Pesawat Hercules C-130 Mulai Operasi Hujan Buatan

Pada 21 September 2014, Kepala Humas BNPB Pusat, Sutopo, mengungkapkan bahwa pesawat Hercules C-130 milik TNI-AU mulai melakukan operasi hujan buatan dalam dua hari di Sumatera dan Kalimantan. Pesawat tersebut mengangkut sedikitnya 4 ton garam yang disebar sejak pukul 14.00 WIB.

Pada 21 September 2014, Kepala Humas BNPB Pusat, Sutopo, mengungkapkan bahwa pesawat Hercules C-130 milik TNI-AU mulai melakukan operasi hujan buatan dalam dua hari di Sumatera dan Kalimantan.
Gambar pesawat Hercules C-130 credit shared by istimewa.

Berkat operasi yang dilakukan, Kota Palembang dan sekitarnya mulai diguyur hujan dan sejumlah titik api juga mulai menghilang. "Hujan buatan telah mempercepat jatuhnya hujan dan meningkatkan intensitas hujan," kata Sutopo, seperti Blog Militer Indonesia kutip dari Antara.

BNPB akan terus memperkuat pemerintah daerah mengatasi kebakaran hutan dan lahan. Penegakan hukum juga harus dikedepankan karena dianggap lebih efektif untuk upaya pencegahan.

"Peralatan yang dikerahkan meliputi sembilan helikopter pemboman air, yang saat ini empat unit ada di Sumatera Selatan, satu unit di Riau, Kalimantan Barat, dan tiga di Kalimantan Tengah," katanya.

Sumber: Antara

Tahun 2022 Indonesia Tidak Lagi Perlu Mengimpor Pesawat Tempur

Pada 2022, Indonesia tidak lagi mengimpor pesawat tempur dari luar negeri dengan satu catatan: industri pertahanan nasional sudah mandiri. Hal tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro terkait dukungannya terhadap kemandirian industri pertahanan nasional.

Sejauh ini kemandirian industri pertahanan Indonesia dituangkan dalam beberapa langkah yang dimulai tahun 2010. Sejak dibentuknya KKIP (Komite Kebijakan Industri Pertahanan), yang mengoordinasikan serta menyinergikan semua potensi dalam negeri. Setelah KKIP terbentuk lahir tujuh program nasional yang meliputi pembuatan pesawat tempur, kapal selam, roket, rudal, radar, tank, sampai propelan.

"Dengan adanya kemandirian ini, maka pada 2022, Indonesia bisa tidak lagi mengimpor pesawat tempur sejenis Sukhoi dari luar negeri," demikian dijelaskan Purnomor, seperti yang Blog Militer Indonesia kutip dari detik.com.

Selain itu, menurut Purnomo, KKIP juga membuatkan road map industri pertahanan dalam negeri dalam menjalakan tugas kepada industri pertahanan nasional sejalan dengan tupoksinya.

Khusus pembangunan pabrik propellant di Energetic Material Center (EMC) PT DAHANA (Persero), Purnomo mengatakan bahwa akan ada dampak positif untuk dunia litbang. "Akan dibutuhkan SDM untuk industri propellant yang notabene baru di Indonesia disamping alih teknologi dari negara pemiliknya di EMC ini. Ini merupakan tantangan bagi dunia litbang kita,"tandasnya.

Pada kesempatan tersebut, ditandatangani nota kesepahaman antara PT DAHANA (Persero) dan Balitbang Kemhan RI. Kerja sama itu meliputi pengembangan sumber daya Manusia, penelitian, pengkajian dan pengembangan teknologi dalam bidang bahan peledak serta propelan. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PT DAHANA (Persero) F Harry Sampurno dan Kabalitbang Kemhan Eddy S Siradz disaksikan oleh Menteri Pertahanan.

Sebagaimana diketahui, sejak peletakan batu pertama oleh Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro pada 4 Desember 2010 lalu, pembangunan EMC rampung pada pertengahan 2012. Di lokasi seluas hampir 600 hektar ini diisi fasilitas perkantoran, gudang, laboratorium, dan pabrik, termasuk lokasi pabrik propelan yang sudah disiapkan jauh-jauh hari.

Dua Alutsista Terbaru, KCR-60 M dan CN-235, Diserah-terimakan

Blog Militer Indonesia - Pada 17 September 2014, dua alutsista terbaru diserah-terimakan kepada militer Indonesia, yaitu Kapal cepat rudal KCR-60M ketiga dan CN-235 Patroli Maritim ketiga. Serah-terima ini merupakan upaya Kemenhan untuk memenuhi target pengadaan alutsista dalam periode Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II.

Pada 17 September 2014, dua alutsista terbaru diserah-terimakan kepada militer Indonesia, yaitu Kapal cepat rudal KCR-60M ketiga dan CN-235 Patroli Maritim ketiga.
KCR-60M credit ARC.

Sebelumnya, PT. Dirgantara Indonesia sudah menyerahkan 2 unit pesawat patroli sejenis. Seperti 2 pesawat sebelumnya, pesawat ketiga dengan nomor seri P-862 ini dilengkapi dengan mission suite besutan Thales yaitu Amascos 200. TNI-AL, Puspenerbal khususnya masih menunggu 2 pesanan lagi pesawat sejenis. Sehingga total nantinya ada 5 Pesawat CN-235 Patmar memperkuat Puspenerbal.

Pada 17 September 2014, dua alutsista terbaru diserah-terimakan kepada militer Indonesia, yaitu Kapal cepat rudal KCR-60M ketiga dan CN-235 Patroli Maritim ketiga.
CN-235 credit ARC.

Sementara, KCR-60M baru yang diresmikan diberi nama KRI Halasan 630. Pada Batch pertama ini, Kementrian Pertahanan memesan total 3 unit KCR-60M dari PT. PAL. Sebelumnya, PT. PAL telah menyerahkan KCR-60 meter pertama, yaitu KRI Sampari-628 pada 28 Mei lalu, dan diikuti KRI Tombak-629 pada 27 Agustus 2014. Total, Kementrian Pertahanan membutuhkan belasan unit KCR-60M serta KCR-40 untuk memperkuat armada laut Indonesia.

Sumber: ARC

Panglima TNI Moeldoko Minta PT Pindad Percepat Produksi Amunisi

Blog Militer Indonesia - Pada 3 September 2014, Panglima TNI Moeldoko meminta percepatan kepada PT Pindad dalam memproduksi amunisi kaliber besar. Permintaan ini jelas guna memenuhi kebutuhan amunisi TNI.

Kata Jenderal TNI Moeldoko kebutuhan amunisi sangat banyak ke depannya. Permintaan ini disampaikan ketika Panglima TNI Moeldoko tengah mendapatkan kunjungan Dirut PT Pindad Sudirman Said di Mabes TNI Jakarta.


Melansir Sindo, Moeldoko menegaskan pemerintah memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Oleh karena itu, kata dia, TNI mengharapkan PT Pindad mengoptimalkan waktu dalam melakukan produksi. Direktur Utama PT Pindad Sudirman Said mengungkapkan, pihaknya terus melakukan pembenahan, baik terkait kualitas produksi maupun organisasi.

Dia menjelaskan, produk amunisi besar antara lain meriam 105 mm, senjata SS2 yang terbaru dan ke depan senapan 7.62 mm yang diharapkan diproduksi pada akhir tahun ini. Saat ini andalan produk PT Pindad untuk jenis kendaraan adalah kendaraan taktis Anoa, Komodo, serta menyuplai secara rutin senjata dan amunisi kepada Kemhan, Mabes TNI dan mabes setiap angkatan.(dam)

[Foto] 52 Tank Leopard - Marder Berjajar Rapi

Setelah sebelumnya dilaporkan bahwa sebanyak 52 tank leopard - marder sampai di Jakarta, kini kami hendak menyampaikan foto-foto tank TNI tersebut. Sebagaimana diketahui sebelumnya, setelah sampai di Tanjung Priok, Jakarta Utara, tank-tank tersebut kini dibawa ke Surabaya untuk dipersiapkan dalam parade HUT TNI tanggal 5 Oktober.

Berikut foto-foto tersebut seperti dilansir Antaranews/Wahyu Putro A/i.

[Foto] 52 Tank Leopard - Marder Berjajar Rapi
[Foto] 52 Tank Leopard - Marder Berjajar Rapi
[Foto] 52 Tank Leopard - Marder Berjajar Rapi

Kiriman 52 Tank Leopard - Marder yang Dibeli dari Jerman Tiba di Jakarta

Berita Militer Indonesia - Pada 1 September 2014, Liputan 6 SCTV melaporkan bahwa sebanyak 52 tank TNI, terdiri dari 24 unit tank Leopard dan 28 unit tank Marder, yang dibeli dari Jerman tiba di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Semua tank ini kemudian diberangkatkan ke Jawa Timur, karena akan dipakai dalam parade militer HUT TNI 5 Oktober besok.

Sebanyak 52 tank TNI, terdiri dari 24 unit tank leopard dan 28 unit tank marder, yang dibeli dari perusahaan Rheinmetall AG Jerman tiba di Jakarta.
Foto tank leopard shared by liputan6.

Kiriman 52 tank ini merupakan bagian dari 164 unit tank leopard - marder yang dipesan dari perusahaan Rheinmetall AG, Jerman. Ini sekaligus menandai babak baru kerjasama militer Indonesia - Jerman.