Dikutip dari Antara, pihak TNI AL memproyeksikan akan menambahkan enam kapal selam baru untuk mendampingi KRI Cakra-401 dan KRI Nanggala-402 yang telah mengarungi perairan bawah Indonesia selama ini. Dua kapal ini adalah tipe-209 asal Jerman. Di samping Jeman dan Rusia, ada satu alternatif yang akan menjadi sumber pengadaan keenam kapal selam baru, yakni Korea Selatan.
Alutsista berupa kapal selam sangat dibutuhkan oleh Indonesia. Pasalnya, sebagian besar wilayah Indonesia adalah laut. Firmansyah Arifin menyatakan setidaknya Indonesia membutuhkan 12 kapal selam untuk menjaga seluruh perairan bawah Indonesia. Kapal selam Indonesia yang ada sekarang, jauh dikatakan cukup untuk memenuhinya.
Dirut PT PAL Indonesia menambahkan produksi tiga unit kapal selam telah dimulai. Satu unit dikerjakan di dalam negeri [di PT PAL], dua unit dilempar ke Korea Selatan ([tepatnya di Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME)]. Sebelum mengerjakannya, PT PAL akan membangun sejumlah infrastruktur terlebih dulu sebelum melanjutkannya dengan produksi secara mandiri.
Dalam berita terkait, PT PAL telah menerima kucuran dana sebesar 1,5 triliun rupiah yang akan dipergunakan untuk membangun tiga unit kapal selam Indonesia – masing-masing senilai 500 miliar rupiah per unit. Hal ini telah didukung langsung oleh Komisi VI dan Komisi I DPR. Biaya sebesar itu juga termasuk pengiriman tenaga ahli ke Korsel untuk mempelajari pembuatan kapal selam.
Firmansyah Arifin berharap, saat PT PAL Indonesia benar-benar telah memulai memproduksi kapal selama pesanan TNI AU, akan bisa menambah kekuatan militer Indonesia, utamanya di wilayah laut. [bmi]
0 komentar:
Post a Comment