Pada 30 Agustus 2013, di TMII (Taman Mini Indonesia Indah) digelar acara RITech Expo 2013 di areal parkir Keong Mas untuk memamerkan Litbanghan (Penelitian Pengembangan Pertahanan). Dalam acara tersebut dipamerkan hasil penelitian dan pengembangan alutsista terbaru Indonesia buatan anak negeri. Salah satu dari alutsista tersebut yaitu prototipe senjata mesin multilaras (SMML) kal 7,62 mm (namanya belum resmi).
Walaupun masih berupa prototipe, senjata mesin untuk digunakan militer Indonesia ini digadang-gadang sebagai senjata rahasia. Bentuk dari SMML sangatlah gahar. Berwarna hitam legam, senjata mesin ini punya berat 90 kilogram, dengan laras sepanjang 962,5 milimeter. Jumlah laras itu tak hanya satu, tapi ada enam. Dalam tempo satu menit, moncong SMML sanggup memuntahkan 2.000 butir peluru. Cukup mengerikan. Apalagi, daya jangkau senjata rahasia militer Indonesia adalah 800-1.000 meter.
Seorang Letnan Satu TNI-AD bernama Suryono yang berdiri di balik senapa mesin ini asli besutan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat divisi penelitian dan pengembangan. Di mana, proyek ini dibuat tahun 2012, yang tentu saja membutuhkan penyempurnaan-penyempurnaan di kemudian hari.
Dibanginkan senapan mesin yang sudah ada sebelumnya, senapan ini punya kelebihan khusus. "Pelurunya menggunakan kaliber 7,62 mm, dan dapat diaplikasikan untuk angkatan darat, laut dan udara," demikian Lettu Suryono menjelaskan.
Karya Lain
Di samping mengembangkan alutsista Indonesia terbaru, TNI-AD juga mengembangkan alat penyuling air tawar langsung bisa diminum yang ditenagai panel surya. Seorang Letnan Satu lainnya bernama Joko mengungkapkan jika alat penyuling ini mampu mengubah air sungai paling cokelat sekalipun untuk langsung layak minum.
"Air jadi tak berwarna, tak berbau, dan tak memiliki rasa. Dan kami menggunakan panel surya karena untuk markas di daerah-daerah terpencil belum masuk listrik," ujar Lettu Joko.
Selain menggunakan panel surya, alat ini bisa memakai listrik atau aki untuk mengisi dayanya. Bobotnya hanya 55 kilogram. Sehingga, bisa dikatakan alat penyuling ini adalah portable (man-pack) – bisa dibawa ke mana-mana bahkan oleh pemuda sipil biasa.
Namun, alat-alat yang dipamerkan di acara tersebut baru berupa rancangan yang belum diproduksi massal. Untuk itu dibutuhkan penelitian dan pengembangan lebih lanjut. Harapannya bisa dipakai untuk kebutuhan kekuatan militer Indonesia.
Diadaptasi dari okezone.com
Walaupun masih berupa prototipe, senjata mesin untuk digunakan militer Indonesia ini digadang-gadang sebagai senjata rahasia. Bentuk dari SMML sangatlah gahar. Berwarna hitam legam, senjata mesin ini punya berat 90 kilogram, dengan laras sepanjang 962,5 milimeter. Jumlah laras itu tak hanya satu, tapi ada enam. Dalam tempo satu menit, moncong SMML sanggup memuntahkan 2.000 butir peluru. Cukup mengerikan. Apalagi, daya jangkau senjata rahasia militer Indonesia adalah 800-1.000 meter.
Seorang Letnan Satu TNI-AD bernama Suryono yang berdiri di balik senapa mesin ini asli besutan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat divisi penelitian dan pengembangan. Di mana, proyek ini dibuat tahun 2012, yang tentu saja membutuhkan penyempurnaan-penyempurnaan di kemudian hari.
Dibanginkan senapan mesin yang sudah ada sebelumnya, senapan ini punya kelebihan khusus. "Pelurunya menggunakan kaliber 7,62 mm, dan dapat diaplikasikan untuk angkatan darat, laut dan udara," demikian Lettu Suryono menjelaskan.
Karya Lain
Di samping mengembangkan alutsista Indonesia terbaru, TNI-AD juga mengembangkan alat penyuling air tawar langsung bisa diminum yang ditenagai panel surya. Seorang Letnan Satu lainnya bernama Joko mengungkapkan jika alat penyuling ini mampu mengubah air sungai paling cokelat sekalipun untuk langsung layak minum.
"Air jadi tak berwarna, tak berbau, dan tak memiliki rasa. Dan kami menggunakan panel surya karena untuk markas di daerah-daerah terpencil belum masuk listrik," ujar Lettu Joko.
Selain menggunakan panel surya, alat ini bisa memakai listrik atau aki untuk mengisi dayanya. Bobotnya hanya 55 kilogram. Sehingga, bisa dikatakan alat penyuling ini adalah portable (man-pack) – bisa dibawa ke mana-mana bahkan oleh pemuda sipil biasa.
Namun, alat-alat yang dipamerkan di acara tersebut baru berupa rancangan yang belum diproduksi massal. Untuk itu dibutuhkan penelitian dan pengembangan lebih lanjut. Harapannya bisa dipakai untuk kebutuhan kekuatan militer Indonesia.
Diadaptasi dari okezone.com