Modernisasi Alutsista TNI AL Prioritas!

Menhan Ryamizard Ryacudu menyatakan bahwa modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) akan diprioritaskan untuk TNI AL. Hal itu sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah Kabinet Kerja yang berencana membangun tol laut. Presiden Jokowi telah meminta secara khusus kepada Menhan untuk memaksimalkan pengamanan seluruh alur perairan di kepulauan Indonesia.

Menhan Ryamizard Ryacudu mengatakan bahwa modernisasi alutsista TNI AL menjadi prioritas
Menhan Ryamizard Ryacudu - VOA.

Karena itulah, modernisasi alutsista TNI AL menjadi prioritas untuk sekarang ini. ''Kami akan lihat, tapi untuk sementara ke laut, karena Pak Jokowi kan konsepnya ke laut,'' ujar Ryamizard, yang Blog Militer Indonesia kutip dari Republika (10/11).

Pada 2015, ada tujuh Kementerian Negara dan Lembaga yang akan memperoleh dana alokasi dari APBN besar – lebih dari 40 triliun Rupiah. Salah satunya adalah Kementerian Pertahanan (Kemenhan), yang setidaknya akan mendapat gelontoran dana sebesar 95 triliun Rupiah.

Alokasi dana ini akan dipakai untuk melanjutkan pemenuhan kekuatan dasar yang diperlukan (Minimum Essential Forces/MEF), meningkatkan upaya pemeliharaan dan perawatan melalui peningkatan peran industri pertahanan dalam negeri, baik produksi alutsista maupun pemeliharaannya.

Prasetyo Hadi, Personel TNI AD Jadi Wasit Pertandingan Final ISL

Ada yang menarik dalam pertandingan final Indonesia Super League (ISL) 2014 antara Persib melawan Persipura Jayapura di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang. Apa itu? Salah seorang personel TNI AD, yakni Prasetyo Hadi, memimpin jalannya pertandingan.

Prasetyo Hadi, personel TNI AD yang juga berprofesi sebagai wasit ISL.

Ia ditahbiskan sebagai wasit terbaik asal Surabaya di LSI bulan Juni kemarin, yang kerap memimpin laga-laga penting. Diketahui pangkat Prasetyo Hadi di TNI Angkatan Darat, Kodam V/Brawijaya adalah Pelda (Pembantu Letnan Dua).

Kapal Perang Indonesia Siap Diekspor ke Filipina

Pada 6 November 2014, Turitan Indaryo, Kepala Project SSV, menyatakan kapal perang Indonesia siap diekspor ke Filipina. Membuktikan industri alat pertahanan dalam negeri makin maju serta diakui di kancah internasional.

"Kita ekspor ke Filipina 2 unit. Jenisnya kapal SSV (strategic sealift vessel). Ini kebanggaan karena ini pertama Indonesia mengekspor kapal perang," ujarnya di booth PT PAL dalam acara Indo Defence 2014 Expo & Forum di JIE Kemayoran, Jakpus.

Kapal yang sudah masuk dalam proses desain ini, menurut Turitan, merupakan pengembangan dari kapal jenis Landing Platform Dock (LPD) yang berfungsi sebagai kapal pengangkut pasukan serta seluruh perlengkapan dan kendaraan saat perang. Indonesia memiliki 4 kapal LPD, di mana 2 di antaranya diproduksi PT PAL.

Menurut Turitan, Filipina membeli 2 kapal SSV seharga sekitar hampir Rp 1 triliun. Kapal ini disebutnya sangat cocok digunakan di negara-negara kepulauan. Senjata yang akan disematkan pada kapal ini salah satunya adalah meriam kaliber 76 mm. "SSV bisa menampung 120 kru, dan 500 pasukan tentara. Start produksi Januari 2015, sekarang masih desain. Intinya PT PAL bisa bangun sesuai dengan harapan yang diminta. Faktanya kita bisa," kata Turitan.

Tak hanya siap mengekspor kapal perang, PT PAL juga tengah mempersiapkan membangun kapal selam sendiri. Kemenhan saat ini memang sedang membeli 3 kapal selam di mana 2 dibeli di Korea Selatan, dan 1 akan dibuat oleh PT PAL di Dermaga Ujung Surabaya, Jatim.

"Kita lagi transfer teknologi dan persiapan fasilitas. Ada 206 orang dari tim kita baik bagian produksi, teknisi dan manajemen yang dikirim ke Korsel untuk transfer teknologi," ungkap Humas PT PAL, Bayu Witjaksono di lokasi yang sama.

Menurut Bayu, setelah 2 kapal selam yang dibangun di Korsel selesai, PT PAL pun bisa segera membangun 1 kapal selam yang dimaksud. "Tahun depan kita bangun fasilitas pembuatan kapal selam, harapannya kapal kesatu dan kedua selesai, kapal ketiga langsung dibangun di sini. Yang paling crusial adalah kemandiran untuk buat alutsista sendiri," tutup Bayu.

Beli Pesawat Tempur, Onderdil Harus Buatan Indonesia

Pada 7 November, mengutip dari Antara, Budi Santoso selaku Dirut PTDI mengungkapkan jika militer Indonesia mau mengadakan pembelian pesawat tempur dari luar negeri, maka akan ada syarat khususnya. “Jika mau menjual pesawat ke Indonesia, maka jangan menjual unitnya saja,” ujarnya, di Jakarta, “Rakitnya juga harus di Indonesia juga.”

India merupakan negara Asia yang sanggup menekan pabrikan. Dengan demikian komponen serta perakitannya dilakukan oleh mereka sendiri. Seperti diketahui, negeri Taj Mahal berada itu pernah membeli 178 unit Dassault Rafale dari perusahaan Dassault Aviation asal Perancis. Mereka bahkan cuma mengimpor 28 pesawat utuh dan sisanya dirakit di India. Namun di balik itu, tradisi manufaktur produk teknologi tinggi dan tradisi kedirgantaraan India sudah berjalan lama secara berkesinambungan dan diakui dunia. India juga memiliki pabrikan-pabrikan pesawat terbang dan komponen pesawat terbang di negaranya.

Menurut Santoso, dengan proses perakitan di Indonesia maka peluang mempelajari teknologi pesawat dapat dilakukan secara baik, sehingga mampu mematangkan kemandirian pertahanan Indonesia. Juga untuk memudahkan perawatan dan pemeliharaan pesawat tempur itu. "Pokoknya buat pabrik perakitannya di Indonesia, di manapun silahkan. Tidak harus di PT DI," kata Santoso, menjelaskan.

DIrut PTDI syaratkan milter Indonesia jika mau beli pesawat tempur harus pakai onderdil buatan dalam negeri.

Indonesia tengah menentukan calon pengganti F-5E/F Tiger II dari Skuadron Udara 14 TNI AU, yang telah hadir sejak dasawarsa '80-an. Sejauh ini, tiga besar calon pengganti telah masuk daftar untuk di-"peras" lagi menjadi hanya satu kandidat. Ketiga pesawat tempur itu adalah Sukhoi Su-35 Flanker (Rusia/Rosoboronexport), JAS-39 Gripen (SAAB/Swedia), dan F-16 Block 52+ Fighting Falcon (General Dynamics/Amerika Serikat).

Sebelumnya, McDonnel-Douglas F-18 Hornet (Amerika Serikat) dan Dassault Rafale (Dassault Aviation/Prancis) juga masuk dalam daftar awal itu. Belakangan, Eurofighter Typhoon dari konsorsium Eurofighter (Jerman, Italia, Inggris, dan Spanyol), mencoba peruntungan menjadi pengganti F-5E/F Tiger II itu. Tim pemasaran dan teknis didatangkan secara khusus ke Jakarta sebagai bagian Eurofighter dalam kesertaannya di Indo Defence 2014.

Alutsista Indonesia Tidak Kalah dengan Negara Tertangga

Pada 5 November 2014, Ryamizard Ryacudu yang menjabat sebagai Menhan menyatakan bahwa alat utama sistem senjata (alutsista) yang dimiliki militer Indonesia tidak kalah dengan negara tetangga. Hanya saja, perlu dimodernisasi untuk menggantinya dari lama ke baru.

"Sudah ada semua sekarang alutsista Indonesia tidak kalah juga dengan negara tetangga," kata Ryamizard di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, yang Blog Militer Indonesia kutip dari Viva (5/11).

Menhan Ryamizard Ryacudu menyatakan bahwa alutsista Indonesia tidak kalah dengan negara tetangga.

Salah satu buktinya, Ryamizard mengungkapkan bahwa sepekan terakhir ini personel TNI berhasil menangkap lima kapal asing yang masuk ke perairan Indonesia secara ilegal. "Itu kan ada yang nyelonong, ada yang tidak sengaja kan gitu. Mudah-mudahan tidak ada lagi lah. Tapi bagus lah sudah ketangkep," ucapnya.

Sebagaimana diketahui, seminggu ini, KRI TNI AL berhasil menangkap lima kapal asing yang masuk ke perairan Indonesia. Lima di antaranya adalah KM Sudita 11, KM Cahaya Baru, dan tiga buah kapal asing yang diawaki warga negara Vietnam (KG 90433 TS. ATS 006, KG 94366 TS. ATS 005, dan KG 94266 TS. ATS 012) yang melanggar di perairan Indonesia.

Kelima kapal yang tertangkap melakukan pelanggaran wilayah perairan Indonesia, yang melakukan pelanggaran dan tidak dilengkapi dokumen sah tersebut, selanjutnya dikawal menuju PangkalanTNI AL terdekat guna proses pemeriksaan lebih lanjut.

Lima Orang Lebih Pemasok Amunisi dan Senjata Api di Papua Dicokok Polisi

Pada 2 November 2014, Kepolisian Daerah Papua berhasil mencokok lima orang lebih yang ditengarai pemasok amunisi dan senjata api di Jl. Raya Rendani, Manokwari, Papua Barat. Saat melakukan penangkapan di rumah A, polisi juga berhasil menggagalkan penjualan 180 butir amunisi serta senjata rakitan mirip revolver.

Lima orang yang diduga merupakan gerombolan pemasok amunisi dan senjata di Manokwari ini antara lain: SD (26) asal Ternate (pekerjaan tukang ojek), SS (37) (pekerjaan tukang batu), SH alias A (45) (pekerjaan tukang bangunan), LT alias L (34), dan HL (19) Mahasiswa Unipa.

Irjen Pol Yotje Mende selaku Kapolda Papua membenarkan penangkapan ini. Karena itu, pihaknya masih terus bekerja mengembangkan kasusnya. "Benar. Tapi kami belum bisa memberikan keterangan lanjutan. Tunggu pengembangannya ya," jelas Yotje di Mapolda Papua, yang Blog Militer Indonesia kutip dari Liputan6 Minggu (2/11/2014).

Barang bukti yang berhasil disita dalam penggerebekan ini adalah sepucuk senjata rakitan, 180 butir amunisi kaliber 5,56 mm 5 TJ, sepucuk senjata rakitan berbentuk revolver, satu buah amunisi kaliber 38 spesial, 5 buah telepon seluler, uang tunai sebesar Rp 21 juta – diduga hasil penjualan senpi rakitan milik L –; dan uang tunai sebesar Rp 950.000 untuk upah penjualan senpi milik S.

Sementara itu, dalam pengembangan kasus tersebut, polisi juga mencokok A (34) warga Jalan Trikora Andai, Manokwari Selatan. Karena, diketahui memiliki dan menyimpan senpi yang tidak dilengkapi dengan dokumen. "A diduga membeli senjata dari komplotan ini seharga Rp 3 juta," kata salah satu penyidik di Polres Manokwari.

Tiga Pesawat Tempur Indonesia, Hawk 100/200, Ikut Latihan Maverick di SumUt

Pada 31 Oktober 2014, pesawat tempur Indonesia dari jenis Hawk 100/200 – terbagi dalam tiga Flight (Panther Flight, Macan Flight dan Hawk Flight) – telah berangkat ke Lanud Soewondo, Medan. Keberangkatan ini berada di bawah pimpinan Danskadron Udara 12, Letkol Pnb Jajang Setiawan dan dilepas Danlanud Rsn, Kolonel Pnb M. Khairil Lubis di Shelter Skadron Udara 12, Lanud Rsn.

Tujuan keberangkatan mereka adalah untuk melangsungkan kegiatan latihan Maverick seminggu penuh di kawasan darat serta perairan Sumatera Utara. Latihan Maverick yang bakal dilakukan adalah latihan menembak rudal dari udara, di mana sasarannya berada di darat dan laut, memakai rudal Maverick.

Tiga pesawat tempur Indonesia dari jenis Hawk 100/200 terbang ke Sumatera Utara untuk ikut latihan Maverick.
Pesawat Hawk 100/200 TNI AU - Antarasumbar.

Tentunya ini bertujuan meningkatkan kemampuan para penerbang. Namun, bukan hanya itu saja. Latihan yang memakai Smart Bombing ini punya tujuan juga untuk mencapai Currancy dalam melaksanakan penembakan menggunakan Rudal Maverick atau Air Guided Misille (AGM/TGM) 65. Pada saat merilis Rudal tersebut para penerbang menggunakan parameter yang ada di radar pesawat dan Multi Purpose Display (MPD).

Latihan ini merupakan latihan rutin Skadron Udara 12 yang dilaksanakan secara periodik. Sementara itu sejumlah personel pendukung dan peralatan yang digunakan selama latihan di Medan diangkut menggunakan pesawat Hercules C-130.

Kemenhan Gelar Pameran Alutsista di “Indo Defence 2014 Expo”

Pada 31 Oktober kemarin, Timbul Siahaan selaku Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa Kemenhan akan mengadakan pameran alutsista yang bertajuk: “Indo Defence 2014 Expo” di JIE (Jakarta International Expo). Dalam gelaran yang akan diadakan tanggal 5-8 November ini, akan dipamerkan produk persenjataan dari 700 perusahaan peralatan pertahanan 56 negara.

"Event ini diharapkan mampu mendorong kerjasama dengan negara lain untuk pemenuhan kebutuhan alat utama sistem senjata TNI," katanya seperti Militer Indonesia kutip dari Tempo.

 Kemenhan akan adakan pameran alutsista "Indo Defence 2014 Expo" di JIE tanggal 5-8 November.

Nantinya, Presiden Jokowi didampingi Menhan Ryamizard Ryacudu akan membuka event dua tahun yang biasa digelar Kemenhan. Tahun 2014 ini merupakan tahun keenam penyelenggaraan. Beberapa perusahaan asing terkemuka pembuat persenjataan yang akan ikut memamerkan produknya, antara lain: General Dynamics, Sukhoi Aviation, dan Beretta Defence Technologies. Sementara, perusahaan dalam negeri – baik milik pemerintah maupun swasta – yang akan mengikuti pameran ini, antara lain: PT Pindad, PT LEN, PT Industri Kapal Indonesia, dll.

Timbul menegaskan jika produk yang dipamerkan oleh produsen dalam dan luar negeri merupakan produk unggulan.

Mati Tertembus Penembak Jitu Belanda, Nama Soeroso Diabadikan Nama Jalan di Cianjur

Jalan Suroso merupakan kawasan super macet di Cianjur pada jam-jam sibuk. Maklumlah, di jalan ini terdapat Pasar Induk yang menjadi tempat beraktivitas utama sehari-hari masyarakat di sana. Hal ini diperparah dengan jejeran angkutan kota, sado, becak, hingga ojek yang ngetem di Pasar Induk. Selain itu, tidak adanya petugas kepolisian yang melancarkan lalu lintas juga menambah buruk lalu lintas di jalan ini.

Tapi bukan itu yang mau saya ceritakan dalam kisah sejarah lokal. Bagi mahasiswa jurusan sejarah, tentu tahu apa yang saya maksud dengan sejarah lokal ini. Sejarah lokal adalah sejarah Indonesia yang tidak masuk dalam tabulasi periodisasi sejarah nasional, karena sifat kedaerahannya – kurang lebih begitulah maksudnya. Dalam kesempatan kali ini, saya ingin bercerita tentang sejarah kenapa jalan ini bisa dinamai Jalan Suroso ini?

Soeroso, pahlawan Indonesia, yang ditembak penembak jitu Belanda dijadikan nama jalan di Cianjur.
Foto diambil dari Garudamiliter.

Ada yang tahu? Jadi sekira 68 tahun silam, di salah satu sudut jalan ini, seorang Indonesia mati ditembak oleh penembak jitu serdadu Belanda. Nama Indonesian ini adalah Soeroso (ejaan sekarang Suroso). Siapa Soeroso ini?

Soeroso merupakan pengikut setia Tan Malaka. Loyalitas ini membuatnya diangkat sebagai pemimpin Lasykar Barisan Banteng kawasan Cianjur, terlebih pemimpin sebelumnya Mochamad Ali (juga diabadikan sebagai nama salah satu jalan di Cianjur) meninggal mendadak. Masa kepemimpinannya, ia menggerakkan Lasykar Barisan Banteng dengan lebih radikal dan militan. Ini dibuktikan dengan makin kerapnya markas militer Belanda di kawasan Joglo (kini Toserba Slamet, Markas PM, dan Kodim 0608) dijadikan bulan-bulanan hampir tiap malam.

Belanda mengambil langkah antisipasi supaya keadaan tidak makin kacau dengan menjebak pria yang dijuluki Jawara Barba Cianjur ini. Skenario yang dibuat adalah mengundang Soeroso ke wilayah Satoe Doeit oleh seorang Indonesia pengkhianat yang diduga antek NICA. Di tengah-tengah makan siangnya, tempat pertemuan ini digerebek satu peleton tentara NICA. Tidak berbasa-basi, Soeroso melawan untuk meloloskan diri dari kepungan militer Belanda.

Dia berhasil kabur sampai di pertigaan Ampera (kini deipan persis Pasar Induk dan Studio Radio Sturada), ketika seorang penembak jitu Belanda tengah mengekernya dari balik teleskop senjata snipernya. Dan dorr... Soeroso terjengkang ke tanah. Mati seketika ia! Teman-temannya langsung mengamankan jasad pria kelahiran Jawa Tengah itu untuk dimakamkan di Panembong.

Artikel Militer Indonesia ini ditulis ulang dari artikel Garuda Militer.

Enam Pesawat Tempur Indonesia Jenis F-16 Fighting Falcon Tiba di Lanud Roesmin Nurjadin

Pada 30 Oktober, tni-au.mil.id mengabarkan jika enam pesawat tempur Indonesia dari jenis F-16 Fighting Falcon Skadra 3 Lanud Iswahjudi tiba di Lanud Roesmin Nurjadin. Kedatangan enam elang besi ini bertujuan melaksanakan Latihan Pertahanan Udara Nasional Tutuka XXXVIII tahun 2014.

Keenam pesawat yang terbagi menjadi dua Flight “Falcon Flight dan Dragon Flight” ini dipimpin langsung oleh Danskadron Udara 3, Letkol Pnb Firman Dwi Cahyono.

Enam pesawat tempur Indonesia jenis F-16 Fighting Falcon tiba di Lanud Roesmin Nurjadin.

Latihan Pertahanan Udara Nasional Tutuka XXXVIII ini merupakan latihan puncak Kohanudnas antar satuan di bawah Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional III (Kosekhanudnas III), Medan dengan melibatkan seluruh unsur Hanud yang ada dibawah wilayah Kosekhanudnas III. Direncanakan latihan ini akan berlangsung hingga tanggal satu November mendatang.

Setibanya di Lanud Roesmin Nurjadin ke enam pesawat F-16 ini langsung menuju ke Shelter Skadron Udara 16 yang akan dijadikan Posko Unsur TS F-16 selama latihan berlangsung. Selain pesawat tempur F-16, sejumlah personel penerbang dan para teknisi beserta peralatan yang dibutuhkan dalam mendukung latihan Pertahanan Udara Nasional Tutuka XXXVIII juga tiba di Lanud Rsn menggunakan dua pesawat Herkules TNI AU.

Sumber: tni-au.

Sukhoi TNI AU Tangkap Pesawat Asing yang Melintasi Wilayah Udara KalBar

Pada 28 Oktober kemarin, wilayah udara Pontianak dimasuki oleh pesawat asing jenis Beechcraft VHF FK. Hal ini membuat Cornelis, Gubernur Kalimantan Barat, berang dan minta pesawat tersebut ditindak tegas.

Sukhoi TNI AU berhasil menangkap pesawat asing yang melintas di wilayah udara Kalimantan Barat.

"Barusan saya ngomong tadi, sudah ada yang melanggar. Saya dukung tangkap itu pesawat asing. Untung saja Lanud tak menembak. Kalau ditembak baru konyol itu pesawat," kata Cornelis yang Militer Indonesia kutip dari Tribunpontianak.co.id (28/10), selepas acara sosialisasi Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika di balai Petitih, Kantor Gubernur Kalbar.

Nah, para pilot TNI AU dari Lanud Supadio mengejar pesawat asing itu dengan dua Sukhoi TNI AU dan berhasil memaksanya mendarat di Bandara Supadio. Cornelis mengapresiasi kesiagaan Lanud Supadio, “Kita berterimakasih kepada jajaran Danlanud Supadio telah menangkap pesawat asing yang berani masuk ke wilayah Indonesia. Proses itu orang, jangan kasih ampun. Kita jaga NKRI.”

Tentara Nasional Indonesia Mendapat Apresiasi DFC UNIFIL Brigadir Jenderal Tarundep

Militer Indonesia - Pada 26 Oktober kemarin, Brigadir Jenderal Tarundep Kummar asal India yang menjabat sebagai Deputy Force Commander (DFC) United Nation Interim Force in Lebanon (UNIFIL) mengapresiasi Tentara Nasional Indonesia yang tergabung dalam Kontingen Garuda (Konga). Di mana, mereka sukses melaksanakan latihan Contingency Plan yang digelar di UNIFIL HQ, Naqoura, Lebanon Selatan.

Tentara Nasional Indonesia yang tergabung dalam Konga mendapat apresiasi dari DFC UNIFIL Brigadir Jenderal Tarundep.
Tentara Nasional Indonesia yang tergabung dalam Konga mendapat apresiasi dari DFC UNIFIL Brigadir Jenderal Tarundep.
Tentara Nasional Indonesia yang tergabung dalam Konga mendapat apresiasi dari DFC UNIFIL Brigadir Jenderal Tarundep.

Apreasi itu diberikan pasca orang nomor dua di UNFIL mengikuti rangkaian skenario yang ada di dalam latihan yang digelar pagi dan malam tersebut.[PUSPEN TNI]

Dua Pesawat Tempur TNI AU Hawk Bermanuver di Natuna

Militer Indonesia – Pada 21 Oktober 2014, dua pesawat tempur TNI AU yang bermanuver dalam sesi latihan rutin telah menarik perhatian masyarakat Natuna. Latihan rutin ini diadakan oleh skuadron udara 1 Lanud Supadio, Pontianak, dan kawasan Natuna dipilih sebagai point alternative base dalam latihan tersebut.

Dua pesawat tempur TNI AU yang bermanuver dalam sesi latihan rutin menarik perhatian masyarakat Natuna.

Letdasus Iman Sukirman, selaku Kepala Divisi Penerangan dan Perpustakaan (Pentak) Lanud TNI AU Ranai, mengatakan bahwa Ranai cuma sekadar dilewati jet tempur dalam simulasi ADF Approach dan Low Approarch. "Ini agenda latihan rutin Skuadron Pontianak, kebetulan Ranai jadi alternative base dalam latihan itu," ujar Iman, yang dikutip Blog Militer Indonesia dari Tribunnews.

Suara mesin jet tempur terbang terdengar bergemuruh dan membahana saat melesat di udara. Sesekali Hawk terbang rendah. "Gemuruh jet itu bukan nakut-nakuti, sebenarnya ini juga bisa jadi pembinaan potensi dirgantara (Binpotdirga). Jadi, sekalian menginspirasi atau menumbuhkan minat para remaja dan anak-anak untuk menjadi pilot atau penerbang pesawat tempur TNI AU handal kelak," pungkas Iman.

Sumber: Tribunnews.

Presiden Rusia Akan Menemui Presiden Indonesia Jokowi dalam Waktu Dekat

Militer Indonesia - Pada 20 Oktober 2014, Presiden Rusia Vladimir Putin mengirimkan secara khusus Denis Manturov yang menjabat sebagai Menteri Perdagangan untuk hadir dalam pelantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Pada kesempatan itu, Manturov mengungkapkan bahwa dirinya mendapat penghormatan luar biasa bisa hadir dalam pelantikan tersebut.

Denis Maturov, Menteri Perdagangan Rusia, mengatakan bahwa Presiden Rusia berencana menemui Presiden Indonesia Jokowi dalam waktu dekat.

Manturov juga mengaku membawa pesan khusus dari Presiden Rusia, bahwa Putin berjanji akan bertandang ke Indonesia untuk bertemu Presiden Jokowi dalam waktu dekat. “Dalam waktu dekat, Presiden Rusia berniat bertemu Presiden Indonesia, Joko Widodo,” ungkap Manturov kepada wartawan pasca acara pelantikan di gedung MPR/DPR.

Nantinya, pertemuan mereka akan membicarakan banyak hal termasuk kerjasama bilateral di antara kedua negara di berbagai bidang - baik perdagangan maupun politik. "Kita punya semua peluang untuk meningkatkan volume perdagangan, kami juga berminat meningkatkan kerja sama seperti metalurgi. Kami melihat ada potensi kerja sama peningkatan teknologi di bidang metalurgi," pungkas Manturov.

Alutsista TNI Siap Pakai Teknologi Anti-Radar

Blog Militer Indonesia - Institut Pertanian Bogor (IPB) mengembangkan teknologi anti-radar, yang bisa memperkuat alutsista TNI yang berhasil menang di ajang Lomba Inovasi TNI 2014. Avanti Fontana, wakil ketua Dewan Juri Lomba Inovasi 2014, menjelaskan bahwa teknologi anti-radar ini dibuat dari chitosan (cangkang udang) dan hidroksiapatit (tulang ikan), dan sudah dikembangkan sejak 2011.

Avanti yang juga menjabat Ketua Umum Yayasan Planet Inovasi itu menjelaskan cara kerja anti-radar, yaitu dengan menyerap pantungan gelombang frekuensi radar musuh yang diarahkan pada alutsista TNI. Ketika diarahkan, maka anti-radar ini akan menyerap gelombang frekuensi itu, sehingga musuh tak mampu mendeteksi keberadaan alat utama sistem persenjataan TNI. Pada akhirnya, TNI dengan bebas mengoperasikannya.

Baca juga: TNI Incar Radar Intai SLR-66 OTH Buatan Cina.

Teknologi anti-radar yang dikembangkan IPB (Institut Teknologi Bogor) siap diterapkan ke alutsista TNI, setelah memenangkan Lomba Inovasi 2014.

"Inovasi ini sangat membantu meningkatkan peran - tugas TNI," kata Avanti seperti Blogmiliterindonesia kutip dari Kompas (12/10/14).

Teknologi anti-radar ini dikembangkan tim dosen dan mahasiswa IPB - terdiri dari Bambang Riyanto, AKhiruddin Maddu, serta Esa Ghanim Fadhalah. Menang dalam kompetisi Lomba Inovasi 2014 ini membuat Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengapresiasi karya mereka. Bahkan, dia meminta teknologi ini cepat diteliti dan dikembangkan, sehingga bisa diterapkan di alutsista TNI terbaru.

Secara terpisah, Mayjen TNI Fuad Basya selaku Kepala Pusat Penerangan TNI menyatakan bahwa untuk penerapannya, pihak TNI akan menggandeng PT Pindad. Pihak TNI juga berencana untuk memproduksi massal teknologi anti-radar ini. Namun sebelum sampai di situ, teknologi anti-radar ini musti diuji-coba dulu di Badan Litbang TNI.

6 Fungsi yang Ada dalam Pesawat CN 235 Pesanan Thailand

Berita militer Indonesia - Pada 19 September kemarin, PTDI (PT Dirgantara Indonesia) menerima pesawat satu unit pesawat CN 235 dari Thai Aviation Industries Co. Ltd. (TAI) untuk digunakan kepada Royal Thai Police. Karena, CN 235 ini punya beragam fungsi.

6 Fungsi yang Ada dalam Pesawat CN 235 Pesanan Thailand

Dengan nilai kontrak sebesar 31,2 juta USD (atau setara RP 343 miliar), maka satu unit pesawat ini punya beberapa paket fungsi. Seperti untuk dijadikan sebagai pesawat penumpan, VIP/VVIP, penerjun, kargo, hingga ambulance udara (medical evacuation). Dilansir dari Detik.com, yang dikutip Blog Militer Indonesia, ada 6 fungsi pesawat yang PTDI kabarkan, antara lain:

Denah Pesawat

6 Fungsi yang Ada dalam Pesawat CN 235 Pesanan Thailand
Pesawat CN235-220 buatan PTDI pesanan TAI tersebut, dilengkapi pintu depan yang bisa dipakai sebagai tangga untuk VIP/VVIP, dan pintu belakang khusus yang dibuka ke arah dalam dan cukup besar untuk dipakai saat operasi terjun payung. Sementara ramp door tetap ada sebagai perlengkapan standar untuk keluar masuk barang, yang ukurannya cukup besar atau kendaraan kecil.

Ruang VVIP

6 Fungsi yang Ada dalam Pesawat CN 235 Pesanan Thailand
Tak kalah dengan pesawat lainnya. Pesawat CN235 buatan PTDI yang dipesan oleh Thailand memiliki ruang khusus untuk VIP/VVIP. Bisa dilihat di gambar tersebut, tempat duduk khusus untuk penumpang VVIP yang tampak seperti di dalam pesawat jet pribadi.

Tempat Duduk Penumpang

6 Fungsi yang Ada dalam Pesawat CN 235 Pesanan Thailand
CN 235 ini merupakan pesawat yang dibuat BJ Habibie dan mulai dikembangkan 1979, sementara diperkenalkan ke publik sejak 1983. Pesawat CN235-200M yang dipesan oleh Thailand Jumat pekan lalu, juga bisa dipasang untuk konfigurasi penumpang biasa. Terlihat nyamannya kursi penumpang dalam gambar.

Keperluan Militer 

6 Fungsi yang Ada dalam Pesawat CN 235 Pesanan Thailand
Pesawat CN235-200M yang dipesan oleh Thailand juga bisa digunakan untuk konfigurasi misi militer. Terlihat dalam gambar, konfigurasi pesawat tersebut untuk kebutuhan militer, khususnya untuk misi penerjunan.

Barak Militer

6 Fungsi yang Ada dalam Pesawat CN 235 Pesanan Thailand
Dalam misi militer, pesawat tersebut juga bisa difungsikan untuk menjadi barak militer. Terlihat pemasangan tempat tidur untuk tentara di dalam pesawat tersebut. Pesawat pesanan Thailand ini memiliki multi fungsi yang bisa diubah sesuai kebutuhan.

Pintu Besar di Belakang

6 Fungsi yang Ada dalam Pesawat CN 235 Pesanan Thailand
Pesawat pesanan Thailand ini memiliki pintu yang besar di bagian belakang. Fungsi pintu ini, selain untuk masuknay kargo atau barang, juga bisa untuk keperluan penerjunan pada misi militer.

Tentara Nasional Indonesia Incar Radar Intai SLR-66 OTH Buatan Cina

Dalam sela-sela kunjungannya ke Tiongkok, tanggal 22-23 September 2014, Menhan Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia umumnya, dan Tentara Nasional Indonesia khususnya, akan kembali melihat tawaran radar intai SLR-66 OTH buatan negeri tirai bambu. Sebagaimana diketahui radar ini difungsikan demi mendukung pengamanan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).

Menhan Purnomo Yusgiantoro mengatakan bahwa Tentara Nasional Indonesia tengah mengincar kembali radar intai SLR-66 OTH buatan Cina.

"Indonesia akan melihat kembali spesifikasi teknis yang dibutuhkan, dalam pengamanan di ALKI, lalu interoperability radar yang ditawarkan itu, dengan sistem patroli maritim yang telah dijalankan Indonesia," demikian Purnomo mengungkapkan kepada Antara yang dikutip Blog Militer Indonesia. Hingga kini, wilayah laut masih diamankan dengan patroli maritim lewat udara dan kapal-kapal patroli.

Kedua negara (Indonesia - Tiongkok) juga akan melihat kembali mekanisme pembiayaan pengadaan radar tersebut. "Jadi, masing-masing pihak akan melihat lebih dalam semua hal, yang terkait dengan penawaran radar pengintai tersebut," ujarnya.

Pesawat Hercules C-130 Mulai Operasi Hujan Buatan

Pada 21 September 2014, Kepala Humas BNPB Pusat, Sutopo, mengungkapkan bahwa pesawat Hercules C-130 milik TNI-AU mulai melakukan operasi hujan buatan dalam dua hari di Sumatera dan Kalimantan. Pesawat tersebut mengangkut sedikitnya 4 ton garam yang disebar sejak pukul 14.00 WIB.

Pada 21 September 2014, Kepala Humas BNPB Pusat, Sutopo, mengungkapkan bahwa pesawat Hercules C-130 milik TNI-AU mulai melakukan operasi hujan buatan dalam dua hari di Sumatera dan Kalimantan.
Gambar pesawat Hercules C-130 credit shared by istimewa.

Berkat operasi yang dilakukan, Kota Palembang dan sekitarnya mulai diguyur hujan dan sejumlah titik api juga mulai menghilang. "Hujan buatan telah mempercepat jatuhnya hujan dan meningkatkan intensitas hujan," kata Sutopo, seperti Blog Militer Indonesia kutip dari Antara.

BNPB akan terus memperkuat pemerintah daerah mengatasi kebakaran hutan dan lahan. Penegakan hukum juga harus dikedepankan karena dianggap lebih efektif untuk upaya pencegahan.

"Peralatan yang dikerahkan meliputi sembilan helikopter pemboman air, yang saat ini empat unit ada di Sumatera Selatan, satu unit di Riau, Kalimantan Barat, dan tiga di Kalimantan Tengah," katanya.

Sumber: Antara

Tahun 2022 Indonesia Tidak Lagi Perlu Mengimpor Pesawat Tempur

Pada 2022, Indonesia tidak lagi mengimpor pesawat tempur dari luar negeri dengan satu catatan: industri pertahanan nasional sudah mandiri. Hal tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro terkait dukungannya terhadap kemandirian industri pertahanan nasional.

Sejauh ini kemandirian industri pertahanan Indonesia dituangkan dalam beberapa langkah yang dimulai tahun 2010. Sejak dibentuknya KKIP (Komite Kebijakan Industri Pertahanan), yang mengoordinasikan serta menyinergikan semua potensi dalam negeri. Setelah KKIP terbentuk lahir tujuh program nasional yang meliputi pembuatan pesawat tempur, kapal selam, roket, rudal, radar, tank, sampai propelan.

"Dengan adanya kemandirian ini, maka pada 2022, Indonesia bisa tidak lagi mengimpor pesawat tempur sejenis Sukhoi dari luar negeri," demikian dijelaskan Purnomor, seperti yang Blog Militer Indonesia kutip dari detik.com.

Selain itu, menurut Purnomo, KKIP juga membuatkan road map industri pertahanan dalam negeri dalam menjalakan tugas kepada industri pertahanan nasional sejalan dengan tupoksinya.

Khusus pembangunan pabrik propellant di Energetic Material Center (EMC) PT DAHANA (Persero), Purnomo mengatakan bahwa akan ada dampak positif untuk dunia litbang. "Akan dibutuhkan SDM untuk industri propellant yang notabene baru di Indonesia disamping alih teknologi dari negara pemiliknya di EMC ini. Ini merupakan tantangan bagi dunia litbang kita,"tandasnya.

Pada kesempatan tersebut, ditandatangani nota kesepahaman antara PT DAHANA (Persero) dan Balitbang Kemhan RI. Kerja sama itu meliputi pengembangan sumber daya Manusia, penelitian, pengkajian dan pengembangan teknologi dalam bidang bahan peledak serta propelan. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PT DAHANA (Persero) F Harry Sampurno dan Kabalitbang Kemhan Eddy S Siradz disaksikan oleh Menteri Pertahanan.

Sebagaimana diketahui, sejak peletakan batu pertama oleh Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro pada 4 Desember 2010 lalu, pembangunan EMC rampung pada pertengahan 2012. Di lokasi seluas hampir 600 hektar ini diisi fasilitas perkantoran, gudang, laboratorium, dan pabrik, termasuk lokasi pabrik propelan yang sudah disiapkan jauh-jauh hari.

Dua Alutsista Terbaru, KCR-60 M dan CN-235, Diserah-terimakan

Blog Militer Indonesia - Pada 17 September 2014, dua alutsista terbaru diserah-terimakan kepada militer Indonesia, yaitu Kapal cepat rudal KCR-60M ketiga dan CN-235 Patroli Maritim ketiga. Serah-terima ini merupakan upaya Kemenhan untuk memenuhi target pengadaan alutsista dalam periode Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II.

Pada 17 September 2014, dua alutsista terbaru diserah-terimakan kepada militer Indonesia, yaitu Kapal cepat rudal KCR-60M ketiga dan CN-235 Patroli Maritim ketiga.
KCR-60M credit ARC.

Sebelumnya, PT. Dirgantara Indonesia sudah menyerahkan 2 unit pesawat patroli sejenis. Seperti 2 pesawat sebelumnya, pesawat ketiga dengan nomor seri P-862 ini dilengkapi dengan mission suite besutan Thales yaitu Amascos 200. TNI-AL, Puspenerbal khususnya masih menunggu 2 pesanan lagi pesawat sejenis. Sehingga total nantinya ada 5 Pesawat CN-235 Patmar memperkuat Puspenerbal.

Pada 17 September 2014, dua alutsista terbaru diserah-terimakan kepada militer Indonesia, yaitu Kapal cepat rudal KCR-60M ketiga dan CN-235 Patroli Maritim ketiga.
CN-235 credit ARC.

Sementara, KCR-60M baru yang diresmikan diberi nama KRI Halasan 630. Pada Batch pertama ini, Kementrian Pertahanan memesan total 3 unit KCR-60M dari PT. PAL. Sebelumnya, PT. PAL telah menyerahkan KCR-60 meter pertama, yaitu KRI Sampari-628 pada 28 Mei lalu, dan diikuti KRI Tombak-629 pada 27 Agustus 2014. Total, Kementrian Pertahanan membutuhkan belasan unit KCR-60M serta KCR-40 untuk memperkuat armada laut Indonesia.

Sumber: ARC