Melansir dari Analisis, inilah daftar alutsista terbaru yang sudah dan akan dimiliki oleh TNI.
TNI AU |
12 Pesawat coin Super Tucano (pesan 16 unit, 4 sudah datang) 16 Jet tempur Golden Eagle (sudah datang semuanya Jan 2014) 8 Jet tempur F16 setara blok 52 (jumlah pesanan 30 F16 upgrade) 5 Pesawat angkut sedang CN295 (pesan 9 unit, 5 sudah diterima thn 2013) 8 Pesawat angkut berat Hercules (pesan 9 unit, 1 sudah diterima thn 2013) 6 Helicopter Cougar 6 UAV Heron 4 Radar Thales 1 Simulator Sukhoi |
TNI AL |
37 Tank amfibi BMP3F (sudah datang dan diserahkan resmi Jan 2014) 25 Kendaraan amfibi LVTA1 dari Korsel (hibah batch 2) 5 Tank amfibi jenis BTR-4 (Pesanan sebanyak 55 unit) 10 MLRS RM Grad 11 Helikopter anti kapal selam Panther 4 Pesawat intai maritim CN235 MPA 4 Helicopter angkut Bell 412 Ep 3 Kapal perang light fregat “Bung Tomo Class” 3 Kapal perang jenis KCR (Kapal Cepat Rudal) 60 m 2 Kapal perang jenis KCR 40 m 3 Kapal perang jenis LST (Landing Ship Tank) 2 Kapal perang jenis BCM (Bantu Cair Minyak) 3 Kapal perang jenis patroli cepat 1 Kapal perang jenis latih layar 2 Kapal selam Kilo 2 Kapal hydrografi |
TNI AD |
103 MBT Leopard II 50 Tank Marder 38 Howitzer Digital Caesar Nexter 36 MLRS Astross II Mk6 900 Truk angkut pasukan 800 Rantis 80 Panser Anoa 5 Battery Rudal Starstreak 5 Battery Rudal Mistral 180 Rudal Anti Tank Javelin 150 Rudal Anti Tank Nlaw 20 Helikopter Bell 412Ep (6 sudah diserahkan) 16 Helikopter Fennec 6 Helikopter Mi17 |
Berikut yang dalam proses pembuatan dan dalam proses pengadaan.
Proses Pembuatan |
3 kapal selam Changbogo di Korsel 2 kapal perang jenis PKR di Belanda (opsi sampai 10 unit) 8 Helicopter Apache 1 kapal latih layar buatan Spanyol (pengganti Dewaruci) |
Proses Pengadaan |
16 jet tempur Sukhoi SU35 6 kapal selam Kilo 12 Helikopter Blackhawk |
Berikut MEF 2 (2015-2019)
Proses Pembuatan |
Pengadaan satelit militer · Penerapan Kogabwilhan Pemenuhan alutsista 3 Divisi Marinir Pemenuhan alutsista 3 Divisi Kostrad Pengadaan sistem jaringan pertahanan udara strategis Pengadaan peluru kendali SAM jarak sedang Pengadaan peluru kendali SAM jarak pendek Pembelian 2-3 kapal perang jenis Destroyer Pembelian 5-6 kapal perang jenis Fregat Pengadaan 2 kapal perang jenis LPD atau LHD Lanjutan Proyek PKR 10514 dengan 4 opsi kapal perang Lanjutan Proyek KCR 60 m dengan opsi 6 kapal perang Lanjutan Proyek KCR 40 m dengan opsi 6 kapal perang Penyelesaian 3 kapal selam Changbogo Kedatangan 6 kapal selam Kilo Kedatangan 1 skuadron jet tempur Sukhoi SU35 Penambahan 1 skuadron jet tempur (Gripen, Rafale, Typhoon) Produksi bersama peluru kendali anti kapal C705 Pengembangan varian peluru kendali C705 Pengembangan Roket Rhan jarak tembak 100 km Pembelian 7 pesawat CN295 batch 2 Pembelian 3 pesawat AEW Pembelian 2 pesawai intai strategis Pembelian 200 MBT (Main Battle Tank) Produksi 100 Tank medium Pindad Pembelian MLRS Astross batch 2 Pembelian 100 Panser Anoa Canon Pembelian 100 Tank amfibi BMP3F |
Dana yg dikeluarkan utk Alutsista sangat besar, bagaimana BUMN/ Swasta/ para politisi/ para sarjana/ Hipmi/ para pengambil keputusan/ mensikapinya NKRI utk dpt swasembada. Diperlukan seorang pemimpin Nasionalis..........
ReplyDeleteNegara akan kuat apa tentaranya kuat. untuk apa swasembada kalau negaranya tdk kuat. NKRI HARGA MATI BUNG. Sudah melihat posisi indomesia yang selalu di guncang negara tetanga. dan indonesia sudah di kelilingin pangkalan USA. INGAT BUNG. NKRI HARGA MATI. sebarapapun biayanya untuk beli AUSTITA pemrintah harus membelinya.TOLONG JABARKAN DENGAN PIKIRAN YANG JERNIH
ReplyDeleteSdh sejak jamannya penjajahan Sponyol bahwa AS utk wilayah luar/melalui kolonialis menjadikan kekuatan militernya melindas militer setempat (lihat perjanjian sponyol dg AS, Cuba, Pilipina menjadi bagian jajahan AS) dan kita baru menerima estapet dr Suharto yg pro AS TNI digembosi melalui embargo AS Cs serta pemerintahan Mega baru mulai masuk ke Rusia(4buah su-27) dilanjutkan SBY dg memberdayakan BUMN strategis utk mencukupi alutsista TNI mulai memperkuat TNI. Jadi dg kepemimpinan Nasionalis agar diharapkan TNI hrs keluar dr pengadaan alutsiata membeli dr luar, mencukupi sendiri alutsista utk mengatur strategi TNI dr pantauan militer luar dan dg mudah TNI dpt menggunakan manuver militernya yg tdk diketahui oleh kekuatan lawan serta akan dpt memberikan kesejahteraan anggota TNI maupun rakyat NKRI dr bisnis alutsista TNI utk menambah devisa NKRI. NKRI Raya yg hrs dicapai, ma'af kalau saya ngelantur kemana2. Salam................
ReplyDeleteinsya allah melindungi bangsa kita dari ancaman luar
ReplyDeleteSEBENARNYA SIMPEL KALAU RI MENANG PERANG RI HARUS PUNYA TUH BOM ATOM BIAYA MURAH. USA PUNYA RUSIA PUNYA KOREA PUNYA ISRAEL JUGA PUNYA SEKALI LEDAK NEGARA TETANGGA PASTI NYERAH DEH HE HE KITA JUGA PUNYA REAKTOR NYA CUMA UNTUK LISTRIK DARI PADA NGAANGGUR MENDING BUAT BOM ATOM SEKUAT APA PUN ARMADA PERANG KALAU ONDE 2 INI DILEDAKKAN WAH MANTAB
ReplyDeleteMending pake Bom SANTET om...lebih efektik dan efisien, dan tentunya lebih ramah lingkungan dibanding Bom atom, Nuklir dan sejenisnya....heheheh
ReplyDeletemenurut saya peralatan perang nya jangan dulu di liatin kalo menurut saya alutsista tni itu di sembunyikan kan kalo ada yg nyerang kita kagetkan dengan alutsista yang telah kita sembunyikan
ReplyDeletePembelian alutsista dari luar saat ini adalah sebagai sarana untuk pembelajaran atau patokan tolak ukur BUMN kita untuk mempelajari dan selanjutnya mengembangkan bung,, jadi hal ini tentunya sudah difikirkan oleh pemerintah kita disana, kita dibawah cukup dengan mendukung dana memberi support, maaf saya hanya melihat dan mempelajari metode pembelian alutsista, saya rasa itu positiv untuk kedepanya,, indonesia raya !!
ReplyDeletehaha..
ReplyDeleteayo borong - borong, mumpung akhir masa jabatan presiden
ReplyDeleteIndonesia harus dan wajib hukum nya punya senjata nuklir untuk jaga diri saja, mengingat indonesia punya tetangga2 yg tidak waras
ReplyDeleteom menurut saya walau kita menang di jumlah peraratan perang tapi kita kalah di devisa percuma saja om......
ReplyDeleteada yang kurang yaitu pembelian pembom strategis jarak jauh
ReplyDeleteSemoga secepatnya Indonesia segera pny anti satelit dan anti pesawat pengintai. Ga usah muluk2 pny kapal induk. Berat di biaya maintenance-nya.
ReplyDeletePasti info broo indonesia punya 2 kapal selam kilo class
ReplyDeletejumlah keseluruhanya berapa
ReplyDeletekalau negara mau disegani patungan aja 1 orang rp 100 000 x 250 jt itung aja tuh buat beli senjata ,kl nggak bikin sendiri bro ,semua kita punya kok gitu aja kok repot
ReplyDeleteSambil nunggu bisa, beli dulu. Tapi harusnya masuk list belanja adalah Pembom taktis jarak jauh dan rudal jelajah
ReplyDeleteHei boys tau nggak ledakan reaktor nuklir di Chernobyl sudah
ReplyDeleteMenyadarkan para peneliti dan ilmuwan Kalau energi nuklir itu BERBAHAYA!!!!!!!!
jancuk kalah nyapres aku
ReplyDeletetambah Abrams Tank, sma Spectre wow....
ReplyDeletegue menang :D
ReplyDeletewkwkw...boleh juga tuh usulnya..
ReplyDeletewell kalo di bilang ofensif
ReplyDeleteindonesia lebih mengambil sikap defensif sih
kupikir apa keputusan yang adakan skarang dan tahun depan
tepat kok
karena bila terjadi perang
indonesia tidak bisa mengerahkan pasukan nya dalam melakukan
invansi
kalo ane pikir2 ane lebih pilih damai dah
karena walau mengadakan persenjataan banyak2 hanyalah pemilik
nuklir yang menjadi pemenang
bukan hanya devisa
ReplyDeletebahkan teknologi
lagi pula indonesia mengambil sikap defensif
btw
ReplyDeletecoba kalian pikir
yang punya pemikiran punya atom
itu lah yang tidak waras
karena kalo sampe ada nuklir atau atom bisa di bayangkan lah kalo memang terjadi nuclear warfare
bayangkan aja dunia udah bukan dunia seperti skarang
tapi tolong nuklir bukan lah option yang baik
ReplyDeletekalo memang terjadi perang nuklir
daerah yang terkontanminasi nuklir tidak bisa di tinggalin untuk beratus-ratus tahun
setuju nuklir bukan option, tetapi hiroshima dan nagasaki nyatanya bisa ditinggali dan tumbuhan juga bisa hidup padahal udah di bom nuklir.
ReplyDelete