Di Paloh, memang ada landasan pacu sepanjang 750 m. Selama 5 hari terakhir ini telah dibersihkan. Landasan pacu ini sendiri dibangun sekira 1978, dan terletak di perbatasan Kalbar - Malaysia. Sudipo menerangkan, di Temajuk, Paloh, Kabupaten Sambas, Kalbar, TNI AU juga akan menempatkan 500 personelnya sebagai penambahan kekuatan di pangkalan TNI AU.
"Akan ada 500 personel di Temajuk setingkat batalion. Penguatan ini sebagai bentuk antisipasi provokasi dari Malaysia. Kita lakukan survei untuk analisis sejauh mana kekuatan yang dibutuhkan," ujar Sudipo.
Tidak hanya untuk TNI AU, lahan seluas 100 hektar juga tengah dipersiapkan untuk lahan markas TNI AL dan TNI AD. Dengan begitu, seluruh satuan akan ditempatkan di perbatasan utara Kalbar dengan Malaysia.
"Landasan pacu Pangkalan AU yang kita benahi nanti akan memiliki panjang hingga 2.500 meter dan bisa didarati Boeing," tegasnya.
Pemerintah RI sempat memprotes pembangunan 3 tiang pancang suar oleh Malaysia di perairan Tanjung Datok, Sambas, Kalbar. Nelayan pun takut untuk melaut pasca pembangunan itu. Akhirnya melalui pertemuan dan pembicaraan kedua negara baru-baru ini, Malaysia menyepakati untuk menghentikan pembangunannya. Kedatangan Sudipo di Lanud Supadio, turut didampingi oleh Pangkoops AU 1 dan Dankorpaskhas serta Pangdam XII Tanjungpura Mayjend TNI Ibrahim Saleh. Selanjutnya dia bersama rombongan menuju ke Temajuk, Kabupaten Sambas, untuk mengecek lahan pembangunan pangkalan AU di wilayah itu.
Sumber: Detik.com
PULAU2 INDONESIA ADALAH KAPAL INDUK PERMANEN DAN YG PERLU DI PERKUAT ADALAH KAPAL SELAM DAN PESAWAT TEMPUR DAN BUAT RUDAL NUKLIR. KAPAL SELAM DAPAT MENYERANG DI SUATU NEGARA DENGAN MENDADAK . INDONESIA KALAU MAU MAJU BELAJAR BUAT RUDAL NUKLIR DAN LAIN DENGAN NEGARA2 YG TERPOJOK SECARA EKONOMI OLEH AS DAN SEKUTU SEPERTI KORUT TAPI DENGAN ENSENTIP EKONOMI SECARA DIAM2 DAN RAHASIA.
ReplyDelete