Kekuatan Militer TNI AU Makin Meningkat

Pada 13 Februari 2014, Menhan Purnomo Yusgiantoro menyatakan, dalam acara serah terima pesawat tempur T-50i, bahwa kekuatan militer TNI AU secara berangsur-angsur meningkat seiring bertambahnya alutsista yang dimiliki.

Kekuatan Militer TNI AU Makin Meningkat

"Pesawat ini akan meningkatkan peran TNI dalam mengemban tugas yang lebih besar dalam menghadapi tantangan yang lebih komplek di masa datang. Tahun ini sejumlah pesawat tempur yang telah dipesan akan berdatangan dan makin memperkuat TNI AU," tukas Purnomo.

Lebih lanjut Menhan menambahkan bahwa tahun 2014 akan ditambahkan alutsista lain. Berikut beberapa tambahan alutsista terbaru yang dikutip dari Setkab.

Proses Pembuatan
F-16
Super Tucano
UAV (pesawat tanpa awak)
CN-295
CN-235
Casa-212
Herculer C-130H
KT-1B Wong Be
Grob G-120 TP
Helly Super Puma NAS-332
Helly Full Cobat SAR EC-725 Caugar
PSU (Penangkis Serangan Udara)
Radar
24 unit
1 skuadron
-
1 skuadron
2 unit
1 unit
9 unit
1 skuadron
24 unit
3 unit
6 unit
3 batere/6 firing
7 unit

[Foto] Persiapan Serah Terima Pesawat Tempur T-50i

Pada 11 Februari 2014, di Lanud Halim Perdana Kusumah, Jakarta, para personel Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara melakukan persiapan dalam rangka acara serah terima pesawat tempur T-50i yang akan dihelat hari ini, 13 Februari 2014. Dalam latihan yang sekiranya dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini diikuti oleh beragam pesawat tempur, seperti Sukhoi, F-16, T-50, Super Tucano, pesawat latih Grob G-120TP, pesawat angkut CN-295, ditambah helikopter Bell-412.

Tak pelak Lanud Halim Perdana Kusumah menjadi sebuah airshow kecil. Berikut foto-fotonya yang dilansir oleh ARC.

[Foto] Persiapan Serah Terima Pesawat Tempur T-50i
[Foto] Persiapan Serah Terima Pesawat Tempur T-50i
[Foto] Persiapan Serah Terima Pesawat Tempur T-50i
[Foto] Persiapan Serah Terima Pesawat Tempur T-50i
[Foto] Persiapan Serah Terima Pesawat Tempur T-50i
[Foto] Persiapan Serah Terima Pesawat Tempur T-50i
[Foto] Persiapan Serah Terima Pesawat Tempur T-50i
[Foto] Persiapan Serah Terima Pesawat Tempur T-50i
[Foto] Persiapan Serah Terima Pesawat Tempur T-50i

Photo by Eddy Pras

Indonesia Masuk 15 Besar Ranking Militer Dunia

Pada 11 Februari 2014, situs Global Fire Power (GFP) melansir jika Indonesia masuk 15 besar ranking militer dunia. Situs lembaga monitor ketentaraan tersebut menyatakan dalam analisisnya bahwa tentara Indonesia mampu mengkonter teroris dalam negeri, bahkan sanggup menginvasi negara lain. Penilaian ini dilakukan dengan membandingkan antara kekuatan militer Indonesia dengan kekuatan dari 68 negara lainnya di seluruh dunia.

Indonesia Masuk 15 Besar Ranking Militer Dunia

Tentunya, GFP menempatkan Indonesia dalam ranking tersebut dengan tidak menilai dari sisi jumlah dan kecanggihan alutsista Indonesia saja. Lebih dari itu, GFP juga menilai dari sisi jumlah penduduk, kesiapan bahan bakar cadangan (produksi minyak), dan budget militer.

Dikutip dari Detik, GFP mendapatkan dari berbagai sumber, seperti perpustakaan kongres AS, CIA.gov, serta energy.eu. Data itu rata-rata diambil tahun 2011 dan 2012. Tercatat Indonesia memiliki 438.410 personel aktif, 400 tank, 444 pesawat, 187 helikopter, dan 150 kapal tempur.

Data-data tersebut juga mengikutsertakan sumber daya manusia 129.075.188 dan warga negara yang siap bertugas berjumlah 107.538.660.

Sebagai tambahan, kami sertakan juga 10 negara yang masuk dalam 10 besar ranking militer dunia.

1. Amerika Serikat
2. Rusia
3. China
4. India
5. Inggris
6. Perancis
7. Jerman
8. Korea Selatan
9. Italia
10. Brazil
15. Indonesia

Menhan Indonesia dan Menhan Timor Leste Bahas Latihan Kekuatan Militer Bersama

Pada 11 Februari 2014, dikabarkan jika Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro bertemu Menteri Pertahanan sekaligus Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao di Jakarta. Keduanya membahas adanya kemungkinan latihan kekuatan militer kedua pihak.

Menhan Indonesia dan Menhan Timor Leste Bahas Latihan Kekuatan Militer Bersama

Mengutip dari Antara, dalam pernyataannya, Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo Yusgiantoro mengatakan, "Indonesia serta Timor Leste akan melakukan pelatihan bersama untuk tentara. Kami juga akan melaksanakan kerja sama antara angkatan laut dan angkatan udara di masa depan." Tidak hanya itu, Menhan juga mengutarakan bahwa kedua negara juga akan bekerja sama di bidang industri pertahanan.

Sementara itu, Menhan sekaligus PM Xanana Gusmao merupakan tetangga negara yang berbagi perbatasan darat dan persoalan umum lainnya. Karena itu, kerjasama pertahanan kuat merupakan isu pokok yang harus menjadi fokus keduanya. "Kami akan mengirim orang untuk belajar dari militer Indonesia," pungkasnya.

Photo by Antara

Kekuatan Militer China menjadi "Penguasa" Baru

Pada 10 Februari 2014, dikabarkan jika kekuatan militer China terbaru menjadi "penguasa" baru di dunia militer. Pasca menguasai perekonomian dunia, China mengalokasikan banyak dana untuk memperkuat sisi militernya dalam tempo satu dekade.

Pun secara konsisten, China terus menggelontorkan anggaran militernya. Dan itu terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini sangat berbeda dengan negara lain yang anggaran militernya naik turun. Sehingga, wajar saja bila negeri Tirai Bambu ini mampu membangun kekuatan militer. Di samping kekuatan populasi juga ikut mempengaruhinya.

Kekuatan Militer China menjadi "Penguasa" Baru

Hal yang menarik adalah sebagian anggaran militer China juga dipakai untuk studi serta pengembangan alutsista dalam negeri. Dengan strategi seperti itu, China memiliki segalanya - mulai persenjataan ringan sampai hulu ledak nuklir.

Dilansir oleh Detik (10/2/14), Departemen Pertahanan AS melansir bahwa saat ini China sedang mengembangkan alutsista terbaru, yaitu senjata berbasis energi kinetik, laser bertenaga tinggi, senjata microwave, senjata pancaran partikel, dan senjata berbasis elektromagnetik.

Meski begitu, tentara China menyatakan bahwa kemajuan mereka di dunia militer adalah berkat bantuan AS dan sekutunya. Misalnya, mesin diesel dari Eropa untuk kapal perang China, desain helikopter militer dari Eurocopter, sonar anti-kapal selam dari Perancis, teknologi Australia di dalam kapal Houbei, serta teknologi rudal, laser, dan pesawat tempur dari Israel.

Photo by Detik

Panglima TNI: Amunisi Buatan Pindad Tidak Hanya untuk TNI

Pada 10 Februari 2014, Panglima TNI Jenderal Moeldoko membantah jika pihaknya menjual peluru kepada kelompok separatis. "Produk Pindad bukan hanya untuk TNI. Bukan berarti (amunisi untuk separatis) dari TNI," ungkap Moeldoko di Gedung DPR, Jakarta.

Pernyataan ini muncul terkait dugaan adanya oknum TNI dan Polri yang menjual amunisi buatan Pindad kepada kelompok separatis. Sebab, ditemukan selongsong peluru saat terjadi sejumlah kasus penembakan di Papua. Hal ini dikemukakan oleh Gubernur Papua, Lukas Enembe, di Jakarta beberapa waktu lalu. Karena itu, Lukas meminta Kapolri dan Panglima TNI untuk menertibkan perdagangan amunisi yang diduga salah jalur tersebut.

Panglima TNI: Amunisi Buatan Pindad Tidak Hanya untuk TNI

Tidak hanya Lukas, anggota Komisi I DPR Yorrys Raweyai (dari Fraksi Partai Golkar) juga mensinyalir hal yang sama. Dalam pandangannya, sebutir peluru bisa diharga 1.500 rupiah.

Panglima TNI Jenderal Moeldoko pun tetap menolak. Beliau menduga jika amunisi-amunisi tersebut berasal dari rampasan. "Masa kita mau jual (peluru) untuk bunuh teman. Pernah ada perampasan dari institusi lain," tukasnya.

Laksamana Muda Iskandar Sitompul selaku Kapuspen (Kepala Pusat Penerangan) TNI juga tidak berkomentar banyak mengenai hal ini. Sebagaimana dilansir BeritaSatu (10/02/14), beliau hanya berucap, "Kan baru diduga. Silakan saja duga-duga."