Industri Alutsista Indonesia Bidik Pasar ASEAN

Pada 23 Mei 2013, Lembaga Kajian Pusat Studi Kebijakan dan Pendampingan Strategis (CPSSA) menggelar diskusi Executive Business Breakfast. Diskusi yang diadakan di Hotel Four Seasons, Kuningan, Jakarta, ini  mengangkat topik "Ke Mana Arah Kebijakan Industri Pertahanan Indonesia".

Dalam kesempatan itu, Purnomo Yusgiantoro selaku Menteri Pertahanan menyatakan, "Proyeksi masa depan adalah bagaimana membangun kemandirian industri pertahanan. Kita ingin industri pertahanan Indonesia tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan sendiri, tapi juga dapat ekspor ke luar negeri."

Kawasan yang menjadi target adalah kawasan ASEAN. Menurut Purnomo, proyeksi pasarnya dinilai bisa mencapai 25 juta dolar miliar US. otensi pasar ini, sebaiknya juga dimanfaatkan untuk mendorong kemandirian lokal dalam sektor industri pertahanan dalam negeri. Apalagi, ASEAN dalah pasar yang besar bagi industri pertahanan. Pasar industri ini melonjak signifikan dalam dua dekade terakhir.

Meski besar, namun kebanyakan negara anggota ASEAN setuju, transaksi di pasar industri pertahanan dikhususnya untuk peralatan bukan untuk perang atau untuk operasi militer selain perang. Selain itu, juga mulai dirasa pentingnya kolaborasi industri pertahanan di kawasan ASEAN. Kolaborasi itu mutlak diperlukan guna terciptanya kemandirian alutsista dan perluasan pembangunan ekonomi dna kemajuan kawasan ASEAN. "Harus ada yang bersedia membeli alutsista dalam negeri beserta kekurangan dan kelebihannya demi memajukan industri pertahanan dalam negeri sebelum berkolaborasi di ASEAN." kata Purnomo.

analisapublik.com
Purnomo mengatakan, mengatakan bahwa industri pertahanan RI yang berdiri sejak 1958 dengan menasionalisasi industri pertahanan bekas peninggalan asing seperti Inggris dan Belanda, runtuh pada tahun 1997 - 1998. Pada tahun 2010 pemerintah telah memprioritaskan pembangunan industri pertahanan hingga 2024."Tidak ada negara di dunia ini yang kuat kalau hanya ekonominya saja yang kuat," kata Purnomo

Ia mengatakan bahwa negara yang kuat itu tak hanya ditopang oleh ekonominya yang kuat namun juga harus memiliki industri pertahanan yang kuat pula dan pertahanan itu tidak bisa sukses hanya bergantung pada industri pertahanannya saja tetapi komitmen untuk mewujudkannya

Dalam presentasinya, Purnomo membeberkan peta dasar pembangunan Industri Pertahanan dalam negeri, selama 15 tahun ke depan menyusul diberlakukannya UU Industri Pertahanan nomor 16 tahun 2012. Terutama bagaimana rancang bangun peta kekuatan industri pertahanan di kawasan dan peran Komite Kebijakan Industri Pertahanan di dalamnya.

Sebelumnya dalam sambutan membuka acara itu, Ketua Centre for Policy Studies and Strategic Advocacy Luhut Panjaitan optimistis, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 6% pada tahun ini dan diperkirakan dapat mencapai 8%-9% dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia seharusnya tidak sekedar menjadi pasar bagi negara lain tetapi harus sudah mencari pasar luar.

"Di industri pertahanan, Indonesia sebenarnya sudah punya industri dasar. Ini bisa dikembangkan. Tinggal dorongan kebijakan dari pemerintah," ujar Luhut.

Presiden SBY: Kekuatan Militer Indonesia Harus Lebih daripada Negara Lain

Pada 3 Mei 2013, digelar latihan gabungan TNI (Tentara Nasional Indonesia) di Karang Teko, Jawa Timur. Presiden menyampaikan bahwa kekuatan militer Indonesia harus lebih besar dibandingkan negara-negara tetangga. Pasalnya, Indonesia memiliki wilayah yang lebih luas dibandingkan negara Australia, Malaysia, Singapura dan negara Asia Tenggara lainnya.

"Kita punya medan yang khas dan bisa menjadi tantangan saat melaksanakan peperangan. Kita juga memiliki alat perang yang canggih, prajurit harus bermental baja, sanggup bertempur di medan apapun, dan pantang menyerah," kata Presiden SBY.

Presiden menambahkan bahwa Indonesia yakin membangun postur pertahanan yang handal. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dia juga optimistis Indonesia segera bisa membangun kekuatan pokok minimum (MEF) pertahanan. Anggaran saat ini kata dia juga difokuskan pada modernisasi alat utama sistem persenjataan serta peningkatan kesejahteraan prajurit dan keluarganya.

"Itulah bagian dari komitmen pemerintah untuk membangun TNI yang profesional, modern dan kapabel, serta makin meningkat kesejahteraannya," ungkap Presiden SBY.

Saat menyaksikan latihan gabungan presiden mengatakan tugas TNI bukan pula hanya melaksanakan pertempuran dan kampanye militer sesuai UUD 1945 namun yang utama menjaga kedaulatan dan keutuhan negara.[]

Selama Empat Hari, Kapal Perang Pakistan PNS Saif Bersauh di Tanjung Priok

Kapal perang Pakistan PNS Saif berlabuh selama empat hari di dermaga Tanjung Priok, Jakarta Utara. Menurut Kapten Jawad Ahmed yang memimpin pelayaran PNS Saif, kunjungan kali ini untuk mempromosikan perdamaian dan keamanan di kawasan ASEAN. Kunjungan kapal perang Pakistan ini merupakan yang kedua setelah tahun 2011 lalu.

Melalui kerja sama maritim dengan sejumlah negara, Ahmed melanjutkan, Pakistan telah berpartisipasi memberantas aksi terorisme di perairan laut internasional, seperti aksi perompakan dan pembajakan.

Selama empat hari kunjungan PNS Saif ke Indonesia dari 29 April hingga 2 Mei mendatang, Ahmed berharap semakin mempererat kerja sama Pakistan dengan Indonesia untuk membangun keamanan di bidang maritim. “Ini merupakan goodwill dari kunjungan kami ke Indonesia,” Ahmed menjelaskan kepada para pengunjung kapal mewakili kedua negara kemarin malam, 30 April 2013.

Kapal Perang Pakistan PNS Saif Bersauh di Tanjung Priok, Militer Indonesia
Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, Sanaullah, mengatakan, kunjungan kapal perang ini sebagai simbol kerja sama, persahabatan, dan solidaritas antara Pakistan dan Indonesia. Pakistan saat ini bekerja sama dengan Indonesia dalam memberantas aksi terorisme melalui pertukaran informasi intelijen dan jaringan kerja.

Ia menambahkan, Pakistan sebagai anggota ASEAN Regional Forum terus mendorong perdamaian dan keamanan di kawasan ASEAN. Indonesia merupakan satu dari 10 negara anggota ASEAN. Pakistan ingin ikut berkontribusi dalam membangun arsitektur keamanan di ASEAN. “Kawasan ini sangat penting karena merupakan jalur perdagangan internasional,” ujarnya.

Kapal PNS Saif merupakan kapal perang frigate yang dibuat di Cina dan resmi milik Angkatan Laut Pakistan pada tahun 2010. Kapal dengan panjang 123 meter, kecepatan 29 knot, dan berat 3.144 ton ini dilengkapi dengan peralatan perang modern anti-kapal selam, yang mampu beroperasi mandiri serta mengatasi berbagai bentuk ancaman di laut. Kapal ini juga mengangkut helikopter Z9EC, yang memiliki kemampuan anti-kapal selam.

Sebelum ke Indonesia, PNS Saif lebih dulu berkunjung ke Maladewa dan melanjutkan perjalanannya ke Sri Lanka setelah dari Indonesia.[]

TNI AL Masuk Tim Eskavasi Gunung Padang

Pada tanggal 11 April 2013, Laksma Tentara Nasional Indonesia (TNI) Untung Suropati, Kadispen TNI AL, mengungkapkan dalam seminar di Universitas Indonesia “Teknologi Perkapalan dan Sejarah Peradaban Indonesia” bahwa TNI AL siap membantu proses eskavasi terhadap bangunan purba yang, konon, terkubur di situs Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat. Bantuan awal yang dilakukan TNI AL adalah ikut membersihkan situs dari timbunan tanah.

"Pada prinsipnya TNI AL selalu siap dilibatkan," papar Untung.

Untung Suropati yang datang mewakili KSAL Laksamana Madya TNI Marsetio dalam acara tersebut juga turut mendengarkan paparan dari arkeolog UI, DR Ali Akbar yang tergabung dalam Tim Terpadu Riset Mandiri Gunung Padang tentang temuan terbaru dalam sejarah peradaban Indonesia.

Prof Dr Hasjim Djalal yang turut hadir, mengungkapkan sejarah peradaban suatu bangsa juga menjadi penting, karena dalam pengalamannya di era Presiden Soekarno sampai sekarang sebagai Wakil Indonesia dalam meja perundingan batas-batas negara, temuan sejarah merupakan bukti pendukung utama dalam menentukan batas-batas negara.

tni al masuk tim Aeskavasi, militer indonesia




"Saya mengikuti paparan Pak Ali Akbar dan tim sudah beberapa kali, Gunung Padang bukan sekadar artefak sejarah. Sudah bagus pemerintah mau membantu peneliti, selama ini kesannya para peneliti dibiarkan bekerja sendiri," katanya.


Sebelumnya Sekretaris Kabinet (Seskab) Dipo Alam telah mengungkapkan apresiasinya kepada para ilmuwan yang terlibat di dalam Tim Terpadu Riset Mandiri Gunung Padang dan berharap apa yang telah dihasilkan penelitian tersebut dapat dijadikan inspirasi bagi intelektual lainya untuk menghasilkan karya-karya atau temuan-temuan nyata yang bermanfaat untuk bangsa indonesia.

"Intelektual kita banyak, kalau berkontribusi semua, maka akan baik untuk Indonesia," ujar Dipo Alam.

Sebagai informasi, para peneliti Tim Terpadu Riset Mandiri Gunung Padang terdiri dari berbagai ilmuwan terbaik Indonesia seperti ahli kebumian, Dr. Danny Hilman Natawijaya, mantan Ketua Umum IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia) paleosedimentolog, Dr. Andang Bachtiar, Pendiri MARI (masyarakat arkeologi Indonesia) yang juga arkeolog UI, Dr. Ali Akbar, ahli budaya FIB UI.

Kemudian ada juga Dr. Lily Tjahjandari, praktisi arsitek dan kawasan, Pon Purajatnika, ahli kompleksitas dan astronomi dari BFI, Hokky Situngkir, ahli permodelan sipil BPPT, Dr Budianto Ontowirjo, ahli petrografi ITB, Dr Andri S Subandrio, ahli administrasi negara, Prof DR Zaidan Nawawi dan sebagainya.

Tim yang dibentuk atas inisiasi Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam, Andi Arief, merupakan pendalaman terhadap temuan ikutan dalam penelitian kebencanaan purba, sebagai salah satu bagian utama dari mitigasi terhadap katastropik (bencana sangat besar) yang mengulang.

Dibentuknya tim ini merupakan satu bentuk fasilitasi pemerintah terhadap keinginan para ilmuwan multi disipilin memberikan sumbangsih kepada negara.

Tim Terpadu Riset Mandiri ini sendiri menggunakan berbagai metode non konvensional dalam penelitianya seperti penggunaan geolistrik, georadar, maupun geomagnetik, serta dan alat bantu geofisika lainnya.

Selain itu juga menggunakan citra satelit, foto IFSAR, kontur dan peta model dijital elevasi (DEM). Dari berbagai data yang dihasilkan itu, serta ditambah dengan pembuktian paleosedimentasi di beberapa titik bor sampling, serta analisa petrografi.

Keberhasilan tim untuk berkerja sejauh ini sampai pada hasil membuktikan hasil hipotesa mereka dengan melakukan penggalian arkeologi beberapa titik bahwa ada bangunan utama berukuran 15 hektar atau setara dengan 10 kali dari Candi Borobudur di Gunung Padang yang tertimbun, serta luas total kompleks bangunan sebesar 75 hektar ini bukan semata capaian di bidang arkeologi dan kebudayaan.

Tim Terpadu Riset Mandiri selain fokus pada rencana eskavasi bertahap, juga menerjunkan tim untuk meneliti intensif mata air yang ada di sekitar Gunung Padang. Sampai saat ini, setidaknya telah ditemukan tiga sumber mata air lain selain air Cikahuripan di sekitar situs Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat.[]

TNI-Polri Latihan Gabungan Tangani Aksi Teroris

Pada tanggal 27 April 2013, Satuan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Satuan Brigader Mobile (Brimob) Polda Kepulauan Riau bakal melangsungkan latihan gabungan sebagai simulasi penanggulangan teroris, di Jembatan Satu Barelang tanggal 5 hingga 9 Mei 2013.

Letnan Dua Hendri Mulyadi, Komandan Pleton Kompi Markas 134 Tuah Sakti, menyatakan bahwa latihan bakal melibatkan Batalion Infanteri 134 Tuah Sakti, Marinir TNI AL, Satuan Brimob Polda Kepri, petugas Bea dan Cukai Batam, dan Pemerintah Kota Batam sendiri. "Latihan penanggulangan teroris gabungan ditujukan untuk menunjukkan pada masyarakat bahwa antara TNI dan Polri tetap kompak," kata Letnan Dua Hendri Mulyadi.

latihan gabungan tni-polri, militer indonesia

"Semua satuan akan menggunakan peralatan yang dimiliki. Akan ada sejumlah kapal milik AL yang juga digunakan dalam latihan tersebut," sambungnya. Latihan gabungan tersebut akan dipusatkan di sekitar Jembatan I Barelang dan perairan sekitar jembatan yang menjadi ikon wisata Kota Batam tersebut.

Selain untuk menunjukkan kekompakan antar-instansi, simulasi operasi gabungan tersebut juga bermanfaat melatih ketangkasan para prajurit dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari segala ancaman baik dari dalam maupun luar negeri.

"Bagi kami yang bertugas di perbatasan, kekompakan antar instransi penegak hukum sangat diperlukan agar NKRI tetap terjaga," kata Mulyadi.

Meski Batam bukan daerah konflik, namun seluruh kesatuan keamanan harus selalu waspada terhadap ancaman dari luar dan terorisme.

"Segala kemungkinan bisa terjadi di manapun di Indonesia, jadi sebagai pasukan kami harus selalu siap mempertahankan negara," kata dia.

Pada hari Sabtu itu, juga dilakukan latihan repliing (terjun dengan tali) dari Jembatan I Barelang sebagai latihan sebelum simulasi penanggulanggan teroris gabungan.[]

TNI AL Resmi Menerima Dua Kapal Patroli

Pada tanggal 24 April 2013, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) resmi menerima dua Kapal Patroli jenis PC-43, KRI Pari-849 dan KRI Sembilang-850, yang diproduksi PT Palindo Marine, di Batam, Kepulauan Riau.

Dalam peluncuran kedua kapal tersebut, Kepala Dinas Pengadaan Angkatan Laut (Kadisadal) Laksamana Pertama TNI Agus Setiadji secara simbolis memotong tali kapal sebagai tanda kedua KRI resmi diluncurkan.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Asisten Perencanaan (Waasrena) Kasal Laksamana Pertama TNI Siwi Sukma Adji, Kepala Dinas Kelaikan Material Angkatan Laut (Kadislaikmatal) Laksamana Pertama TNI Ir. Harry Pratomo, Kepala Dinas Material Angkatan Laut (Kadismatal) Laksamana Pertama TNI Ir. Bambang Nariyono, serta pejabat terkait lainnya.

Peluncuran dua kapal patroli Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) ini guna memenuhi program Minimum Essential Force. Targetnya, Satuan Tempur Patroli akan memiliki 66 Kapal Patroli Cepat. Jumlah ini tiga kali lipat dari jumlah eksiting kapal patroli yang dimiliki saat program MEF digulirkan waktu itu.

Spesifikasi Dua Kapal Patroli TNI AL

kapal patroli tni al jenis pc-43, militer indonesia
Kapal PC-43 (Pari-849 dan Sembilang-850): panjang 43 meter, lebar 7,4 meter, kecepatan maksimal 24 knot, ketahanan berlayar empat hari. Kapal Patroli Pari-849 akan memperkuat jajaran Satuan Kapal Patroli (Satrol) Komando Armada RI Kawasan Timur. Sedangkan, Kapal Patroli Sembilang-850 akan memperkuat jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat, di wilayah Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) II Padang, Sumatera Barat.