Wakasal TNI AL Tinjau Pembuatan Kapal Tempur di Lampung

Pada 5 Februari 2014, Wakasal TNI AL Laksda Hari Bowo didampingi jajarannya mengunjungi Lampung untuk melihat progress pembuatan kapal tempur yang tengah dikerjakan PT Daya Radar Utama. "Kami sekarang sedang melengkapi semua (alutsista terbaru) dalam rangka membangun kekuatan militer AL," jelas Hari di Balai Keratun, Pemprov Lampung.

Wakasal TNI AL Tinjau Pembuatan Kapal Tempur di Lampung

Sebagaimana mengutip Tribunnews, dalam membangun kekuatan militernya, Hari menjelaskan jika kesatuan TNI AL memiliki tiga target: jangka pendek, menengah, dan panjang. Hari pun menjelaskan jika pihak Angkatan Laut sedang membuat beberapa kapal tempur di dalam dan di luar negeri.

Kapal perang tersebut, yang dibuat di Lampung itu, nantinya diperuntukkan untuk mengangkut angkutan perang yang dipunyai TNI AD. "Kegunaannya kapal untuk angkut tank. Sekarang kan Angkatan Darat beli MBT (Main Battle Tank). Nah, kapal ini yang akan mengakutnya," jelas Hari.

Mars Kapal Perang KRI Bung Tomo 357 Diperdengarkan untuk Pertama Kalinya

Pada 4 Februari 2014, Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono, SH., M.Hum mengajak prajurit dan pejabat teras Koarmatim untuk berolahraga lari pagi. Hal tersebut bermanfaat untuk menunjukkan kebersamaan sekaligus memberi contoh jika menjaga stamina merupakan kesamaptaan prajurit TNI tanpa memandang pangkat dan jabatan.

Di samping itu, dengan berolahraga lari setiap pagi akan mendisiplinkan diri. Sehingga, secara tidak langsung ikut mempersiapkan prajurit pengawal kapal perang yang militan serta profesional. Sebab, Koarmatim (Komando Armada RI Kawasan Timur) merupakan satuan tempur matra laut paling besar se-Indonesia yang bernilai strategis dalam menyiapkan SDM dan alutsista.

Mars Kapal Perang KRI Bung Tomo 357 Diperdengarkan untuk Pertama Kalinya

"... Seluruh prajurit harus memiliki kesamaptaan jasmani yang baik, harus lolos tes kesehatan dan kemampuan tempur bagi yang mengawaki alutsista, tidak mengenal pangkat dan jabatan... baik tamtama, bintara, maupun perwira termasuk panglima sekalipun seperti saya harus memiliki stamina dan kesehatan yang baik... bagaimana kalian akan memenangkan pertempuran jika kalian tidak memiliki stamina yang baik...” teriak Pangarmatim, yang dibalas oleh sorak para prajurit, sebagaimana dilansir dari Koarmatim.

Para prajurit juga diperdengarkan Mars KRI Bung Tomo 357 untuk kali pertamanya. Mars ini mengiringi semangat serta menyambut kedatangan kapal perang baru dari jenis Multi Role Light Fregate. Saat ini KRI Bung Tomo 357 sedang dijemput oleh beberapa prajurit pilihan di bawah Komandan Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan, S.T.

Indonesia Baru Bisa Membuat Pesawat Tempur 10 Tahun Lagi

Pada 5 Februari 2014, Kementerian Pertahanan meraih penghargaan Peningkatan Penggunaan Produk dalam Negeri (P3DN) Cinta Karya Bangsa Tahun 2013 yang diberikan Kementerian Perindustrian. Hal ini dikarenakan Kemenhan sebagai lembaga pemerintahan berupaya untuk selalu menggunakan produk dalam negeri.

Sebagaimana dikutip dari laman VivaNews, Wamenhan Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin utarakan bahwa militer Indonesia memang memakai produk hasil PT Pindad. Khususnya, untuk mendukung kekuatan militer di ranah pertahanan level menengah. "Kapal combatant dan kapal angkut produksi PT PAL juga telah dipakai," tutur Jenderal Sjafrie di Istana Wapres, Jakarta, "Industri pertahanan kita sudah memenuhi tingkat menengah. Sedangkan, ke tingkat tinggi dalam 10 tahun lagi. Bisa membuat pesawat tempur sendiri."

Indonesia Baru Bisa Membuat Pesawat Tempur 10 Tahun Lagi
Pesawat CN-235



Memang hingga saat ini, militer Indonesia masih membeli alutsista tinggi dari negara lain, seperti kapal selam maupun pesawat tempur.

Sejauh ini, PT Pindad telah berhasil memproduksi 250 panser dan puluhan ribu senjata api dan pistol sesuai standar kebutuhan dari Tentara Nasional Indonesia. Bahkan, alutsista buatan Indonesia hasil produksi PT Pindad dilempar di beberapa negara ASEAN. Seperti misalnya Brunei Darussalam dan Malaysia yang hendak membeli panser. Bahkan, dikabarkan sedang mengobservasi pesawat CN 235. Untuk urusan pesawat CN 235, Arab Saudi serta Korsel sudah membelinya.

Selain memberikan penghargaan kepada Kemenhan, di hari yang sama, Kementerian Perindustrian juga memberikan penghargaan P3DN Cinta Karya Bangsa Tahun 2013 kepada dua kementerian lain, yaitu Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perdagangan.

Pasukan Marinir 1 (Pasmar-1) Siap Amankan Pulau Terluar Indonesia

Pada 3 Februari 2014, Komandan Pasukan Marinir 1 (Pasmar-1) memberikan arahan kepada anak buahnya yang akan mengisi ke Yonif-10 Mar Setokok Kepulauan Riau di Indoor Sport Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Jawa Timur. Selain itu, acara pengarahan tersebut juga diikuti oleh Pasmar-1 yang akan ditugaskan (BKO) di Pangkalan Brandan, Satgas Ekspedisi Koridor Maluku, dan Satgas Encap Latma Multilateral Komdo Naval Exercise 2014.

Pasukan Marinir 1 (Pasmar-1) Siap Mengamankan Pulau Terluar Indonesia
Marinir.mil.id

Mengutip dari laman Marinir.mil.id, dalam kesempatan itu, Komandan Pasmar-1 menyatakan jika para prajurit harus benar-benar dalam keadaan siap apabila diterjunkan dalam penugasan - baik fisik, mental, dan spiritual. Sebab, tugas yang mereka emban adalah tugas mulia demi menjaga keutuhan NKRI. Di samping itu, Komandan Pasmar-1 juga menyampaikan kepada seluruh prajurit, dalam melaksanakan tugas, untuk selalu berkoordinasi dengan instansi terkait. Hal ini untuk kelancaran dalam pelaksanaan tugas dan menjaga nama baik korps Marinir Indonesia.

Pasukan Marinir 1 (Pasmar-1) Siap Mengamankan Pulau Terluar Indonesia
Marinir.mil.id

Kegiatan tersebut turut dihadiri pula oleh Kepala Staf Pasmar-1 Kolonel Marinir Bambang Suryo Aji, Danmenkav-1 Mar Kolonel Marinir Sarjito, Danmenart-1 Mar Kolonel Marinir M. Nadir, para Asisten Pasmar-1 dan para Dansatlak Pasmar-1, dan para pejabat teras lainnya dari jajaran Pasmar-1.

Dua Kapal Perang Merapat di Pelabuhan Pulau Baai

Pada 3 Januari 2014, pukul 8.30 WIB, dua kapal perang Indonesia - KRI Todak dan KRI Lemadang - merapat di Pelabuhan P. Baai, Bengkulu. Kedatangan dua kapal ini bertujuan untuk menyambut sekaligus mengamankan kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Bengkulu tanggal 8 Februari besok.

Dua Kapal Perang Merapat di Pelabuhan Pulau Baai

"Dua kapal ini berada dalam gugus tugas armada barat, kali ini memang mendapatkan tugas pengamanan kunjungan Presiden ke Bengkulu," tukas Letkol Laut (P) Gadafi, yang mengomandani kapal laut Todak, seperti dilansir Tribunnews.

KRI Todak dikomandani oleh Letkol Laut (P) Gadafi dan KRI Lemadang dikomandani oleh

TNI AL Mengamankan Sebuah Kapal Laut Misterius di Pelabuhan Ratu

Pada 4 Februari, dikabarkan jika Tentara Nasional Indonesia dari kesatuan Angkatan Laut mengamankan sebuah kapal kapsul berbentuk mirip sekoci. Kapal laut ini ditemukan oleh nelayan setempat di perairan Citepuh, Kec. Ciemas, Sukabumi, dalam kondisi tanpa awak dan penumpang. Kini kapal dengan warna oranye itu teronggok di Dermaga Jeti, dekat PLTU Pelabuhan Ratu, Kab. Sukabumi.

Padahal, di kapal tersebut masih tercantol kunci untuk menghidupkan mesin. Namun, para pelayan yang menemukannya tak berani membawa kapal berukuran 8 meter kali 3 meter itu. Karena itu, akhirnya mereka melapor pada TNI AL.

TNI AL Mengamankan Sebuah Kapal Laut Misterius di Pelabuhan Ratu

Lettu Ridwan selaku Danposal (Komandan Pos Angkatan Laut) Sukabumi mengatakan belum mengetahui siapa pemilik kapal tersebut. Yang pasti hal itu kapal dari jenis rescue itu bukan untuk ditumpangi oleh nelayan.

Menurut dugaan sementara, kapal tersebut adalah kapal ada imigran gelap yang dikirim ke Australia. Sebagaimana diketahui, Sukabumi merupakan jalur pengiriman imigran gelap ke Australia.