77 Prajurit TNI Konga XXIII-G Naik Pangkat di Lebanon

Terhitung 1 April 2013, 77 personel TNI (Tentara Nasional Indonesia) yang sedang melaksanakan misi perdamaian PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa) dan tergabung dalam Satgas Batalyon Mekanis TNI Konga (Kontingen Garuda) XXIII-G/UNIFIL (United Nations Inferim Force In Lebanon) atau Indobatt (Indonesia Batalyon) di Lebanon mendapat kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dari pangkat sebelumnya. Para personel militer Indonesia yang naik pangkat, terdiri atas berbagai kepangkatan, yaitu 11 Perwira [diantaranya Dansatgas Indobatt], 25 Bintara, dan 41 Tamtama.

Upacara kenaikan pangkat ini dilangsungkan di Lapangan Soekarno Markas Indobatt, Adshid al Qusayr, Lebanon Selatan, dengan Inspektur Upacara Komandan Satgas (Dansatgas) Indobatt Letkol Inf Lucky Avianto.

Pada kesempatan tersebut Dubes RI menyematkan pangkat baru kepada Dansatgas Indobatt Letkol Inf Lucky Avianto. Dalam sambutannya, antara lain menyampaikan bahwa kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi yang dipercayakan negara merupakan suatu amanah yang harus dipertanggungjawabkan.

tentara nasional indonesia, militer indonesia
“Jagalah kepercayaan tersebut dengan profesionalisme, semangat dan dedikasi yang tinggi dalam setiap pelaksanaan tugas, selesaikan setiap tugas secara cepat, tepat dan kerjasama yang erat. Jagalah selalu nama baik TNI dengan berpegang teguh pada disiplin prajurit serta mematuhi segala peraturan dan ketentuan yang berlaku,” ungkapnya.

tentara nasional indonesia, militer indonesia

Sementara itu, Dansatgas Indobatt Letkol Inf Lucky Avianto antara lain mengatakan, bahwa kenaikan pangkat di daerah penugasan seperti saat ini adalah merupakan momentum yang sangat langka kita dapat, penghargaan yang sangat besar ini tentu memberikan rasa yang haru sekaligus bangga. “Kepada para personel yang menerima kenaikan pangkat untuk lebih meningkatkan pengabdiannya terhadap TNI, khususnya kita yang sekarang berada di daerah penugasan yakni dalam rangka Misi Perdamaian di Lebanon,” harapnya.

tentara nasional indonesia, militer indonesia

“Saya sebagai Komandan Indobatt mengucapkan selamat atas kenaikan pangkat anggota sekalian, semoga dengan kenaikan pangkat ini dapat meningkatkan moril dan memacu semangat kalian dalam melaksanakan tugas selama di Lebanon ini,” tegas Dansatgas Indobatt.

Kenaikan pangkat ini merupakan penghargaan yang diberikan negara dan TNI (Tentara Nasional Indonesia) kepada para personelnya yang berdedikasi dalam tugas selama ini.

TNI AL Telah Setujui 50 Desain Kapal Selam DSME

Pada tanggal 18 Maret lalu, perusahaan kapal selam Korea atau lebih dikenal dengan DSME (Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering) menghelat sebuah upacara. Upacara yang terselenggarakan guna memperingati selesainya desain kapal selam Indonesia ini terasa begitu spesial. Betapa tidak? Ini kali pertamanya, DSME dipercaya memproduksi kapal selam untuk kebutuhan militer Indonesia.

Setidaknya ada 50 desain awal yang telah disetujui TNI (Tentara Nasional Indonesia) AL. Selanjutnya, tinggal mendesain struktur dan desain produksi. Yang patut dicatat adalah baik desain maupun pasokan bahan baku tidak bergantung pada teknologi Jerman. DSME akan mendesain dan memasok bahan baku secara mandiri. Hmm, hebat juga ya Korea?

alutsista indonesia terbaru, militer indonesia
"DSME dan TNI AL Indonesia memiliki hubungan yang baik melalui pemeliharaan depot kapal selam. Kami sangat mempercayai teknologi yang dimiliki DSME," tutur perwakilan dari Indonesia dalam upacara tersebut.

Reference: DSME

Penutupan Geladi Posko Latihan Divisi "Vira Cakti Yudha" Tahun 2013

Pada tanggal 30 Maret 2013 kemarin, Kaskostrad Mayjen TNI Harry Purdiyanto selaku Inspektur Upacara menutup Geladi Posko Latihan Tingkat Divisi "Vira Cakti Yudha" Tahun 2013. Penutupan tersebut bertempat di Lapangan Hitam, Markas Divif-2 Kostrad, Malang, Jawa Timur. Upacara diawali dengan pemeriksaan pasukan, lalu dilanjut melepas tanda peserta latihan oleh Inspektur Upacara. Setelahnya, dibacakan hasil penilaian pelaksanaan Geladi Posko oleh Asops Kaskostrad Kolonel Inf Ainur Rahman.

tni, tentara nasional indonesia, militer indonesia
Sementara itu, Pangkostrad dalam amanatnya yang dibacakan oleh Kaskostrad menyampaikan bahwa melalui pelaksanaan Latihan Geladi Posko ini, para peserta tidak hanya memperoleh manfaat langsung dalam mengaktualisasikan mekanisme prosedur hubungan kerja panglima dan staf divisi, tetapi mampu menemukan solusi terbaik dalam memecahkan permasalahan secara cepat, tepat dan terintegrasi dengan baik. Lebih lanjut Pangkostrad menjelaskan bahwa latihan ini tidak saja bermanfaat untuk mencari dan menemukan berbagai alternatif dalam penanganan masalah-masalah, namun juga meningkatkan daya kritis dan mempertajam kemampuan antisipatif bagi para peserta latihan.

Turut hadir dalam acara ini, Pangdivif-2 Kostrad Mayjen TNI Setyo Sularso, Kasdivif-2 Kostrad Brigjen TNI Anas Alwi, Kasdivif-1 Kostrad Brigjen TNI Asro Budi, Para Asisten Kasdivif-2 Kostrad dan Komandan Satuan jajaran Divif-2 Kostrad.

Reference: TNI-AD

Wamenhan: Pembangunan Kekuatan Militer Indonesia Bukan untuk Offensive

Bagi negara berdaulat, seperti Indonesia, membangun sistem pertahanan negara mutlak diperlukan. Walaupun, dalam implementasinya pembangunan sistem pertahanan berbasis kekuatan militer Indonesia bukan didasarkan dengan niatan offensive dan membangun angkatan perang yang besar. Tetapi, didasarkan pada keinginan untuk memiliki MEF (Minumum Essential Force) yang berarti kekuatan pokok minimal.

Demikian Wamenhan (Wakil Menteri Pertahanan) Sjafrie Sjamsoeddin dalam pembekalan Perwira Siswa Pendidikan Reguler Angkatan 51 Sekolah Staf dan Komando TNI (Tentara Nasional Indonesia) Angkatan Darat (Seskoad) pada hari Rabu (27/3) di Seskoad Bandung.

kekuatan militer indonesia, seskoad, blog militer indonesia
Wamenhan juga menegaskan bahwa kekuatan militer Indonesia yang dibentuk lebih difungsikan demi keutuhan wilayah, kedaulatan, dan keselamatan bangsa. Dimana, pembangunan sistem pertahanan tersebut mesti diiringi dengan pertumbuhan ekonomi juga. Jika ekonomi bertumbuh secara otomatis rakyat Indonesia juga sejahtera. Saat itulah baru dipikirkan bagaimana membangun sistem pertahanan negara.

"Kewajiban pemerintah untuk bisa melengkapi angkatan perangnya bisa dilaksanakan, apabila ada pertumbuhan ekonomi. Kita tahu pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih besar dari pertumbuhan ekonomi negara-negara di Eropa, yaitu bisa sampai sekitar 6,5 persen," jelas Wamenhan.

Akan tetapi, perlu untuk diingat, untuk mambangun sistem pertahanan negara tidak semata-mata mengandalkan kekuatan militer Indonesia, melainkan juga aspek nir militer. Implementasi pertahanan nir militer merupakan bagian lain untuk menghadapi ancaman non-militer.

Wamenhan menambahkan bahwa ancaman non militer merupakan ancaman tanpa bersenjata. Namun, gelombang ancaman non militer bisa jauh lebih besar dan lebih hebat dibanding ancaman  militer.

“Ancaman non mliter dapat menganggu dan melumpuhkan kelangsungan hidup bangsa dan negara. Kita tahu perang asimetrik bisa mempengaruhi pola pikir,” ungkapnya.

Pendidikan Reguler Angkatan 51 Seskoad diikuti 292  perwira yang terdiri dari  281 orang perwira TNI AD, dua orang perwira TNI AL, dua orang perwira TNI AU dan tujuh orang perwira siswa mancanegara.  Selain diikuti Angkatan 51 Pasis Seskoad, pembekalan Wamenhan tersebut juga dihadiri  sejumlah perwira organik Seskoad.

Pameran Alutsista TNI Memamerkan Berbagai Alutsista Indonesia Terbaru

Industri alutsista Indonesia tengah bergeliat. Dalam pameran alutsista Indonesia terbaru yang digelar di Mabes TNI (Tentara Nasional Indonesia) Cilangkap, Jakarta Timur berbagai produsen berlomba-lomba menunjukkan hasil terbaru untuk memperkuat militer Indonesia. Foto-fotonya bisa dilihat dibawah ini.

alutsista indonesia terbaru, pameran alutsista, militer indonesia
Alutsista jenis panser bernama Tactical Vehicle 4x4 HD-V1 command Type juga dipamerkan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (29/1). Sebanyak 38 perusahaan ikut statistic show ini antara lain Working Grup Rantis 4X4 TNI, Balitbang Kemhan, Dinas Penelitian Dan Pengembangan TNI AD, Dinas Penelitian Dan Pengembangan TNI AL, Dinas Penelitian Dan Pengembangan TNI AU, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), LIPI, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT LEN, PT PAL, dan PT INTI. 

alutsista indonesia terbaru, pameran alutsista, militer indonesia
Salah satu Alutsista jenis kendaraan air juga ikut dipamerkan di Mabes TNI (Tentara Nasional Indonesia) Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (29/1). 

alutsista indonesia terbaru, pameran alutsista, militer indonesia
Salah satu alutsista produk PT Pindad yang bernama Panser anoa 6x6 Command Type di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (29/1). 

alutsista indonesia terbaru, pameran alutsista, militer indonesia

Salah seorang anggota menunjukkan sistem kerja Alutsista jenis Ivander Eod, yaitu seperangkat mobil penjinak bom saat pameran Alutsista di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (29/1). Mobil penjinak bom ciptaan PT Merpati Wahana Raya ini dilengkapi berbagai kecanggihan evakuasi, proteksi, disposal, dan deteksi yang membuat kegiatan penjinakan bahan peledak lebih cepat aman, efektif, dan efisien. 

alutsista indonesia terbaru, pameran alutsista, militer indonesia
Pengunjung berbincang di depan Alutsista jenis River Shark saat pameran berlangsung di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (29/1). 

alutsista indonesia terbaru, pameran alutsista, militer indonesia
Seorang anggota TNI berdiri melihat kendaraan alutsista jenis Super Boogie di pameran yang diselenggarakan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (29/1). 

alutsista indonesia terbaru, pameran alutsista, militer indonesia
Alutsista Indonesia terbaru jenis bom (peluru) peledak yang memiliki nama BTN (Bom Tajam Nasional) 250, standar rusia untuk Sukhoi dan BT (Bom Tajam) 250 standar Nato biasa digunakan untuk F16, F5.

Inilah alutsista Indonesia terbaru yang akan menambah kekuatan militer Indonesia.

Reference: Merdeka

Unsur Satkor Koarmatim Unjuk Gigi dalam Latparsial III, Menjelang Latihan Gabungan

Demi menjaga kekuatan militer Indonesia di wilayah perairan, para maritim kita terus memperkuat diri. Hal ini tampak pada rangkaian Latihan Parsial III / Operasi Amphibi 2013 yang digelar oleh Koarmartim (Komando Armada RI Kawasan Timur). Latihan ini merupakan persiapan menjelang pelaksanaan Latihan Gabungan TNI (Tentara Nasional Indonesia) yang akan dilaksanakan pertengahan 2013.

Dipimpin oleh Danguskamlatim Laksamana Pertama TNI Wuspo Lukito SE (Pangkogasgabfib) ditinjau Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono SH dan Dakormar Mayor Jenderal Marini Achmad Faridz Washington, dalam latihan kali ini satuan Kapal Eskorta Koarmatim mengirim tiga unsur KRI jenis Sigma. KRI Sultan Hasanuddin (KRI SHN – 366), dengan Komandan KRI Letkol Laut (P) Dato Rusman SN, KRI Sultan Iskandar Muda (KRI SIM – 367), dengan Komandan KRI Letkol Laut (P) Didong R. Duta dan KRI Frans Kaisiepo (KRI FKO – 368), dengan Komandan KRI Letkol Laut (P) Yayan Sofyan. Ketiga unsur tersebut tergabung dalam Unsur Tugas (UT) Tabir dan UT Bantuan Tembakan Kapal (BTK).

latihan parsial iii, militer indonesia, kekuatan militer indonesia, alutsista indonesia terbaru

Keterlibatan unsur Satkor Armatim dalam latihan kekuatan militer Indonesia ini memberi warna tersendiri. Setiap serial latihan yang dipimpin oleh unsur Satkor dapat berjalan dengan baik dan menjadi tolok ukur bagi unsur lain dalam pelaksanaan serial selanjutnya. Serial yang menjadi sorotan dalam pelaksanaan Latparsial III/Operasi Amphibi adalah serial Bantuan Tembakan Kapal yang dilaksanakan oleh unsur Satkor Koarmatim terhadap musuh yang disimulasikan dengan Killer Tomatto. Killer Tomatto sendiri merupakan sasaran penembakan meriam yang berbentuk silinder atau kubus dengan diameter antara 1 m sampai 1,5 m.

 Bergerak dalam formasi “Cepu Lambung Kanan” ketiga unsur Satkor Koarmatim melaksanakan penembakan pada sasaran yang berupa Killer Tomatto dengan jarak 6700 yards sambil melaksanakan manuver. Penembakan dilaksanakan secara berurutan oleh KRI FKO – 368, KRI SIM – 367 dan KRI SHN – 366 yang masing-masing menembakkan 20 butir peluru jenis HE (High Explosive).

Dengan dukungan alutisista terbaru, modern dan para prajurit yang profesional serta terlatih, ketiga unsur Satkor Koarmatim dapat menembak sasaran dengan tepat dan KRI SHN–366 sebagai unsur terakhir mampu menghancurkan serta menenggelamkan sasaran. Hal tersebut sedikit banyak telah menggambarkan kekuatan militer Indonesia yang telah membentuk pola pembinaan yang dilaksanakan oleh Satkor dalam membentuk dan meningkatkan profesionalisme para prajurit Satkor dan menunjukan bahwa prajurit Satkor Koarmatim siap menjawab tantangan untuk menjadi sebuah World Class Navy yang handal dan disegani.

Reference: Koarmatim