Pada 19 Februari 2014, Laksamana Purnawirawan Sumardjono sebagai Ketua Pelaksana Komite Kebijakan Industri Pertahanan menyatakan bahwa Indonesia telah merancang pembangunan tujuh alutsista (alat utama sistem persenjataan) sendiri. Hal ini demi mengembangkan industri pertahanan sehingga bisa memperkuat pengaruh Indonesia di kancah perpolitikan dunia.
"Saat ini kalau kita diembargo maka habislah, tak bisa apa-apa. Negara yang menguasai industri pertahanan akan menentukan peta politik dunia," kata Sumardjono di Jakarta.
Dikutip dari Tempo, Zilmy Karim sebagai Staf Ahli Bidang Kerja Sama Hubungan Antarlembaga Komite mengatakan salah satu dari tujuh jenis alutsista Indonesia yang masuk dalam rencana kemandirian industri adalah kapal selam. Yap, saat ini pembangunan industri kapal selam di Indonesia sudah berjalan.
Selain itu, Komite telah menjalin kerja sama dengan negara lain untuk mengembangkan industri pertahanan berupa rudal atau roket. Indonesia juga berencana mengembangkan teknologi medium tank yang lebih sesuai dengan karakteristik wilayah Tanah Air.
Komite juga sedang mengembangkan industri pesawat tempur tanpa awak (unmanned combat air vehicle-UCAV), atau drone. Selain itu, industri radar teknologi tinggi pun tengah dikembangkan. "Akan kita hasilkan dan jadi fokus dalam sepuluh tahun ini," kata Zilmi.
"Saat ini kalau kita diembargo maka habislah, tak bisa apa-apa. Negara yang menguasai industri pertahanan akan menentukan peta politik dunia," kata Sumardjono di Jakarta.
TEMPO/Dasril Roszandi. |
Dikutip dari Tempo, Zilmy Karim sebagai Staf Ahli Bidang Kerja Sama Hubungan Antarlembaga Komite mengatakan salah satu dari tujuh jenis alutsista Indonesia yang masuk dalam rencana kemandirian industri adalah kapal selam. Yap, saat ini pembangunan industri kapal selam di Indonesia sudah berjalan.
Selain itu, Komite telah menjalin kerja sama dengan negara lain untuk mengembangkan industri pertahanan berupa rudal atau roket. Indonesia juga berencana mengembangkan teknologi medium tank yang lebih sesuai dengan karakteristik wilayah Tanah Air.
Komite juga sedang mengembangkan industri pesawat tempur tanpa awak (unmanned combat air vehicle-UCAV), atau drone. Selain itu, industri radar teknologi tinggi pun tengah dikembangkan. "Akan kita hasilkan dan jadi fokus dalam sepuluh tahun ini," kata Zilmi.