Singapura melayangkan protes kepada Tentara Nasional Indonesia gara-gara menamai kapal perangnya dengan Usman Harun. Sebagaimana diketahui, Sersan Usman dan Kopral Harun merupakan dua personel Kors Komando Operasi TNI AL (sekarang Marinir), sempat membom kawasan Orchard Road ketika mengelar operasi Dwikora. Keduanya dihukum gantung pemerintah Singapura tahun 1968.
Terkait protes Singapura ini, pemerintah Indonesia - khususnya TNI - tidak menggubrisnya. Dikatakan bahwa penamaan kapal perang Indonesia itu sudah sesuai prosedur standar. Lagipula, Usman dan Harun itu adalah pahlawan nasional. Nah, bagaimana jika Singapura tetap tidak terima dengan kondisi ini, dan berpikir untuk melakukan aksi militer?
Melansir dari
Merdeka (8/2/14), bila diperbandingkan, Indonesia dan Singapura, ibarat semut dan gajah. Di mana, Singapura hanya memiliki luas 697 km persegi saja sementara Indonesia punya luas 1.904.559 km persegi. Penduduk Indonesia pun jauh lebih besar dibandingkan Singapura: 240 juta jiwa dibandingkan 5 juta jiwa.
Meski begitu, kekuatan militer Singapura tetap tak bisa dipandang sebelah mata. Memang secara jumlah Indonesia menang, tapi soal kecanggihan? Ada beberapa alutsista militer Singaputar yang lebih canggih. Well, keduanya pun masuk dalam 100 besar kekuatan militer dunia, sebagaimana dilansir situs Global Fire Power.
Berikut perbandingan antara kekuatan militer Indonesia vs Singapura berdasarkan lansiran situs analisa pertahanan tersebut.
Jumlah Personel Militer Beserta Cadangannya
Indonesia memang punya jumlah penduduk dan jumlah personel militer yang besar dibandingkan Singapura. Tapi, Singapura memiliki program wamil bagi setiap warganya. Sedangkan, Indonesia tidak ada wamil.
Berikut perbandingannya
Jumlah personel militer aktif
Indonesia: 438.410
Singapura: 72.000
Pasukan cadangan
Indonesia: 400.000
Singapura: 300.000
Penduduk yang bisa dijadikan tentara
Indonesia: 107.538.660
Singapura: 2.105.973
Kekuatan Darat
Meski kecil, Singapura serius membangun kekuatan daratnya. Bahkan, Singapura punya lebih dulu tank Leopard. Sedangkan Indonesia, baru tahun ini memperkuat Angkatan Darat dengan Leopard. Dan baru-baru ini memborong berbagai alutsista terbaru, seperti peluncur roket, artileri, dan panser. Jadi, terlihat peralatan perang Indonesia ketinggalan.
Berikut perbandingannya
Tank Baja
Indonesia: 400
Singapura: 132
Kendaraan lapis baja
Indonesia: 506
Singapura: 2.192
Artileri jarak jauh
Indonesia: 62
Singapura: 262
Peluncur roket
Indonesia: 50
Singapura: 18
Mortir
Indonesia: 3.350
Singapura: 100
Senjata antitank
Indonesia: 11.000
Singapura: 4.000
Kendaraan angkut logistik
Indonesia: 11.100
Singapura: 2.100
Kekuatan Laut
Singapura memang tidak memiliki kekuatan laut yang tidak seberapa, meski begitu ada enam kapal selam yang menjaga wilayah perairan mereka. Indonesia, yang punya wilayah laut lebih luas, cuma punya dua kapal selam saja. Tiga kapal selam lain baru dipesan dan belum selesai.
Kapal perang
Indonesia: 150
Singapura: 39
Kapal selam
Indonesia: 2
Singapura: 6
Kapal pendarat pasukan
Indonesia: 26
Singapura: 4
Kapal kelas korvet
Indonesia: 23
Singapura: 6
Kapal kelas frigat
Indonesia: 6
Singapura: 6
Kapal dagang
Indonesia: 1.340
Singapura: 1.599
Pelabuhan Laut Utama
Indonesia: 9
Singapura: 1
Kapal Patroli
Indonesia: 70
Singapura: 12
Kekuatan Udara
Baru-baru ini saja Indonesia berambisi membangun kekuatan udaranya dengan memuseumkan sejumlah pesawat tempur tuanya dan menggantikannya dengan pesawat baru. Seperti Sukhoi, F-16 Blok C-D, T-50i Golden Eagle, dan Super Tucano.
Sedangkan, Singapura juga punya pesawat tempur, seperti F-16 Blok D, F-15SG, dan F-5 Tiger. Tapi, urusan serangan darat mereka memakai helikopter serbu apache.
Pesawat tempur dan angkut
Indonesia: 444
Singapura: 359
Helikopter
Indonesia: 187
Singapura: 86
Lapangan udara dan airport
Indonesia: 676
Singapura: 9
Kekuatan ekonomi
Ekonomi suatu negara yang besar sangat bermanfaat untuk memperbarui diri terus-menerus. Di bidang militer, ini sangat berguna untuk memodernisasi angkatan perangnya. Indonesia jelas kalah dari sisi ini.
Anggaran pertahanan
Indonesia: USD 5.220.000.000
Singapura: USD 8.302.000.000
Produksi minyak
Indonesia: 982.900 barel per hari
Singapura: 0
Konsumsi minyak
Indonesia: 1.115.000 barel per hari
Singapura: 927.000 barel per hari
Cadangan minyak
Indonesia: 3.885.000.000 barel per hari
Singapura: 0
Devisa
Indonesia: USD 110.100.000.000
Singapura: USD 225.800.000.000