukan Tentara Nasional Indonesia atau TNI diminta menggelar latihan perang gabungan di wilayah kepulauan Simeulue. Latihan gabungan tersebut terdiri dari TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Udara dan TNI Angkatan Laut.

Demikian disampaikan Bupati Simeulue Riswan NS saat menerima kunjungan Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Barat Laksamana Pertama TNI Amarullah Oktavian pada Kamis, 27 Juni 2013.

"Kita harapkan TNI dapat melakukan latihan perang gabungan di wilayah Simeulue supaya ada peringatan bagi negara lain yang mencoba (melakukan) infiltrasi atau penyusupan," ujarnya.

Atjehpost

Wirasaba Air Force Art dan Air Show 2013 Dihelat Hari Ini

Hari ini, tepatnya tanggal 28 Juni 2013, sedang digelar Air Force Art dan Air Show 2013 di Lanud Wirasaba. Helatan ini digelar dalam rangka memperingati HUT ke-62 Komando Operasi TNI Angkatan Udara (Koopsau).

blogmiliterindonesia, Koopsau

Berdasarkan rencana, Gubernur Jawa Tengah terpilih, Ganjar Pranowo akan membuka helatan atraksi pesawat udara termegah di wilayah Barlingmascakeb ini. "Rencananya pak Gubernur akan membuka langsung acara ini," kata Danlanud Wirasaba Mayor Pnb Arif Sudjatmiko.

Pada kegiatan ini, yang datang tidak hanya pemimpin dan masyarakat di sekitar Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Kebumen), tapi juga Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan dan Batang. Kapolda Jateng dan Pangdam IV Diponegoro juga berencana hadir secara pribadi.

Selama tiga hari berturut-turut, masyarakat akan dihibur dengan atraksi pesawat dynamic show, meliputi aerobatic pesawat, terjun payung, joy flight, paralayang motor, gantole, trike, ultralight, aeromodelling, pameran kerajinan, pentas seni budaya, dan berbagai lomba yang meriah.

“Kami bermaksud menginformasikan eksistensi atau keberadaan Lanud Wirasaba kepada masyarakat luas khususnya di Jawa Tengah bagian barat,” katanya.

Suaramerdeka